Kabupaten Tasikmalaya - Tiga ratus tujuh puluh (370) pemuka agama di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, Jawa Barat, mengikuti rapid diagnostic test atau RDT Covid-19 hari ini. Pemeriksaan ini dilakukan karena pemuka agama di dua kabupaten tersebut termasuk kelompok berisiko tinggi terinfeksi virus corona (Covid-19).
"Kiai, ulama, ustaz, dan ustazah ini termasuk orang yang kategori B (warga dengan profesi yang interaksi sosialnya rawan tertular Covid-19 yang sering berkomunikasi dengan jamaahnya," tutur Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, di Kabupaten Tasikmalaya, Selasa, 7 April 2020.
Selain di pelaksanaan RDT Covid-19 bagi pemuka agama di 2 kabupaten tersebut terang Uu, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pun berencana akan menggelar tes masif Covid-19 untuk 5.000 pimpinan pesantren di Jawa Barat. Tujuannya untuk memetakan penyebaran dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dan hasil tes masif ini akan menjadi landasan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam mengambil keputusan. "Bukan hanya kiai, tetapi rohaniawan pun akan dilaksanakan tes. Besok salah satu jemaah, salah satu kelompok jemaah ibadah di Bandung akan dites," terang Uu.
Apabila dari RDT Covid-19 bagi para pemuka dan RDT Covid-19 massal untuk para pimpinan pesantren di Jawa Barat sudah dilakukan. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan mendapatkan hasilnya dan bisa menyimpulkan atau membuat kebijakan berdasarkan data di lapangan. "Kalau tak berdasarkan data (dikhawatirkan) kesimpulan yang ujungnya pemerintah akan salah membuat sebuah keputusan," tegas dia.
Kang Uu pun mengingatkan seluruh masyarakat Jawa Barat untuk disiplin dalam menerapkan social ataupun physical , termasuk disiplin dalam mengenakan masker dan menunda mudik agar penyebaranan Covid-19 tidak semakin meluas.
"Masyarakat harus disiplin ikut aturan dan imbauan surat edaran dari pemerintah yang sudah beberapa kali disampaikan baik pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, dan saja juga mengajak semua masyarakat Jabar bahu-membahu tanggulangi Covid-19," pinta Uu.
Disamping itu Kang Uu pun meminta warga Jawa Barat agar tetap diam di rumah, rajin mencuci tangan, jangan banyak beraktivitas di luar apalagi kegiatan yang tak penting. Kalaupun akan melaksanakan ibadah diharapkan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. []