351 Ribu Anak-anak di Indonesia Terpapar Covid-19

Data Satgas Penanganan Covid-19 ungkapkan secara kumulatif hingga 16 Juli 2021 ada 777 anak-anak di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19
Seorang anggota keluarga pakai pakaian pelindung diri (APD) bersama dua anak berdoa di dekat makam korban Covid-19 yang baru saja dimakamkan, di Lhokseumawe, Aceh, 18 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - Azwar Ipank/AFP)

Palu – Data Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan secara kumulatif hingga 16 Juli 2021 ada 777 anak-anak di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19. Persentase Angka Kematian Tertinggi (CFR) berada pada kelompok usia 0-2 tahun, diikuti kelompok usia 16-18 tahun dan usia 3-6 tahun. Yoanes Litha melaporkannya untuk voaindonesia.com.

Ketua Bidang Data dan IT Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkapkan hingga 16 Juli 2021 sebaran kasus Covic-19 pada anak-anak usia sekolah mencapai 12,83% dari seluruh kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.

“Dari seluruh kasus di Indonesia yang 2,4 juta kalau kita lihat usia di bawah 18 tahun ini ada 351.336 atau sekitar 12,83 persen. Seperdelapan kasus COVID-19 yang ada di Indonesia berasal dari usia anak-anak dan remaja yaitu di bawah 18 tahun,” ujar Dewi dalam webinar “Pencegahan Keterpisahan dan Pengasuhan Alternatif Bagi Anak Terdampak COVID-19,” Senin, 19 Juli 2021.

data covid anakGrafik Kematian akibat COVID-19 pada anak usia sekolah. Persentase angka kematian tertinggi pada kelompok usia 0-2 tahun, Senin, 19 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/VOA/Screenshot)

Anak sekolah usia 7-12 tahun memiliki kasus terbanyak yaitu 101.049, disusul usia 16-18 tahun sebanyak 87.385, berikutnya usia 13-15 tahun dengan 68.370. Sedangkan kasus Covid-19 anak TK usia 3-6 tahun berjumlah 50.449 dan usia PAUD 0-2 tahun berjumlah 44.083.

Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Riau, Sulawesi Selatan, Banten dan Kalimantan Timur menempati peringkat 10 besar provinsi dengan kasus konfirmasi Covid-19 pada anak usia sekolah.

1. Sulawesi Utara Catat Kematian Anak Tertinggi Akibat Covid-19

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per tanggal 16 Juli 2021 itu memperlihatkan sebanyak 777 anak rentang usia 0-18 tahun meninggal dunia.

Dewi Nur Aisyah mengungkapkan persentase angka kematian tertinggi berada pada kelompok usia 0-2 tahun (0,71%) diikuti kelompok usia 16-18 tahun (0,18%) dan kelompok usia 3-6 tahun (0,15%).

sebaran covid pada anakSebaran kasus COVID-19 pada anak usia sekolah disampaikan oleh Ketua Bidang Data dan IT Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, Senin, 19 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/VOA/Screenshot)

“Kalau berbicara jumlah kasus ternyata belum tentu juga provinsi dengan jumlah kasus anak-anak tertinggi angka kematiannya juga paling tinggi. Karena ternyata untuk usia 0- 2 tahun paling tinggi angka kematian justru berasal dari provinsi Sulawesi Utara (5,29%) kasus anak-anak baduta (bawah dua tahun) di sana mengalami kematian, Gorontalo (3,85%), NTB (3,35%),” kata Dewi dalam webinar yang diselenggarakan oleh Save the Children Indonesia bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kementerian Sosial tersebut.

Menurut Dewi, pencegahan infeksi corona dengan protokol 3M harus dilakukan secara maksimal dengan dukungan dari anggota keluarga khususnya bagi kelompok anak-anak terutama usia di bawah 12 tahun yang belum bisa mendapat vaksin.

2. Covid-19 Juga Bikin Anak-anak Depresi

Psikolog klinis Feka Angge Pramita menjelaskan orang dewasa perlu membantu mempersiapkan anak menghadapi situasi kritis dengan memberikan penjelasan yang jujur seperti saat harus berpisah sementara waktu dengan orang tua/pengasuh yang menjalani isolasi mandiri, dirawat karena Covid-19.

Psikolog klinis Feka Angge PramitaPsikolog klinis Feka Angge Pramita dalam webinar Pencegahan Keterpisahan dan Pengasuhan Alternatif Bagi Anak Terdampak Covid-19, Senin, 19 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/VOA/Screenshot)

“Itu harus dijelaskan dan itu pasti butuh proses dan sering kali tergantung dari usianya mereka juga, tapi memberikan penjelasan atau mengomunikasikan hal yang sesuai dengan faktanya, itu kalau diberikan penjelasan malah akan memberikan sesuatu hal yang memberikan rasa tenang buat mereka karena kalau mereka tidak dijelaskan atau malah dibohongi mereka bisa menangkap situasinya. Situasi dari orang orang-orang dewasa di sekitar mereka,” kata Feka.

Dalam situasi anak yang berduka karena kehilangan orang tua yang meninggal dunia, anak perlu selalu didampingi oleh orang dewasa disekitar mereka. Selain memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi, juga untuk merespon saat anak mengekspresikan kesedihan yang dirasakannya.

“Merespon itu bagaimana sih, misalkan kalau mereka cerita ‘aduh aku mau ketemu mama, tapi mama kan di Surga’ mungkin kita akan bilang ‘ya berdoa saja’ itu salah satu hal yang baik,” ujar Feka.

anak-anak di zona merahAnak-anak bermain di luar kawasan pemukimannya di Jakarta, 22 Juni 2021, saat diberlakukannya pembatasan wilayah di tengah pandemi Covid-19 (Foto: voaindonesia.com - BAY ISMOYO/AFP)

Menurut Feka, diperlukan figur yang berperan sebagai orang tua, yang memberikan kasih sayang, mendengarkan dan merespon kebutuhan anak.

Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial RI, Kanya Eka Santi, menilai perlu ada shelter transisi bagi anak untuk menjalani isolasi mandiri, setelah bagian dari keluarganya terpapar Covid-19. Penularan Covid-19 yang cepat membuat pilihan untuk memindahkan pengasuhan anak kepada keluarga lainnya rentan menularkan virus corona.

“Misalnya orang tuanya terpapar, lalu anak-anaknya tidak terpapar lalu tanpa memikirkan itu melewati masa inkubasi, anak-anaknya dipindahkan ke keluarga lain lalu keluarga ini ikut terpapar. Sehingga proses untuk menunda agar ini tidak langsung ke keluarga besar itu butuh shelter khusus,” kata Kanya.

Kementerian Sosial, menurut Kanya, sudah menyusun protokol pengasuhan yang mengharuskan rumah sakit untuk menanyakan orang tua yang masuk untuk dirawat bila memiliki anak yang ditinggalkan di rumah. Bila anak yang ditinggalkan tidak ada yang mengasuh maka harus segera dilaporkan ke Dinas Sosial setempat (yl/em)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Ratusan Balita Kena Covid-19, Dinkes DKI: Orang Tua Jaga Anak
333 kasus dari 9.439 kasus Covid-19 di DKI Jakarta di antaranya menimpa anak berusia 0-5 tahun. Dinas Kesehatan mengimbau orang tua jaga anak.
Kematian Anak-anak Akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi di Dunia
IDAI serukan seluruh orang tua untuk waspada dan lebih menjaga anak-anak seiring meningkatnya jumlah kematian anak akibat Covid-19
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.