33 Warga Kudus di Jakarta Bertahan Hidup dari Bansos

33 perantau Kudus di Jakarta tak bisa pulang. Mereka juga tak lagi bekerja imbas pandemi Covid-19. Bansos jadi andalan untuk bertahan hidup.
Sekretaris Dinas Sosial P3AP2KB Kudus Sutrimo menyatakan bantuan sosial (bansos) Covid-19 bagi puluhan warga Kudus yang bertahan di Jakarta mulai dikirim Kamis, 21 Mei 2020. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Tidak bisa pulang di tengah pandemi Covid-19, sebanyak 33 warga Kudus yang merantau di Jakarta hanya mengandalkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah untuk bertahan hidup. Termasuk bansos yang dikirim Pemerintah Kabupaten Kudus.  

Karena di sana ada PSBB, akhirnya kami hanya bisa mengirimkan bantuan sosial yang pendistribusiannya dilakukan mulai tadi siang.

Sekretaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kudus Sutrimo mengungkapkan sedianya puluhan perantau Kudus itu akan dipulangkan ke Kudus. Namun tidak bisa dilakukan karena terbentur dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota

“Di sana mereka tergabung dalam komunitas Forum Masyarakat Kudus di Jakarta. Komunitas inilah yang beberapa hari lalu menyurati serta meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Kudus untuk dipulangkan dan siap menjalani karatina di Kudus,” kata Sutrimo pada Tagar, Kamis malam, 21 Mei 2020. 

Karena ada PSBB maka Pemerintah Kudus memutuskan untuk membantu para warganya dengan mengirim bansos. "Karena di sana ada PSBB, akhirnya kami hanya bisa mengirimkan bantuan sosial yang pendistribusiannya dilakukan mulai tadi siang,” ujar dia. 

Bansos tersebut berupa paket sambako dan uang tunai senilai Rp 400 ribu. Isi paket sembako meliputi 10 Kg beras, dua pak susu dan kopi, satu pak biskuit, satu pak minuman sereal dan 20 bungkus mie instan. Totalnya senilai Rp 600 ribu. Bansos tersebut diberikan selama tiga bulan berturut-turut, mulai Mei ini hingga Juli. 

Sutrimo menyatakan nilai bantuan bagi warga Kudus di Jakarta disamakan dengan nominal Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bansos dari Dana Desa (DD), yakni sebesar Rp 600 ribu.

“Biaya hidup di Jakarta tidak murah. Makanya nominal bantuan dari APBD Kabupaten Kudus ini nominalnya kami samakan dengan BST dan bansos DD,” ujar dia.

Sutrimo menambahkan 33 warga Kudus di Jakarta tersebut saat ini tidak lagi bekerja karena pandemi Covid-19. Mereka kini menggantungkan kelangsungan hidupnya dari bantuan sosial dari pemerintah.

“Beberapa waktu lalu mereka juga mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Semoga bantuan-bantuan ini dapat membantu kelangsungan hidup mereka selama pandemi,” ucapnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Redam Cemburu, 4 Warga Kudus Tolak Sembako Kemensos
4 warga Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus bersikap bijak merespons bantuan sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Warga Kudus Serbu 4 Ton Gula Pasir Murah di Bitingan
Operasi pasar digelar di Pasar Bitingan Kudus. Disediakan gula dengan harga Rp 12.500 per kilogram.
Kasus Covid Kudus Sisa 7, Zona Hijau Diprediksi Juni
Kasus positif Covid-19 di Kudus tersisa tujuh pasien. Zona hijau corona pun diprediksi bisa tercapai pada Juni.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.