317 Pelajar Papua Akan Dikirim ke Luar Negeri

2020 mendatang, 317 pelajar dari Papua yang terdiri dari tiap-tiap sekolah menengah atas diminta gubernur untuk dikirim ke luar negeri.
Gubernur Lukas Enembe saat melantik 317 kepala sekolah di 29 kabupaten/kota di Papua. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Dunia pendidikan di Papua kini memasuki babak baru. Ini setelah dilantiknya 317 kepala sekolah menengah atas dan kejuruan serta sekolah luar biasa (SLB) negeri oleh Gubernur Lukas Enembe di Gedung Negara, Kota Jayapura, Rabu 11 Desember 2019.

Wilayah paling timur Indonesia ini tengah gencar-gencarnya meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi mudanya. Hal itu menyusul prestasi yang ditorehkan anak muda milenial Papua di berbagai sektor.

George Saa misalnya, yang meraih nobel di bidang fisika di tingkat internasional. Billy Mambrasar, pemuda inspiratif yang diangkat Presiden Joko Widodo sebagai staf khususnya. Ditambah lagi ribuan anak-anak Papua yang tengah menjalani studi di berbagai negara lain.

Beban kerja kepala sekolah sepenuhnya melakukan supervisi sekolahnya.

Pada 2020 mendatang, 317 pelajar yang terdiri dari tiap-tiap sekolah menengah atas diminta gubernur untuk dikirim ke luar negeri. Begitu juga dengan tahun-tahun berikutnya.

Sementara ini, ratusan kepala sekolah yang tersebar di 29 kabupaten/kota termasuk di daerah pedalaman terpencil, diminta untuk berkompetisi sehat dalam mencetak pelajar berprestasi.

Gubernur dalam amanatnya meminta setiap kepala sekolah untuk menciptakan proses belajar mengajar yang nyaman di sekolahnya. Kepala sekolah juga didorong untuk terjun memberikan mataeri pengajaran apabila mempunyai waktu luang, atau menggantikan guru yang dalam kondisi sakit.

"Beban kerja kepala sekolah sepenuhnya melakukan supervisi sekolahnya. Jabatan kepala sekolah bukan lagi tugas tambahan tetapi menjadi tugas pokok, guna mengembangkan sandang pendidikan nasional. Apabila kekurangan guru, Kepsek bisa melaksanakan tugas pembelajaran," katanya.

Kepada para guru, Enembe berpesan untuk mendidik siswa siswi agar mempunyai akhlak dan karakter yang baik, disamping membentuk kualitas serta intelektual anak didiknya.

Dia pun memberikan tugas kepada setiap kepala sekolah untuk mencetak anak didik yang unggul dan berprestasi. Rencananya, 317 siswa siswi yang terdiri dari setiap sekolah akan dikirimkan melanjutkan studi ke luar negeri, pada 2020 mendatang.

"Tahun depan 317 siswa unggulan dari tiap sekolah anda akan saya terima dan kirim studi ke luar negeri. Satu sekolah satu siswa. Saya tugaskan Kadis Pendidikan yang baru untuk mengkoordinasikannya," ujar Enembe.

Diketahui, 317 kepala sekolah yang dilantik ini memiliki kualifikasi umum dan khusus, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007.

Dimana kepala sekolah dengan kualifikasi umum diwajibkan harus memiliki jenjang Sarjana (S1) atau Diploma IV, berusia setinggi-tingginya 56 tahun pada saat diangkat sebagai kepala sekolah, memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun, dan memiliki golongan minimal III/c.

Sedangkan untuk kualifikasi khusus, kepala sekolah harus berstatus sebagai guru SMA, SMK, atau SLB. Selanjutnya memiliki sertifikat pendidik sebagai guru di salah satu sekolah tersebut. Terakhir, memiliki sertifikat kepala sekolah SMA, SMK atau SLB yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah. []

Baca juga: 

Berita terkait
Polresta Malang Kota Tangkap Otak Kaburnya Tahanan
Saat Polresta Malang Kota menangkap, Sokip Yulianto mencoba melakukan perlawanan dan mencoba kabur. Sehingga polisi menembak Sokip.
Cerita Keanehan Pak De Penjual Es Terduga Teroris
Warga sekitar Perumahan Grand Doyo Sentani tidak banyak tahu tentang Pak De yang selama ini begitu tertutup dengan tetangga sekitar.
Proyek APBN Papua Diduga Berbau Korupsi
Sejumlah proyek infrastruktur di pedalaman Papua diduga sarat dengan praktek korupsi akan segera diselidiki.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi