Lombok Timur - Hujan disertai kilatan petir pada pukul 16.45 Wita di Dusun Jelok Buso, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, NTB, menyebabkan 3 orang warga tersambar petir.
Dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi pada sore hari Jumat, 27 Desember itu menyebabkan satu meninggal, Ihsan, 19 tahun meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sedangkan dua orang lainnya, Sinarep, 34 tahun dan Yusran, 17 tahun, mengalami luka berat dan masih dalam perawaran di Puskesmas Jerowaru. Ketiga korban berasal dari Dusun Orong Bukal, Desa Sepapan Kecamatan Jerowau.
Mau dibawa ke Puskesmas tapi ndak dikasih. Ada kepercayaan masyarakat di sana korban ditutupi rerumputan dulu, biar hidup kembali.
"Satu korban lagi masih di lokasi kejadian atas nama Nur Ihsan umur 19 tahun dengan kondisi yang sangat parah, tapi keluarga korban tdak mengizinkan pihak puskesmas dan kepolisian untuk mengevakuasi," tutur Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD NTB) Ahsanul Khalik.
Ahsanul menyatakan, saat kejadian, ketiga warga tersebut sedang mencari kayu bakar dan diangkut menggunakan mobil pick up. Satu orang korban hendak dibawa ke Puskesmas, namun keluarga korban tidak mengizinkan karena ada suatu mitos di masyarakat yang masih dipercayai.
"Mau dibawa ke Puskesmas tapi ndak dikasih. Ada kepercayaan masyarakat di sana korban ditutupi rerumputan dulu, biar hidup kembali, itu kepercayaan masyarakat di Jerowaru. Tapi tentu kepercayaan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan," paparnya.
Mengingat cuaca ekstrem masih akan terus berlangsung dalam beberapa hari kedepan, BPBD juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar dapat mengantisipasi akan potensi bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Kilatan petir yang cukup membahayakan juga dapat terjadi di saat memasuki musim penghujan seperti sekarang ini. []