3 Tips Memulai Bisnis Kuliner yang Gak Ribet, Pemula Pasti Bisa

Restoran adalah bisnis yang tidak ada habisnya. Hampir di setiap sudut-sudut gang kecil menyempil restoran “versi kecil” alias warung makan.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Restoran adalah bisnis yang tidak ada habisnya. Hampir di setiap sudut-sudut gang kecil menyempil restoran “versi kecil” alias warung makan. 

Sementara di jalan-jalan protokol atau jalan besar, sering kita jumpai berbagai macam rumah makan dengan menu andalannya masing-masing.

Berkonsep tempat hiburan (kafe), dan sebagainya, rata-rata restoran khas memiliki pengunjung loyal. Mereka tidak saja mencari menu yang lezat, namun juga kenyamanan dalam menikmati suasana.

Karena makanan adalah produk yang tidak pernah basi untuk dijadikan komoditas bisnis, tidak heran kalau banyak orang yang ingin terjun ke bisnis ini. 

Dengan bermodalkan kemampuan memasak dan meracik bumbu, mereka “nekat” membuka rumah makan dengan mengusung merek sendiri. 

Momentum bulan puasa tahun ini menjadi waktu yang tetap untuk memulai bisnis kuliner dengan menghadirkan konsep yang menarik.

Berikut tipsnya.


1. Tentukan Menu Khas

Tentu saja menu yang akan menjadi andalan rumah makan Anda. Apakah Anda ingin mengangkat makanan khusus? Contohnya soto Betawi, lontong Medan, bebek bakar, ayam bakar, dan sebagainya. Pastikan kalau Anda memang memiliki kekhasan dalam hal bumbu dapurnya.


2. Konsep

Apa konsep restoran Anda? Kafe? Lounge? Atmosfer daerah seperti restoran Sunda? Retro yang mengangkat desain era 70an? Apapun itu, pastikan konsepnya unik dan tidak ada di restoran lain di sekitar Anda. 

Tentunya harus dipertimbangkan juga faktor perilaku target pasar Anda. Kalau mereka adalah tipe konsumen yang hanya ingin makan lalu pergi lagi, tidak perlu repot-repot menciptakan konsep restoran sebagai tempat hang out. Biasanya konsep seperti ini cocok untuk di kawasan yang dekat dengan perkantoran.


3. Menyuplai Bahan Makanan

Anda harus menyiapkan penyuplai untuk bahan mentah masakan. Carilah produsen daging, ayam, telur dan sebagainya. Ambil contoh Kentucky Fried Chicken. 

Restoran ayam asal Amerika ini mengambil ayamnya justru di pesantren-pesantren yang memang khusus memiliki unit usaha peternakan ayam sehingga meskipun setiap hari pembelinya banyak, tidak sampai membuat restoran yang didirikan oleh Kolonel Sanders ini kehabisan stok ayam mentah. Demikian juga dengan Anda. 

Carilah penyuplai yang bisa memasok kebutuhan Anda setiap hari tanpa putus. Bahkan untuk pemasok ikan lele saja sampai saat ini masih kekurangan untuk di daerah Jakarta. 

Minat masyarakat mengkonsumsi ikan “jorok” ini sangat tinggi, sementara ketersediaan terbatas.

Itulah beberapa tips untuk membuka usaha kuliner, dalam bisnis makanan ada yang berhasil di tahun pertama, namun ada yang gagal hanya dalam waktu beberapa bulan. Ada yang stabil hingga lima tahun sejak beroperasi, namun bangkrut di tahun keenam. 

Ada yang mulus ketika masih hanya satu cabang, tapi ada juga yang merugi saat punya beberapa cabang. Padahal bisnis restoran sebagaimana bisnis lain pada umumnya tidak saja butuh keterampilan teknis, tapi juga kemampuan manajerial. intinya jangan pernah berhenti untuk mencoba, semoga bermanfaat.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Cara Mencegahnya Iritasi Kulit Akibat Razor Burn
Jika kamu tidak berhati-hati, mencukur bisa mengiritasai kulit dan mengarah yang disebut dengan razor burn.
Anis Matta: Fenomena Antre Migor Dinilai Sudah Mengganggu Secara Sosial dan Politik
Anis Matta mengatakan, fenomena masyarakat yang rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng dinilai suadah menganggu secara sosial.
Himawan Adhi: Cara Memilih Sekuritas yang Ramah Investasi
Selama pandemi Covid-19 berlangsung di Tanah Air, demand investasi naik secara drastis. Hal ini juga dikatakan oleh Financial Planner Himawan Adhi.