3 Tips Memilih Broker Properti yang Tepat

Membeli properti bukanlah suatu keputusan yang kecil, karena itulah memilih broker properti tidak boleh sembarangan.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Saat mendalami bidang penjualan properti, kita kerap menemukan beberapa profesi di dalamnya. Mulai dari broker, agen, sampai sales atau bagian pemasaran properti. Sekilas, kerja mereka tampak sama, yakni menjual properti kepada konsumen.

Istilah broker property sendiri adalah seseorang yang memiliki peran sebagai perantara antara penjual dan pembeli properti. Sebutan lainnya untuk property broker adalah makelar, calo, atau biong.

Dulu cara kerja broker properti identik dengan makelar pada umumnya yang bersifat tradisional serta tidak terstruktur. Namun seiring berjalannya waktu, broker kini dapat berbentuk suatu lembaga atau perusahaan di bawah payung hukum dan lebih profesional.

Singkatnya, broker properti adalah seorang profesional bertugas mengurus dan mempromosikan properti yang dibutuhkan developer sebagai pihak pertama.

Umumnya broker juga telah diberikan pembekalan sebelumnya mengenai bagaimana menganalisis kebutuhan serta daya beli target customer sehingga dapat mempengaruhi klien untuk membeli properti dengan harga yang sesuai target.

Supaya lebih meyakinkan, hal lain yang harus dilakukan seorang broker properti adalah up-to-date dengan informasi terkini seperti harga, hipotek, kondisi pasar, peraturan dan undang-undang, serta syarat lainnya.

Nah, berikut ini beberapa poin cara memilih broker property yang tepat.

Membeli properti bukanlah suatu keputusan yang kecil, karena itulah memilih broker properti tidak boleh sembarangan. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti.


1. Cek data secara online

Broker profesional umumnya terdaftar pada situs website perusahaan properti terkenal. Dari sana Anda dapat mengecek bagaimana reputasi, rekam jejak, lisensi, hingga reward yang pernah didapatkan.


2. Mengajukan beberapa pertanyaan

Agar lebih yakin atas broker pilihan Anda, ajukan beberapa pertanyaan spesifik seperti strategi, riwayat transaksi yang berhasil dicapai, hingga pengalaman mereka dalam berkecimpung di dunia properti.


3. Meminta referensi dari klien sebelumnya

Selain mewawancarai langsung broker tersebut, Anda juga dapat meminta referensi atau testimoni dari klien-klien sebelumnya. Anda bisa bertanya mengenai bagaimana kinerjanya, kemampuan negosiasi, rentang waktu yang dibutuhkan hingga terjadi transaksi, dan apakah mereka akan menggunakan layanan broker tersebut lagi pada kesempatan berikutnya. []

(Sri Wahyuni Sitorus)



Baca Juga





Berita terkait
Ini Prediksi Bisnis Properti 2022 Menurut Perusahaan Riset Inggris
Head of Research Jones LangSalle Yunus Karim memprediksi properti masih menjadi investasi unggulan di Indonesia pada 2022
3 Alasan Bisnis Properti Menguntungkan, Kamu Wajib Coba!
Bisnis properti bisa dimulai dengan modal yang minimal, jika Anda tahu caranya.
5 Tips Memulai Profesi Menjadi Agen Properti
Usaha ini, menarik minat mereka yang biasa terjun di dunia jasa. Sebab, sesuai aturan, komisi agen properti sangat lumayan.
0
9 Tips Membeli Rumah Bekas, Solusi Hemat dan Aman
Selain melindungi kendaraan itu sendiri, asuransi juga bisa memberikan manfaat bagi penggunanya.