3 Tips Agar Investasi Reksadana Stabil

Terutama dari suku bunga di beberapa bank yang turun karena ekspansi pinjaman yang cukup sulit saat ini.
Diagram investasi (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Dalam penyusunan reksadana di tengah pasar yang belum stabil akibat pandemi Covid-19 di Indonesia, para investor masih perlu untuk mengalokasikan dananya ke berbagai macam reksadana.

Terutama dari suku bunga di beberapa bank yang turun karena ekspansi pinjaman yang cukup sulit saat ini.

Ada tiga strategi yang bisa digunakan untuk kondisi saat ini, yaitu.

1. Agresif

Tipe agresif adalah tipe investor dengan profil risiko yang tinggi. Tipe investor agresif ini juga tidak takut untuk menaruh modal di instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi, sehingga sangat cocok berinvestasi pada jenis reksadana saham.


2. Konservatif

Tipe konservatif adalah tipe investor dengan profil risiko paling rendah. Ciri-cirinya, investor tipe ini menginginkan investasi yang aman, tingkat imbal hasil (return) cenderung stabil, dan takut kalau investasi pokok berkurang.


3. Moderat

Tipe moderat adalah tipe investor dengan profil risiko sedang. Investor tipe moderat biasanya memiliki tujuan finansial jangka menengah, dan siap dengan tingkat returnyang fluktuasinya tidak signifikan, tetapi masih tidak terlalu berani mengambil risiko.

Untuk agresif, ia menyarankan untuk 60% di reksadana saham, 30% reksadana pasar uang, dan 10% reksadana pendapatan tetap.

Untuk konservatif, investor bisa menyimpan 70% di reksadana pasar uang, dan sisanya di reksadana pendapatan tetap dengan portofolio obligasi yang cenderung lebih pendek di 1-3 tahun.

Untuk moderat, 60% di reksadana campuran, dan sisanya di reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang.

Untuk reksadana pasar uang, return berada di angka 5%-5,5% net, dan 5%-6% pa. Terakhir, menilai harga obligasi bisa kembali menyentuh 6,3%, berada di kisaran 5,5-6,5% pa.

Itulah beberapa tips agar reksadana anda stabil, semoga bermanfaat.[]


(Erlangga)

Baca Juga:

Berita terkait
OCBC NISP Pangkas Suku Bunga Korporasi dan Ritel
Bank OCBC NISP, kembali menurunkan suku bunga kreditnya. Kali ini, mereka menurunkan untuk segmen korporasi dan ritel.
BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Melemah di Awal Perdagangan
Berikut ulasan Pengamat mengenai Suku Bunga yang ditahan BI dan melemahnya Rupiah di Awal Perdagangan.
Dorong PEN, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 3,75 Persen
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.