3 Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Malang Sembuh

Pemkot Malang mencatat ada delapan warga positif Covid-19 dan tujuh sudah dinyatakan sembuh serta satu masih menjalani perawatan.
Seorang petugas sedang merapikan sarana dan prasarana ruang isolasi di RSSA Malang. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Kabar baik datang dari tiga pasien baru tercatat positif terinfeksi Covid-19 atau virus corona di Kota Malang. Ketiganya tersebut yang merupakan tenaga kesehatan dan sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) pada Selasa 7 April 2020 kemarin.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Malang Muhammad Nur Widiyanto membenarkan kabar tersebut. Dengan demikian, total tercatat sudah ada tujuh dari delapan pasien sebelumnya tercatat positif terinfeksi Covid-19 dinyatakan sembuh.

Sejak dinyatakan sembuh. Mereka tetap untuk melakukan isolasi mandiri selama dua minggu ke depan.

"Semuanya tenaga medis. Jadi, sekarang tinggal satu yang masih dalam perawatan," ujarnya melalui keterangan tertulisnya kepada Tagar, Rabu, 15 April 2020.

Sembuhnya ketiga tenaga kesehatan tersebut dikarenakan hasil swab dari Litbangkes Kemenkes RI telah dinyatakan negatif dan sudah dinyatakan sembuh. Meski sudah dinyatakan sembuh, tetapi tiga tenaga kesehatan tersebut harus menjalani karantina berupa isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

"Sejak dinyatakan sembuh. Mereka tetap untuk melakukan isolasi mandiri selama dua minggu ke depan," tuturnya.

Meski begitu, dengan adanya kabar baik sembuhnya tiga tenaga kesehatan tersebut bukan berarti masyarakat Kota Malang lengah. Widiyanto berharap masyarakat tetap hati-hati dengan menjaga protokol kesehatan sudah dijalani yaitu social dan physical distancing.

"Masyarakat ya tetap waspada. Tentunya dengan menjaga pola perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS itu. Kemudian tetap lakukan social dan physical distancing," harapnya.

Seperti diketahui, dalam data yang dipaparkannya tercatat ada 578 kasus Covid-19 di Kota Malang. Rinciannya sebanyak 481 ODP (284 orang masih dalam pemantauan, 197 selesai dipantau). Kemudian 85 PDP (4 meninggal dunia, 15 sehat atau selesai pengawasan, 66 masih dirawat).

Sedangkan yang positif terinfeksi Covid-19 tercatat ada delapan orang. Dengan catatan bahwa tujuh orang sudah sembuh dan 1 orang masih dalam perawatan dengan menjalani isolasi mandiri di rumahnya yang kondisinya berangsur membaik.

Terlepas dari kasus itu, yang perlu dan menjadi perhatian semua masyarakat di Kota Malang disebutkannya yaitu kasus Covid-19 kategori ODR (Orang Dengan Resiko) dan OTG (Orang Tanpa Gejala). Menurutnya ini cukup sulit dikarenakan pasien tidak memiliki gejala mengarah ke virus tersebut.

"Seperti diketahui, sesuai catatan kami. Per tanggal 14 April ini, jumlah ODR Kota Malang meningkat mencapai 1.243 orang. Kemudian untuk yang OTG sebanyak 153 orang," kata dia.

"Makanya, ini juga perlu menjadi kewaspadaan dan kehati-hatian kita bersama dengan tetap menjaga itu tadi. Karena, Covid-19 di Malang ini belum tentu selesai meski sudah ada sembuh," tutur dia.

Kondisi Satu Pasien Positif Covid-19 Membaik

Sementara itu, kondisi satu pasien positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Banyuwangi terus membaik. Pasien tersebut kini berada di ruang isolasi guest house Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi.

“Alhamdulillah kondisi pasien 03 terus membaik secara signifikan. Salah satu buktinya, hasil rontgen thorax menunjukkan paru-parunya bersih, saluran pernapasan sama sekali tidak ada masalah. Sekarang menunggu hasil uji swab di Surabaya,” kata Jubir Penanganan Covid-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono, Rabu, 15 April 2020

Dia menjelaskan pasien dari Kecamatan Cluring tersebut adalah kasus ketiga di Banyuwangi, sehingga disebut pasien 03. Pasien 03 merupakan klaster pelatihan petugas haji di Surabaya.

Pelatihan digelar pertengahan Maret lalu itu diikuti ratusan peserta se-Jatim, dan ditetapkan Pemprov Jatim sebagai klaster penyebaran corona di Jatim. Pasien 03 dipindah dari RSUD Blambangan ke ruang isolasi di guest house Pendopo yang juga rumah dinas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pada Senin 13 April 2020.

“Kita pindahkan ke ruang isolasi pendopo agar pasien menjalani isolasi dengan rileks. Terlebih suasana hijau pendopo mendukung atmosfer pemulihan. Fasilitas kesehatan dan akomodasi pasien juga terjamin,” ujar dr. Rio sapaan akrab Wiji Lestariono

Kata dia, pasien positif corona tak harus dirawat di RS, tergantung kondisinya. Dalam kasus tertentu, ada pasien secara klinis sangat sehat, hanya tinggal menunggu penyembuhan dengan mengonsumsi gizi seimbang, tidur cukup, olahraga, dan berpikir positif. Meski demikian, pasien tetap harus diisolasi.

”Ini penting dipahami agar pasien positif dan keluarganya, termasuk saudara-saudara kita yang termasuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), tidak di-bully. Saya dengar cerita ada pasien positif dikucilkan seperti makhluk hina. Dengan ditempatkan di pendopo, rumah dinas bupati ini, kami memberi pesan bahwa mereka harus didukung, aman kok asal paham protokol kesehatannya,” ujar Rio.

Dia memastikan meskipun tidak lagi dirawat di RSUD Blambangan, pasien 03 tetap di bawah pemantauan dokter. Rio menjelaskan, berdasarkan hasil penelusuran atau tracing orang yang sempat kontak dengan pasien 03, ditemukan 23 orang.

“Kepada 23 orang tersebut telah dilakukan rapid test. Hasilnya, semua non-reaktif atau negatif ,” kata Rio.

Gugus Tugas juga telah menelusuri kontak pasien 02 yang meninggal, 9 Maret lalu. Hasilnya ditemukan 37 orang.

“Sudah dilakukan rapid test, hasilnya semua non-reaktif atau negatif. Tapi ada yang kami masukkan kategori PDP, sudah di swab, sekarang menunggu hasilnya,” kata dia.

Di Banyuwangi, saat ini terdapat tiga pasien positif. Pasien 01 telah sembuh. Pasien 02 meninggal dunia. Pasien 03 yang kini melakukan isolasi di Pendopo Bupati Banyuwangi.

Adapun PDP sebanyak sembilan orang dengan rincian empat orang dirawat RSUD Blambangan, satu orang di ruang isolasi Pendopo sejak Minggu 12 April 2020, dan empat orang isolasi mandiri di rumah.

“Satu PDP dipindah ke Pendopo dari RSUD karena kondisinya terus membaik. Ruangannya terpisah. Sedangkan PDP isolasi mandiri karena kondisi klinisnya hanya bergejala ringan, namun tetap diisolasi di bawah pantauan dokter Puskesmas,” kata Rio. [] 

Berita terkait
Besok, Wali Kota Malang Ajukan PSBB ke Kemenkes
Wali Kota Malang Sutiaji mengaku siap menanggung konsekuensi mengajukan PSBB untuk memutus rantai pandemi Covid-19.
Covid-19, Pemkot Malang Tunda Proyek Pembangunan
Pemkot Malang menunda sejumlah mega proyek karena harus melakukan realokasi anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.
Tak Takut Corona, Warga Malang Wisata ke Pulau Sempu
BKSDA Jatim menangkap tujuh orang asyik berlibur di Pulau Sempu di tengah pandemi Covid-19.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.