Jakarta - Tidak ada satupun instrumen investasi yang tidak memiliki risiko, termasuk saham. Dari semua risiko investasi ialah tingkat resikonya, mulai dari rendah, sedang hingga tinggi. Maka dari itu untuk memperoleh keuntungan yang maksimal diperlukan strategi investasi.
Dalam menentukan investasi, investor diharap mengutamakan logika dibanding perasaan. Serta strategi investasi saham bisa dilakukan secara maksimal, setiap investor perlu mengacu ke beberapa data informasi berikut sebelum membeli saham.
- Tingkat likuiditas perusahaan.
- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabung (IHSG).
- Return of Equity (ROE).
- Earning per Share (EPS).
- Data penjualan.
- Laba perusahaan.
- Tren pasar.
Selain mengacu pada data informasi di atas. Terdapat pula 3 strategi saham yang bisa diterapkan bagi pada pemula
1. Beli saham saat murah
Membeli saham saat murah di kalangan investor dikenal dengan istilah “buy on weakness”. Ini adalah sebuah strategi investasi saham di mana investor membeli sebuah saham saat harganya sedang murah untuk memanfaatkan momentum reversal (pembalikan harga di kemudian hari).
Sehingga, investor memperoleh keuntungan dari menjual saham tersebut kembali saat harganya mulai menanjak.
2. Beli saham saat harganya menembus level resistance
Strategi investasi saham yang kedua adalah kamu bisa membeli saham ketika harga saham yang sedang kamu bidik menyentuh level tertentu.
Dalam kondisi ini, kamu bisa membeli saham saat harganya sedang menanjak naik menuju level resistance tertinggi. Lalu, investor bisa menjual saham tersebut saat harganya berada di posisi level tertinggi.
3. Beli saham saat breakout atau harga bawah
Selain beli saham saat murah atau ketika harga akan mengalami kenaikan. Kamu juga bisa membeli saham saat terjadi breakout atau harga bawah. Momen beli ini mempertimbangkan bahwa saham yang baru breakout biasanya akan mengalami kenaikan yang tajam.
Ketiga hal ini adalah contoh strategi investasi saham yang perlu diketahui oleh investor pemula sebelum membeli saham di pasar modal. Selain menerapkan momen beli saham yang tepat. Kamu juga perlu menerapkan manajemen risiko dengan menentukan batasan cut loss. Ini berguna untuk mengurangi risiko kerugian yang lebih besar bagi seorang investor.
Batasan cut loss idealnya sebesar 5%, tetapi penentuan nilai cut loss ini tidak bersifat mutlak. Melainkan, bisa lebih rendah maupun lebih tinggi berdasarkan profil risiko dari masing-masing investor.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Yuk! Kenali Jenis-Jenis Return Saham
- Begini Tips Sebelum Investasi Saham Ala Aline Wiratmaja
- 8 Cara Nabung Saham yang Menarik untuk Pemula
- Apa Itu Saham dan Obligasi? Ini Perbedaanya