Jakarta - Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan terdapat 3 program strategis 2020 dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan yang dilanjutkan di 2021 yakni Pekan Kebudayaan Nasional (PKN), Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK), Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik.
Program Pertama yakni PKN merupakan event kebudayaan bertaraf nasional yang diadakan guna menjadi ruang dialog dan ekspresi pemajuan kebudayaan.
“Pekan Kebudayaan Nasional masih akan ada itu kemungkinan besar di bulan Oktober, suatu event yang sudah berlangsung 2 kali dan kita akan melangsungkan ke 3 kalinya dan harapannya di tahun ini kita juga sudah bisa membentuk pelembagaannya.” ucapnya dalam Taklimat Media Program 2021 Ditjen Kebudayaan secara daring pada Senin, 11 Januari 2021.
Dikatakan Hilman, PKN bukan hanya acara dari Ditjen Kebudayaan melainkan lintas unit bahkan lintas Kementerian/Lembaga. Harapannya, nanti dapat dibentuk lembaga khusus layaknya pekan olahraga nasional (PON). “Itu punya panitia khusus maka PKN juga arahnya kesana.” tuturnya.
Sementara program strategis lainnya yang dilanjutkan di 2021 yakni FBK yang merupakan salah satu upaya pemerintah melalui Ditjen Kebudayaan Kemendikbud untuk pemajuan kebudayaan.
“Untuk FBK tetap saja akan ada, ada beberapa layanan yang bertambah di tahun ini. Kita juga menyediakan sejumlah beasiswa untuk para pelaku budaya di berbagai bidang ya sehingga ekosistim kita akan semakin kuat.” Kata Hilmar.
Lalu, ada program DAK yang merupakan dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus nonfisik yang merupakan urusan daerah.
“DAK yang nonfisik bentuknya untuk museum dan taman budaya. Kita berharap DAK ini bisa digunakan secara efektif oleh teman-teman. Sehingga paling tidak bisa menyiasati situasi pandemi ini dengan memperluas layanan-layanannya, memperluas kegiatan-kegiatannya menggunakan teknologi digital.” kata Hilmar Farid. []