Jakarta - Setiap perusahaan, baik besar maupun kecil tentu membutuhkan modal. Modal bisa didapatkan dari mana saja seperti dari pinjaman pribadi tanpa agunan termasuk juga dari investor.
Sesuai namanya, investor pribadi bergerak atas nama pribadi, bukan perusahaan atau kelompok. Investor pribadi bisa saja memiliki banyak kelebihan dibanding dengan jenis investor lain. Namun, ini pula yang menyebabkan pelaku usaha melakukan kesalahan dalam memahami investor pribadi.
Bagi pelaku usaha, mendapatkan investor yang tepat memang bukan hal yang mudah. Investor pribadi bisa jadi pilihan terbaik. Bagi seorang investor, mendapatkan pelaku usaha yang bisa memberikan keuntungan juga bukan hal yang gampang segampang mengatakan bim sala bim.
Berikut adalah 3 pola pikir yang salah yang dilakukan oleh pelaku usaha terhadap investor pribadi.
Investor pribadi tidak melihat track record
Sekali lagi, jika yang Anda maksud adalah investor pribadi kelas abal-abal tentu mudah dirayu karena modal yang ia berikan juga tidak sebarapa. Berbeda jika investor tersebut kelas professional dimana Anda membutuhkan modal besar.
Sebuah presentasi yang apik juga tidak akan menjamin ia untuk memberikan modal kepada Anda. Investor pribadi tidak akan ‘terayu’ oleh presentasi Anda. Ia akan lebih melihat pada pengalaman Anda dalam menjalankan bisnis serta bagaimana menangani masalah.
Investor pribadi lebih mudah didapat
Kecuali jika yang Anda maksud adalah seorang investor pribadi yang tidak mengetahui seluk beluk dunia bisnis dan investasi, maka mendapatkan investor pribadi adalah hal yang mudah.
Hanya berdasarkan kepercayaan, maka investor pribadi akan dengan mudah menggelontorkan uang sebagai modal investasinya. Faktanya tidak semudah itu. investor pribadi boleh saja memiliki beberapa kemudahan, namun jangan salah jika kemudahan yang ia berikan juga disertai kemudahan untuk mendapatkan keuntungan.
Investor pribadi lebih pada keuntungan walau kecil
Ini yang salah dari pola pikir pelaku usaha. Jangan hanya bisnis Anda selalu membuahkan keuntungan walau sedikit, kemudian seorang investor akan mudah memberikan modal kepada Anda.
Memang, seorang investor menginginkan keuntungan, namun jika keuntungan itu terlalu kecil baginya atau keuntungan itu stagnant, tidak berkembang, maka investor pribadi pun enggan memberikan modal.
Anda juga perlu tahu bahwa motivasi Anda juga hal yang penting dan dipertimbangkan oleh investor pribadi. Bagaimana Anda merespon ketika modal diberikan kepada Anda.[]
(Erlangga)
Baca Juga:
- Menteri BUMN: Investasi Baterai Kendaraan Listrik Harus di Indonesia
- Pahami 3 Kondisi yang Mengharuskan Wait and See dalam Berinvestasi
- Biar Enggak Rugi, Ketahui Dulu Tips Investasi Tas Branded
- 3 Tips Menghindari Investasi Tanah Bodong