Pematangsiantar - Sebanyak tiga pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, dinyatakan negatif Covid-19 setelah sempat dirawat dan diisolasi beberapa hari di rumah sakit.
Itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar, dr Ronald Saragih pada Rabu, 25 Maret 2020.
Dikatakan, sebanyak tiga PDP sudah dinyatakan negatif terpapar virus corona, termasuk pasien yang dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Pematangsiantar pada Senin, 23 Maret 2020 lalu.
"Kalau status PDP sudah tidak ada di Siantar. Pasien yang sempat dirawat setelah menjalani perawatan tidak mengarah ke Covid-19," katanya.
Sedangkan orang dalam pemantauan atau ODP sebanyak 162 orang. Jumlah ini membuat Kota Pematangsiantar menjadi salah satu daerah dengan peningkatan ODP terbanyak di Sumatera Utara, yang mencapai 1.976 orang pada Rabu, 25 Maret 2020.
Kota Pematangsiantar bersama Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Pakpak Bharat adalah daerah yang mengalami peningkatan ODP.
Lengang
Sementara itu, hasil pantauan Tagar di beberapa titik keramaian di Kota Pematangsiantar terlihat lengang sejak Rabu pagi. Jalan, pusat perbelajaan dan hiburan terlihat sepi. Hal itu menyusul imbauan pemerintah pusat dan daerah.
Jangan sampai kita pindah ke rumah sakit, apalagi sampai ke rumah duka. Lebih baik kita di rumah dulu
Kendati demikian pasar tradisional, terminal dan beberapa toko serta kantor pemerintahan masih beroperasi.
Pengetatan Pintu Masuk
Anggota DPRD Kota Pematangsiantar Daud Simanjuntak mendorong pemerintah melakukan tindakan preventif dan fokus melakukan penanganan di tiap pintu masuk Kota Pematangsiantar.
"Seperti penyemprotan disinfektan di tiap ruang publik, dan pengawasan di tiap pintu masuk juga harus diperketat dan disediakan alat melihat suhu tubuh dan pengadaan hand sanitizer di tempat umum," kata Daud.
Saat kondisi seperti ini Daud mengatakan, pemerintah juga harus fokus menjaga keselamatan tenaga medis dan sarana kesehatan di tiap rumah sakit.
"Alat pelindung diri ruang isolasi, menjadi perhatian penting. Jangan biarkan tenaga medis menantang maut tanpa adanya perlindungan," tutur politikus Partai Golkar itu.
Daud berpendapat, guna percepatan penanganan dan pencegahan Covid-19, pemerintah kota dapat melakukan pergeseran anggaran guna melindungi masyarakat Kota Pematangsiantar.
"Sesuai arahan presiden jika pun harus melakukan lockdwon ada langkah antisipasi dari pemko untuk mendata dan menyalurkan bantuan kerugian akibat Covid-19," ujar Daud.
Dia kemudian mengimbau masyarakat mengikuti anjuran pemerintah agar tetap di rumah.
"Jangan sampai kita pindah ke rumah sakit, apalagi sampai ke rumah duka. Lebih baik kita di rumah dulu jika tidak ada hal yang terlalu penting," pungkasnya.[]