3 Makanan Ekstrem Warga Wuhan, Bibit Virus Corona

Perlu diketahui, ada beberapa makanan ekstrem yang dikonsumsi masyarakat Wuhan, China, seperti kelelawar, ular dan tikus, menyebabkan virus corona.
Sup Kelelawar. (Foto: Tempo/elitereaders)

Jakarta - Penyebaran masif virus corona dari Wuhan, China, sangat menggemparkan publik, dan membuat makanan ekstrem asal Negeri Tirai Bambu itu menjadi sorotan utama di mata dunia. 

Virus mematikan itu diduga kuat berasal dari kelelawar. Dalam laman The New York Times, virus corona disebutkan akan menjadi ancaman serius bagi perekonomian global. Hingga kini, virus tersebut telah merenggut 80 nyawa manusia. 

Perlu diketahui, terdapat beberapa makanan ekstrem yang dikonsumsi masyarakat Wuhan, China seperti yang telah dihimpun Tagar dari berbagai sumber:

1. Sup Kelelawar

Sup KelelawarSup Kelelawar. (Foto: Tempo/elitereaders)

Bagi masyarakat China, menyantap sup kelelawar sudah menjadi tradisi turun temurun, yang dianggap bisa membuat umur panjang. Hingga saat ini, binatang nokturnal itu kerap disantap setelah diolah menjadi sup.

Di luar Tiongkok, seperti di Kepulauan Maluku, Indonesia, sup kelelawar biasanya disajikan setelah bulunya dihilangkan dengan cara dibakar, lalu dimasak dengan santan dan bumbu bawang merah, bawang putih, cabai, serai, dan bumbu penyedap lainnya.

Sementara di Wuhan, China, kelelawar direbus hidup-hidup dalam air yang sudah dicampur dengan beberapa bumbu rempah-rempah yang telah dihaluskan.

Tak hanya itu, Wuhan menjadi salah satu tempat kuliner sup kelelawar paling populer di Negeri Tirai Bambu.

Menurut ahli ekonomi dan politik China, Hu Xingdou, mengonsumsi makanan langka dan tidak lazim, sudah dianggap menjadi budaya penduduk setempat.

"Makan makanan daging baru, organ atau bagian dari hewan atau tumbuhan langka telah menjadi ukuran identitas bagi sebagian orang," kata Xingdao dikutip dari laman SCMP.

Masyarakat China beranggapan, hewan liar bahkan lebih bergizi ketimbang hewan ternak. Belum lagi bila dikaitkan dengan mitologi setempat.

"Semangkuk sup kelelawar misalnya dianggap sebagai pembawa keberuntungan karena terdengar seperti Fu yang berarti keberuntungan," ujar Xiangdao.

Selain Wuhan, pemasaran kuliner ekstrem juga terdapat di beberapa wilayah seperti di Guangzhou dan Shandong.

2. Sup Ular

Sup UlarSup Ular menjadi hidangan populer di China. (Foto: satyawinnie)

Sejarah mencatat, sup ular sudah menjadi hidangan paling dinikmati penduduk China. Sebab, sup daging hewan melata itu dianggap berstatus tinggi. Di sana sup ular dimaknai sebagai simbol kekayaan, keberanian, dan kehormatan.

Lebih mengagetkan lagi, makanan ini biasanya disajikan untuk orang-orang penting seperti pejabat dan kalangan selebritis. 

Sup ular biasanya disantap orang China pada saat musim dingin, karena mampu menghangatkan tubuh. Bahkan, dijadikan sebagai suplemen obat disamping fungsinya dapat meningkatkan vitalitas pria.

Di China, ular dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, mulai dari makanan ringan hingga berat. Selain disup, dagingnya juga dapat digoreng, kulitnya digoreng dengan sebutan casseroles skin eye, dan disajikan dalam sup kandungan empedu ular.

3. Sup Bayi Tikus

Sup Bayi TikusSup Bayi Tikus. (Foto: Twitter/Free With Hongkong)

Gembar-gembor virus corona disinyalir berasal dari kelelawar, ular dan tikus. Belum lama ini, beredar di media sosial Twitter, video yang menampakkan seorang pria tengah menyantap beberapa ekor tikus atau biasa disebut cindil.

Video itu diunggah akun @saungwingso pada 23 Januari 2020 lalu. Dalam rekaman tersebut, pria itu dengan lahap memakan beberapa ekor bayi tikus hidup-hidup. Bahkan, dijadikan seperti camilan.

"Saya tidak percaya gambar-gambar ini. Dalam masyarakat yang beradab ini, kita makan tikus yang baru lahir membuatku takut tak tertahankan," kata akun tersebut sebagai keterangan video. []

Berita terkait
Dua Strategi Kemenkes Tangkal Virus Corona
Kemenkes telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona di Indonesia
Cegah Virus Corona, Kementan Perketat Impor Tani
Kementerian Pertanian turut meningkatkan pengawasan untuk mencegah penyebaran Novel Coronavirus, caranya dengan memperketat keran impor.
Cegah Corona, Mahasiswa Yogyakarta di China Dipantau
Mahasiswa UII Yogyakarta di China dipantau terus. Mereka dilarang keluar kota Nanjing untuk mengantisipasi penularan virus Corona.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.