Jakarta - Berinvestasi dengan mata uang digital, atau trading kripto semakin populer. Hampir setiap kalangan mencoba melakukan investasi kripto. Trading kripto sendiri terbagi dalam tiga jenis, berdasarkan periode trading-nya.
Ketiganya adalah day trading, scalping, dan swing trading. Hal yang perlu dipahami adalah trading ini berbeda dengan mining atau menambang kripto yang membutuhkan perangkat komputer canggih. Berikut penjelasan lengkapnya.
Day trading
Sesuai namanya, trading dilakukan secara harian. Seorang trader akan melakukan pembelian dan penjualan koin hanya dalam waktu satu hari saja atau pada hari yang sama.
Dengan metode ini, seorang trader harus super jeli dan teliti dengan melihat terus-menerus pergerakan harga kripto dari waktu ke waktu.
Jika ada peluang harga jual yang lebih tinggi dari harga beli, maka trader akan langsung menjualnya. Butuh ketelitian dan totalitas waktu untuk bisa menjadi trader jenis ini.
Scalping
Metode ini lebih ekstrem dari pada day trading. Butuh waktu beberapa menit saja bagi seorang trader untuk menjual koinnya. Asal sudah untung, meski sedikit saja, maka kripto bisa langsung dijual. Metode ini hanya mengejar untung sedikit saja, tetapi dilakukan secara berulang dan terus-menerus.
Swing trading
Metode ini paling umum digunakan oleh Investor atau para pengguna Bitcoin. Metode swing trading,trader akan mengamati chart harga atau tren pasar tanpe memerlukan pantauan secara detail, detik-detik atau hari ke hari
Trader akan memantau secukupnya mengenai pergerakan dan lebih memilih hold asetnya untuk waktu yang cukup lama. Jika harga sudah mencapai keuntungan yang diinginkan, itu saat yang tepat untuk menjual.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Kumpulan Istilah dalam Investasi atau Trading di Pasar Saham
- Dear Trader, Begini Cara Aman dan Sukses Trading Kripto
- Terus Profit, Hati-hati Robot Trading Abal-abal
- Apa Itu Swing Trading?