3 Indikator Pilkada 2020 Sukses Kata Ketua Komisi II DPR

Ketua Komisi II DPR yakni Ahmad Doli Kurnia Tandjung sampaikan 3 indikator yang menunjukan Pilkada 2020 sukses.
Ketua Komisi II DPR yakni Ahmad Doli Kurnia Tandjung. (Foto: Tagar/dok.Kemendagri)

Jakarta – Ketua Komisi II DPR yakni Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan menurutnya ada 3 indikator yang menunjukan Pilkada 2020 sukses.

Mungkin tidak bisa apple to apple antara Pemilu 2019 dengan Pilkada 2020, tapi dengan angka 77,5% itu kita harus tetap optimistis,

Menurut Ahmad, Pertama Pilkada dapat dikatakan sukses saat seluruh tahapan berjalan sesuai rencana yang sudah ditetapkan. Dirinya mengatakan sudah ada belasan tahapan yang sudah berjalan dengan lancar. Hanya ada tiga tahapan lagi yang akan dilaksanakan yakni masa tenang antara 6-8 Desember 2020, tahap pencoblosan pada 9 Desember 2020, dan proses rekapitulasi yang dilanjutkan gugatan sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi.

Kedua, indikatornya yakni tingginya keikutsertaan pemilih dalam Pilkada. KPU sendiri miliki target sebesar 77,5%, ini cukup realistis dikarenakan target tersebut mengacu pada pengalaman Pemilu Serentak 2019 lalu yang mana partisipasi pemilih mencapai 83%.

Ahmad mengaku optimis dalam Pemilu 2020, meskipun dia menyadari bahwa Pemilu tahun lalu akan berbeda dengan Pemilu 2020.

“Mungkin tidak bisa apple to apple antara Pemilu 2019 dengan Pilkada 2020, tapi dengan angka 77,5% itu kita harus tetap optimistis,” katanya.

Kemudian, indikator yang ketiga yakni Pilkada berjalan selamat dan sehat. Ini ditujukan kepada para pemilih, penyelenggara, paslon dan seluruh masyarakat.

“Kalau Paslon, penyelenggara, pemerintah dan seluruh stakeholder memberikan edukasi pada masyarakat cara hidup sehat dengan disiplin pada protokol kesehatan, saya kira masyarakat akan terbiasa. Pilkada menjadi satu media untuk membiasakan pola hidup baru tersebut,” ucap Ahmad.

Sementara itu, Yudo Adianto Salim selaku Sekjen Jatim Institute mengatakan bahwa ketiga indikator kesuksesan yang dinyatakan oleh Ahmad memang fakta.

"Ketiga indikator sukses Pilkada di tengah Pandemi Covid-19 yang diungkap Ketua Komisi II DPR memang benar adanya. Itulah kondisi riil yang terjadi. Perhelatan Pilkada 2020 hingga jelang satu bulan kurang ini relatif berjalan sesuai harapan," kata Yudo pada Kamis 12 November 2020.

Yudo juga menambahkan, terwujudnya ketiga indikator tersebut perlu didukung oleh semua stakeholders agar Pilkada demokratis, sehat, dan aman. Dia juga mengatakan jika Pilkada tidak berjalan sesuai rencana maka indikator kesuksesan Pilkada yang pertama tidak sesuai harapan.

"Itu artinya, jika Pilkada tidak berjalan sesuai rencana. Atau ada tahapan yang mandek tidak sesuai rencana, hingga menimbulkan konflik baik secara horizontal di masyarakat maupun vertikal antara peserta Pemilu dengan Penyelenggara Pemilu, maka indikator sukses pertama seperti kata Ketua Komisi II DPR tidak sesuai harapan," jelasnya.

Yudo juga menyampaikan apabila keikutsertaan masyarakat dalam Pilkada rendah maka indikator kesuksesan Pilkada kedua dapat dinyatakan gagal.

"Karena itu, Pemerintah bersama Penyelenggara Pemilu harus melibatkan seluruh unsur peserta baik Paslon, Timses, masyarakat pemilih agar Pilkada berlangsung semarak dengan tetap sesuai Protokol Kesehatan," ucapnya.

Dirinya mengatakan bahwa Pemerintah dan Penyelenggara Pemilu telah lakukan beberapa regulasi yang menjamin Pilkada sehat dan aman.

"Pemerintah bersama Penyelenggara Pemilu tentu telah berupaya keras untuk meyakinkan publik kalau TPS itu aman dari penyebaran Covid-19. Kita semua juga harus berperan untuk menangkal segala berita hoaks atau propaganda yang menyebut Pilkada akan menjadi kluster penyebaran Covid-19," katanya.

Baca juga:

Yudo pun mengatakan mayarakat perlu diyakinkan bahwa seluruh proses tahapan Pilkada dilaksanakan dengan proses yang ketat, sehingga dapat wujudkan indikator kesuksesan ketiga.

"Sehingga indikator sukses Pilkada ketiga sesuai harapan Ketua Komisi II DPR yaitu Pilkada aman dan sehat bisa benar-benar terwujud," ucap Yudo. []

Berita terkait
362 ASN Pelanggar Netralitas Pilkada Dijatuhi Sanksi
Sebanyak 362 ASN melanggar netralitas pada Pilkada Serentak 2020 dijatuhi sanksi oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
DPRD Jabar Ingatkan Risiko Kluster Baru Jelang Pilkada 2020
DPRD Jabar ingatkan Bawaslu Jabar pastikan taati protokol kesehatan cegah risiko kluster pilkada serentak 2020.
Bawaslu Rembang Setop 2 Dugaan Pelanggaran Kampanye Pilkada
Bawaslu Rembang memutuskan untuk menghentikan dua laporan dugaan pelanggaran kampanye oleh calon bupati Abdul Hafidz.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.