3 Hari ke Depan, Banyuwangi Berpotensi Hujan Deras

BMKG Banyuwangi mencatat potensi hujan deras disertai angin kencang terjadi akibat munculnya awan konfektif cumulonimbus.
Prakirawan BMKG Banyuwangi Gigik Nurbaskoro memantau cuaca. (Foto: Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mencatat potensi cuaca buruk seperti hujan deras dan angin kencang masih akan terjadi di Kabupaten Banyuwangi hingga tiga hari ke depan.

Prakirawan BMKG Banyuwangi Gigik Nurbaskoro mengatakan potensi hujan deras masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Gigik menjelaskan potensi hujan deras dipengaruhi adanya tekanan udara rendah yang berada di Selatan Jawa Timur

Munculnya awan konfektif yaitu semacam awan CB (cumulonimbus) itu cukup berbahaya. Sebab awan itu bisa menyebabkan tidak hanya hujan lebat.

Selain itu, adanya pertumbuhan awan konfektif dapat menyebabkan terjadinya hujan deras disertai angin dan petir.

“Munculnya awan konfektif yaitu semacam awan CB (cumulonimbus) itu cukup berbahaya. Sebab awan itu bisa menyebabkan tidak hanya hujan lebat, tapi juga angin kencang disertai petir. Sehingga masyarakat harus benar-benar waspada, hindari berteduh di bawah pohon besar,” kata Gigik.

Selain potensi hujan lebat, operator pelayaran dan para nelayan juga diminta untuk mewaspadai cuaca buruk di tengah laut. Untuk tinggi gelombang di laut Selatan Jawa mencapai 1-2,5 meter. Sedangkan di laut Selat Bali mencapai 05-1,5 meter.

“Ini cukup berbahaya bagi aktifitas nelayan maupun operator pelayaran. Sehingga saya menghimbau untuk nelayan berhenti melaut untuk beberapa hari kedepan. Meski kecepatan angin berada di kisran 15 kilometer per jam, namun cuaca di tengah laut sewaktu-waktu akan berubah dengan cepat,” ucap Gigik.

Sementara itu, warga korban banjir mengeluhkan sejumlah perabot rumah tangga mengalami kerusakan. Warga lingkungan Lebak, Kelurahan Tukang Kayu Suprin mengaku banjir mulai surut sekitar pukul 20.00 wib. Sehingga sejak Senin malam dirinya bersama warga mulai membersihkan rumahnya yang terendam banjir.

"Ini kita sejak semalam mulai membersihkan rumah, dan mengambil perabotan yang masih bisa digunakan. Dirumah saya ini banjir merendam hampir 2 meter, sehingga semua isi rumah terendam banjir," kata Suprin

Menurutnya, di Lingkungan Lebak ada sekitar 25 rumah yang teredam banjir luapan dari Sungai Kalillo dan menjadi daerah terparah, karena ketinggian banjir ada yang mencapai 2 meter.

"Air yang masuk juga berasal dari jalan raya. Sehingga kayak kulkas, tv, bahkan kasur yang saya gunakan untuk tempat tidur ikut terendam juga. Itu saya jemur," ujarnya.

Suprin belum tau apakah perabotan elektronik miliknya yg terendam banjir masih bisa digunakan apa tidak. Dia berharap masih bisa berfungsi.

"Saya jemur dulu, perkara nanti masih bisa digunakan ya Alhamdulillah. Kalau tidak bisa digunakan lagi ya terpaksa saya jual rongsokan," ujur Suprin

Suprin mengaku, hingga Selasa pagi ini, belum ada bantuan yang datang dari Pemerintah Banyuwangi, padahal Masyarakat sangat membutuhkannya.

"Sampai saat ini, masih belum ada bantuan dari pemerintah yang datang. Padahal kita sangat membutuhkan,. Seperti, obat-obatan, dan makan siap saji. Karena kita di sini belum bisa beraktifitas secara normal. Sebab kondisi rumah masih kotor dan perabotan ruman juga masih berserakan," pungkas Suprin

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Banyuwangi Fajar Suasana mengatakan terdapat empat lokasi di wilayah kota yang mengalami banjir. Di antaranya Lingkungan Krajan Utara Lebak Kelurahan Tukang Kayu, Lingkungan Kampung Ujung Kelurahan Kepatihan, Lingkungan Wonosari, dan Lingkungan Kempon.

“Hingga Selasa pagi ini banjir di wilayah kota Banyuwangi sudah surut semua. Kemudian kami bergotong royong membersihkan perkampungan dari kotoran yang terbawa luapan air,” ujar Fajar.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Banyuwangi Lukman Hakim menambahkan pihaknya juga memantau semua kondisi warga, termasuk kesehatan warga dengan melibatkan Puskesmas dan petugas kesehatan terkait.

“Tim masih terus bekerja dan memantau di lapangan,” ujarnya. []

Berita terkait
Sungai Kalilo Meluap, Banyuwangi Dikepung Banjir
Berdasarkan data BPBD Banyuwangi setidaknya ada 7 titik banjir akibat hujan intensitas tinggi selama empat jam.
Waspada Corona, SD di Banyuwangi Pakai Salam Sehati
SDK Santa Maria Banyuwangi, Jawa Timur menerapkan salam sehati untuk menggantikan jabat tangan bertujuan pencegahan penyebaran virus corona.
Polisi Banyuwangi Bongkar Praktik Kecantikan Ilegal
Polresta Banyuwangi menangkap seorang bidan yang menjalankan praktik kecantikan tanpa izin dari Dinas Kesehatan Banyuwangi.
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya