3 Hari Kakek Petani di Grobogan Hanyut di Sungai Serang

Kakek Suharto sudah hilang di Sungai Serang Grobogan selama tiga hari. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap petani tersebut.
Tim SAR gabungan menyusuri Sungai Serang, Grobogan, guna melakukan pencarian kakek petani yang hilang tenggelam. Pencarian memasuki hari ketiga. (Foto: Tagar/Basarnas Semarang)

Grobogan - Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Serang. Kakek Suharto, 70 tahun, warga Grobogan yang bekerja sebagai petani ini sudah hilang selama tiga hari, hanyut di sungai tersebut.   

Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya membenarkan hingga Jumat ini, 29 Januari 2021, pihaknya bersama tim SAR lain, relawan dan warga, masih terus lakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Serang.

Untuk memaksimalkan pencarian, pihaknya telah memerintahkan Koordinator Basarnas pos SAR Jepara Whisnu Yuas memberangkatkan satu tim rescue disertai alat utama SAR air.

"Upaya pencarian tim SAR gabungan dengan metode susur sungai dari titik kejadian menuju hilir kurang lebih 2 Km," ujar dia.

Korban biasanya memang berangkat ke sawah dengan menyeberangi Sungai Serang. Ditunggu keluarga hingga malam belum juga pulang.

Lebih lanjut, Yahya mengungkapkan pencarian korban, Suharto, 70 tahun, warga Dusun Lengkong, RT 2 RW 6, Desa Sobo, Kecamatan Geyer, menemui sejumlah kendala. Antara lain, cuaca mendung, arus sungai yang deras, berlumpur dan berkelok.

"Kondisi sungai cukup deras, kedalaman mencapai satu meter dan lebar kurang lebih 25 meter. Kondisi sungai berkelok, berlumpur dan cuaca mendung menjadi kendala tim SAR gabungan," ungkapnya.

Kendati begitu, pihaknya tetap berharap, tim SAR gabungan diberi kemudahan dalam pencarian sehungga korban segera ditemukan.

Kakek Suharto, hilang hanyut di Sungai Serang pada Rabu, 27 Januari 2021. Kakek itu diperkirakan tenggelam saat berangkat ke sawah dengan menyeberangi sungai.

"Korban berangkat ke sawah sekitar pukul 08.00 WIB. Korban biasanya memang berangkat ke sawah dengan menyeberangi Sungai Serang. Ditunggu keluarga hingga malam belum juga pulang," kata Yahya.

Baca juga: 

Padahal, masih kata Yahya, biasanya siang hari Suharto sudah pulang ke rumah usai bertani. Tinggi debit dan derasnya arus Sungai Serang kala itu, diduga menghanyutkan kakek Suharto.

"Kalau kondisi sungai deras kakek diantar cucunya naik motor. Tapi kemarin kakek jalan kaki. Diduga saat menyeberangi Sungai Serang terbawa arus hanyut tenggelam," imbuh dia. []

Berita terkait
Santri Hanyut di Batang Ditemukan Meninggal di Pantai Roban
M Adit Sugeng, 16 tahun, santri Ponpes Modern Selamat, Batang, ditemukan meninggal dunia di muara Pantai Roban. Ia sebelumnya hanyut di Kalilebeng.
Mau Kencing, Warga Grobogan Temukan Mayat Bayi di Sungai
Seorang warga menemukan mayat bayi di sungai di bawah jembatan kawasan hutan Dusun Cepoko Desa Sumberagung, Grobogan. Dua sejoli diamankan polisi.
Hanyut 15 Km di Sungai Lusi, Wanita di Grobogan Meninggal
Wanita di Grobogan akhirnya ditemukan meninggal dunia setelah hanyut di Sungai Lusi sejauh 15 Km. Ia sebelumnya panen kacang bersama suami.