Jakarta - Salah satu kegiatan bersosialisasi paling sering dilakukan bersama teman yaitu ngobrol. Namun tiba-tiba ada yang berubah, salah satu teman menjadi terlalu sering membicarakan topik berkaitan seks.
Berbincang atau berdiskusi tentang pendidikan seks memang bukan masalah besar. Namun ketika terlalu sering, bahkan dalam momen apapun, maka sebagai teman akan bertanya-tanya. Apa yang sedang terjadi?
Mencoba menjawab pertanyaan dalam dunia remaja tersebut, dikutip dari laman Boldsky, berikut 3 faktor kenapa topik pembicaraan teman Anda selalu tentang seks:
1. Muncul rasa penasaran
Hal ini umum dialami pada remaja. Mereka mengeksplorasi seksualitas dan preferensi. Bahkan mempelajari dasar-dasar apa yang terjadi tentang hal tersebut.
Dalam pergaulan tertentu, remaja sampai beranggapan belum pernah berhubungan seks di usia tertentu bisa membuat tersisih dari pergaulan. Anggapan tersebut tentu melenceng.
Untuk mengatasinya, edukasi tentang seks pada remaja sangat penting. Orangtua atau keluarga harus memberikan pengetahuan yang proper ketika menghadapi situasi seperti ini.
Bila tidak dilakukan, remaja yang dalam masa 'ingin tahu banyak' ini akan mencari jawabannya sendiri. Mereka bertanya teman, atau berbincang ketika ngumpul bersama rekan-rekan.
Ilustrasi berkumpul dan berkomunikasi bersama teman. (Foto: Istockphoto)
2. Bebasnya informasi
Karena rasa ingin tahu, banyak remaja menggunakan Google untuk mencari jawabannya. Alih-alih ingin mencari jawaban, tak sedikit remaja malah asyik nonton video yang tak semestinya.
Akhirnya terbuka ruang untuk hal-hal yang berada di luar pengetahuan. Selanjutnya pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal itu diperbincangkan dalam topik bersama teman.
Ilustrasi kafe. (Foto: Pixabay)
3. Edukasi
Salah satu faktor kenapa ada sejumlah anggapan yang melenceng dalam pergaulan remaja berkaitan seks, karena masyarakat kita masih menganggap berbicara atau berdiskusi tentang seks adalah hal tabu, atau dosa besar.
Pendidikan seks sangat penting diajarkan kepada para remaja sehingga dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual, mengatasi gangguan psikis, hingga bisa memelihara nilai-nilai moral.
Wanita saat berkumpul bersama temannya di kafe. (Foto: Pixabay)
