Jakarta - Seperti kebanyakan yang kita ketahui bahwa investasi sangat diperlukan untuk menunjang kehidupan dimasa depan, dengan tujuan yang baik tersebut maka banyak orang tua yang mulai mengajarkan anaknya untuk investasi sejak dini.
Investasi pada anak ini sering juga disebut sebagai tabungan. Tujuan orang tua mengajarkan anak investasi sejak dini adalah untuk membiasakan si anak agar dapat terus berinvestasi pada saat ia dewasa dan tentunya agar dapat menghargai uang yang dimiliki. Ada berbagai hal yang biasa orang lakukan untuk dapat membuat anaknya gemar berinvestasi sejak dini.
Investasi adalah suatu tindakan menanamkan sumber daya atau modal yang kita miliki dengan harapan bisa mendapatkan imbal hasil yang lebih besar di masa yang akan datang.
Investasi sangatlah penting dilakukan sejak awal agar kita dapat mempersiapkan kebutuhan yang terencana maupun yang tidak terencana di masa mendatang, seperti dana pendidikan, dana pada saat sakit, maupun dana pensiun. Selain untuk mempersiapkan dana untuk kebutuhan di masa yang akan datang, melakukan investasi juga untuk melindungi aset yang kita miliki dari ancaman inflasi yang tidak dapat diprediksi.
Bagi banyak orang tua, berinvestasi bisa sangat membingungkan dan menakutkan. Dengan semua hambatan yang dirasakan untuk menjadi seorang investor, misalnya mitos bahwa berinvestasi membutuhkan kecerdasan matematika yang hebat, dan lainnya. Padahal nyatanya kita dapat mengajarkan anak berinvestasi sejak dini dengan cara mudah dan dapat dilakukan dirumah.
Dengan begitu maka ada beberapa cara mengajarkan anak agar gemar berinvestasi sejak dini, yaitu :
1. Mengajak anak bermain permainan yang mengajarkan investasi
Permainan monopoli dapat mengenalkan anak konsep berinvestasi, walaupun pada permainan tersebut menggunakan bentuk properti sebagai hal yang diinvestasikan.
Saat bermain monopoli, pemain harus mengeluarkan uang untuk membeli kota serta membangun rumah dan hotel. Lalu pemain bisa mendapatkan keuntungan ketika ada pemain lain yang menduduki kota tersebut.
Permainan monopoli ini dapat mengajarkan anak agar menyisihkan uang untuk ditabung dalam jangka panjang. Dan mungkin di masa depan, anak akan mendapatkan uang yang lebih banyak dari apa yang ditabungnya.
2. Mengajarkan investasi di dalam kehidupan sehari-hari
Misalnya dengan mengajarkan anak cara menabung menggunakan celengan terlebih dahulu.
Anda dapat menentukan berapa target yang kira-kira bisa dicapai dalam periode tertentu. Misalnya anak menargetkan 100.000 dalam waktu satu atau dua bulan, uang ini bisa didapatkan dari hasil menyisihkan uang jajan.
3. Membantu anak untuk menentukan tujuan investasinya
Jika anak masih berusia pra-remaja hingga remaja, ada beberapa tujuan yang mungkin anak inginkan, misalnya membeli barang koleksi.
Anak dapat memutuskan apa yang ingin ia dapatkan dari hasil investasinya, ini juga bisa menjadi bentuk self reward anak karena telah berhasil belajar investasi dan berusaha menabung untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Namun, seiring berjalannya waktu anda juga dapat mengajarkan anak betapa pentingnya investasi dalam jangka panjang dan tidak hanya digunakan untuk memenuhi keinginannya sendiri. Karena kelak anak akan dihadapkan pada kebutuhan-kebutuhan yang lebih serius dan tentunya memakan biaya yang cukup besar.
Dengan mengajarkan anak cara berinvestasi sejak dini, mereka akan mempersiapkan kehidupan masa depannya tanpa merasa khawatir akan mengalami kesulitan yang akan dihadapi dimasa yang akan datang.
(Anfasya Qurratul Aini)
Baca Juga
- Profil Andika Sutoro Putra, Miliarder Muda Berkat Saham
- Yusuf Mansur: 11 Tips Investasi Saham Agar Sekaya Lo Kheng Hong
- Perbandingan Harga 1 Gram Emas di Indonesia dan Dunia
- 7 Investor Saham Paling Terkenal di Dunia dan Strateginya
