Jakarta - Biaya pendidikan tak lagi bisa dibilang murah. Bahkan dari tahun ke tahun ada potensi kenaikan biaya pendidikan karena inflasi yang harus diantisipasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan kenaikan rata-rata biaya pendidikan di Indonesia sebesar 10%-15% per tahun.
Oleh sebab itu, merencanakan biaya pendidikan dari jauh-jauh hari itu penting. Namun, hal ini juga tak mudah, dibutuhkan persiapan yang matang dan konsisten untuk menabung atau investasi.
Berikut ini beberapa cara mempersiapkan dana pendidikan untuk anak yang harus kamu tahu.
1. Rekening tabungan perbankan
Ini adalah tempat yang paling sering digunakan untuk menabung biaya pendidikan anak. Pembuatannya yang mudah dan sangat familiar di lingkungan sekitar menjadi faktor-faktor terbesar atas banyaknya penggunaan rekening tabungan perbankan sebagai tabungan dana pendidikan. Memang untuk mencairkan uang dari rekening tabungan adalah hal yang sangat mudah. Akan tetapi, apabila teman-teman menabung sepenuhnya pada rekening tabungan perbankan, uang tabunganmu akan tergerus oleh biaya administrasi bank. Jadi, cukup dipastikan saja uang yang berada pada ekening tabungan itu cukup untuk keperluan pendidikan anak dalam jangka pendek.
2. Deposito
Selain rekening tabungan, deposito juga merupakan produk perbankan yang sudah sangat awam di telinga masyarakat Indonesia. Dipasarkan oleh bank-bank besar di Indonesia, deposito menjadi instrumen investasi yang banyak dipilih orang-orang, salah satunya untuk menyimpan dana pendidikan. Pada umumnya, deposito memiliki jatuh tempo, yang mana apabila dicairkan sebelum jatuh tempo akan dikenakan denda yang harus dibayar oleh nasabah.
3. Reksadana
Reksadana juga menjadi salah satu produk terfavorit untuk kamu yang ingin memiliki tabungan dana pendidikan. Untuk kebutuhan pendidikan yang bersifat jangka pendek, kamu bisa mengalokasikannya pada reksadana pasar uang, yang memiliki potensi risikonya rendah. Untuk jangka menengah, bisa ditempatkan pada produk reksadana pendapatan tetap, untuk tetap dapat mengurangi risiko investasi namun mendapatkan potensi imbal hasil yang lebih menarik. Sedangkan untuk jangka panjang, kamu bisa menepatkannya pada reksadana campuran atau saham, yang memiliki risiko lebih besar namun berpotensi untuk memberikan imbal hasil yang juga lebih besar. Tapi, pilihlah produk reksadana yang paling cocok dengan profil investasimu, target/waktu anak mulai masuk sekolah dan juga pastikan likuiditas tetap terjaga.
(Sri Wahyuni Sitorus)
Baca Juga
- Perhatikan! Tips Memulai Bisnis Agar Cepat Sukses
- 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis
- Jokowi Akan Bertemu Pangeran MBZ hingga Pebisnis PEA di Abu Dhabi
- Kesalahan Finansial Saat Berbisnis dan Cara Memperbaikinya