3 Alasan Bisnis Properti Menguntungkan, Kamu Wajib Coba!

Bisnis properti bisa dimulai dengan modal yang minimal, jika Anda tahu caranya.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Sebagaian besar orang awam menganggap bisnis properti adalah bisnis yang padat modal, hanya orang – orang yang punya modal besar saja yang bisa menjalankannya. 

Namun ternyata anggapan tersebut terpatahkan, karena bisnis properti bisa dimulai dengan modal yang minimal, jika Anda tahu caranya. 

Dibalik harganya yang mahal, berikut 3 alasan bisnis properti menjadi bisnis yang menguntungkan.


1. Penghasilan tergolong besar

Bisnis properti memberikan penghasilan besar bagi pelakunya. Kenapa? karena memang omzetnya juga besar. Itulah mengapa bisnis properti menarik banyak orang.

Contohnya seorang broker yang berhasil closing senilai 10 milyar rupiah, maka apabila fee dari transaksi ini adalah 2,5% , berarti ia berhak atas penghasilan 250 juta rupiah.

Ini untuk sekali transaksi lho. Belum lagi jika dia berhasil closing beberapa properti tiap bulannya maka bisa dihitung berapa jumlah penghasilannya. Itulah sebabnya profesi sebagai broker properti digelari bisa menyumbangkan penghasilan yang tiada terbatas. Memang tidak persis seperti itu hitungannya, karena komisi seorang agent properti profesional masih dipotong pajak dan bagi hasil untuk kantor tempat dia bernaung. Tapi tetap saja masih cukup besar jika dibandingkan dengan profesi rata-rata. Jadi wajar ini menjadi salah satu alasan mengapa bisnis properti menguntungkan.

Selain itu, untuk properti yang berada di Jakarta, harga 5 milyar rupiah bisa dibilang tergolong properti yang biasa saja. Karena yang berada di lokasi mewah, harga per unitnya bisa mencapai puluhan milyar. Sehingga komisinya tentu lebih besar juga jika berhasil mendapatkan transaksi dari properti tersebut.


2. Kenaikan nilai properti relatif stabil

Alasan kenapa harus bisnis di properti yang selanjutnya adalah karena kenaikan nilainya yang relatif stabil.

Bahkan, harga properti akan naik seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini tentu saja berbeda dengan investasi kepemilikan barang lainnya yang cenderung menurun.

Contohnya adalah kepemilikan barang seperti mobil dimana harganya cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Hal ini berbeda dengan harga properti yang selalu stabil. Bahkan, nilai properti seperti rumah masih terbilang tinggi di saat pasar properti sedang lesu sekali pun.


3. Sumber pendapatan berkelanjutan

Berbisnis pada aset properti tidak hanya mendatangkan keuntungan pada jangka panjang, tetapi juga dapat dijadikan sebagai sarana sumber pendapatan berkelanjutan dan dapat menghasilkan arus kas positif yang bersifat bulanan. Terlepas dari seberapa besar atau kecil aset properti yang kita punya, kita dapat menjadikan objek aset kita sebagai objek yang dapat disewakan tanpa menyebabkan berkurang nilai asetnya pada masa yang akan datang. Jika hal ini terjadi (aset disewakan) maka kita akan mendapat setidaknya dua buah keuntungan, yakni cashflow pendapatan sewa bulanan/berkelanjutan dan peningkatan harga aset pada masa yang akan datang. Investasi strategis dalam jangka pendek maupun jangka panjang. []

(Anfasya Qurratul Aini)


Baca Juga




Berita terkait
Tips Investasi Properti yang Wajib Diketahui
Diperlukan rencana dan kesiapan sebelum memulai investasi ini.
5 Tips Memulai Profesi Menjadi Agen Properti
Usaha ini, menarik minat mereka yang biasa terjun di dunia jasa. Sebab, sesuai aturan, komisi agen properti sangat lumayan.
7 Kesalahan yang Harus Dihindari Seorang Investor Properti
Sektor properti ternyata bukan investasi yang mudah dilakukan. Jika sedikit salah perhitungan, investor akan mengalami kerugian.
0
5 Tips Investasi P2P Lending
Modal yang dibutuhkan untuk investasi ini terbilang terjaungkau. Mulai dari 100 ribu rupiah Anda sudah bisa ikut berinvestasi.