3 ABK Bantul dari Spanyol dan AS Belum Terdeteksi

Disnakertrans Bantul masih melacak tiga ABK yang bekerja di kapal pesiar pulang dari Spanyol dan Amerika Serikat.
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. (Foto: jdrf.org)

Bantul - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul masih melacak tiga warga Bantul yang bekerja di sebuah kapal pesiar dari Miami, Amerika Serikat dan Spanyol. Ketiganya diduga sudah pulang ke Bantul pada awal April ini.

Dugaan itu muncul setelah Disnakertrans mendapat kabar dari Pemerintah Provinsi Bali pada Selasa 7 Maret 2020. Informasi itu menyebutkan ketiga anak buah kapal (ABK) itu baru tiba di Denpasar Bali pada 1 April lalu dan diduga langsung pulang ke Bantul.

"Kami belum tahu apa sudah pulang ke Bantul. Kami baru akan melacaknya ketiga ABK itu," kata Kepala Disnakertrans Bantul, Sulistyanto melalui sambungan telepon pada Rabu 8 Maret 2020.

Menurut Sulistiyanto, ia belum bisa membeberkan data lengkap ketiga ABK tersebut karena masih dalam proses pelacakan. Selain itu, dia takut jika alamat ketiga ABK itu dibeberkan warga Bantul semakin panik.

Sementara itu, data Disnakertrans Bantul menyebutkan tenaga kerja migran atau TKI asal Bumi Projotamansari yang sudah pulang ke kampung halaman sejak Januari sampai April ini sebanyak 47 orang. Sembilan di antaranya pulang pada 13 Marer lalu dari Malaysia.

Kami belum tahu apa sudah pulang ke Bantul. Kami baru akan melacaknya ketiga ABK itu.

Saat ini yang belum dipastikan kembali sampai rumah sebanyak empat orang dengan rincian tiga ABK dari Miami dan Spanyol serta seorang dari Jepang. "Kami lacak yang penting mereka masuk (Bantul) dulu. Satu orang dari Jepang itu relawan PMI," ucapnya.

Sementara itu Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul, Helmi Jamharis mengatakan pemudik dari luar yang baru tiba di Bantul harus mengisolasi diri selama 14 hari guna mencegah penyebaran virus Covid-19. "Jadi untuk pemudik yang baru tiba di Bantul diharapkan untuk mengisolasi diri sendiri selama 14 hari dan wajib lapor kepada RT setempat," kata Helmi.

Bahkan Pemkab Bantul sudah menyediakan tempat isolasi bagi pemudik yang kebingunan mencari tempat isolasi mandiri selama 14 hari. "Sedang kami persiapkan rumah singgal tersebut, rencana kita akan memakai BLK (Balai Latihan Kerja) yang ada di Jalan Parangtritis," ucapnya pada Selasa 7 April 2020.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul ini mengatakan, selain Pemkab Bantul juga akan menggunakan bangunan Loka Bina Karya yang ada di Jl. Samas, berdekatan dengan Koramil Bambanglipuro, Bantul. 

"Jadi di situ bisa digunakan untuk siapapun pemudik dari luar daerah yang masuk Bantul dan kebingunan mencari tempat isolasi diri selama 14 hari," kata Helmi.

Helmi mengakui bahwa tempat tersebut tidak dapat menampung banyak orang. Namun setidak-tidaknya bisa membantu pemudik yang ditolak kembali ke rumahnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Respons Apdesi soal Pemkab Bantul Tangani Covid-19
Apdesi menilai Pemkab Bantul belum maksimal dalam penanganan Covid-19 di Bumi Projotamansari.
2 Lokasi Karantina ODP Mudik Cegah Corona di Bantul
Pemkab Bantul menyiapkan dua lokasi karantina bagi pemudik atau OPD Covid-19, lokasi di Jalan Parangtritis dan Jalan Samas.
Kajari Bantul Zuhandi Sembuh Corona Berbagi Cerita
Kajari Bantul Zuhandi, pasien positif Covid-19 di Bantul dinyatakan sembuh. Dia berbagi cerita mulai awal hingga kesembuhannya.