Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut hingga 17 September 2020 jumlah peserta Kartu Prakerja yang telah mendaftar mencapai lebih dari 26 juta orang yang berasal dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia.
Dari jumlah tersebut, 4,68 juta diantaranya telah sukses melakukan verifikasi data, 2,39 juta peserta telah menyelesaikan pelatihan, dan 1,45 juta orang telah menerima insentif bantuan langsung tunai (BLT).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program Kartu Prakerja kini diposisikan sebagai semi bantuan sosial (bansos) bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dirumahkan, dan pekerja informal terdampak pandemi.
“Kami berharap apa yang sudah diberikan dapat membantu memulihkan dan memperbaiki perekonomian nasional yang tengah dilanda perlambatan,” ujarnya Jumat, 18 September 2020.
Pemerintah sendiri pada Kamis, 17 September 2020 kembali membuka pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 9. Diharapkan, skema pendaftaran yang dilakukan secara bertahap bisa menjaring lebih banyak lagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan bantuan dari program ini.
Dalam kesempatan itu Airlangga juga memaparkan bahwa pemerintah terus berupaya membangkitkan kembali aktivitas ekonomi melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif. Salah satu langkah strategis yang diklaim mampu mendukung dunia usaha adalah melalui Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja.
“Ini merupakan transformasi ekonomi dengan harapan bisa mengurangi obesitas di regulasi dan memperbaiki iklim penciptaan lapangan pekerjaan. Tentunya juga dengan pemilihan momentum yang tepat, diharapkan ekonomi bisa pulih dan investasi bisa kembali masuk ke dalam negeri,” tutur dia.