Banda Aceh - Sebanyak 26 orang Insinyur profesional yang merupakan lulusan perdana dari Program Studi Program Profesi Insinyur (PS-PPI) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala diambil sumpahnya.
"Maka 26 Insinyur ini sudah dapat menempatkan gelar insinyur profesionalnya secara legal dan sah di depan namanya, selain itu, secara legal dan sah pula mereka sudah bisa melakukan praktik keinsinyuran yang sesuai dengan amanat udang-undang,” kata Ketua Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat, Heru Dewanto dalam keterangannya di Banda Aceh, Sabtu, 23 Januari 2021.
Heru menjelaskan, sejarah telah mencatat bahwa peran insinyur sangat menentukan arah peradaban. Maka dengan logika yang sama pula Insinyur harus mampu memecahkan berbagai persoalan di dunia.
Untuk itulah, menurutnya ada tanggung jawab moral bagi setiap insinyur untuk mengabdi bagi bangsa dan berupaya menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Maka 26 Insinyur ini sudah dapat menempatkan gelar insinyur profesionalnya secara legal dan sah di depan namanya.
“Jadi dua tugas mulia kita adalah ,menjawab panggilan Ibu Pertiwi untuk mensejahterakan masyarakat, dan kedua menjadi agen kemajuan peradaban manusia,” katanya.
Sementara itu Rektor USK Prof, Samsul Rizal menilai, keberhasilan PS-PPI dalam meluluskan 26 Insinyur ini merupakan sebuah kebanggaan bagi USK. Rektor mengungkapkan, tantangan USK ke depan adalah mengimplementasikan UU No. 11 tahun 2014 dan PP No. 25 tahun 2019 tentang keinsinyuran dengan baik.
FT USK saat ini telah meluluskan lebih dari 9.766 sarjana teknik dari berbagai bidang. Dari jumlah tersebut sebanyak 28 persen alumni FT USK telah bekerja sesuai dengan bidang ilmu keteknikan. Artinya sekitar 2.700 sarjana teknik telah bekerja pada lingkup keinsinyuran.
“Oleh karena itu, kehadiran PS-PPI di FT USK merupakan jawaban ilmpelementasi dari UUK dan PP tersebut di Provinisi Aceh, untuk dapat melahirkan Insinyur yang berkontribusi pada pembangunan Nasional dan Provinsi Aceh Khususnya,” katanya. []