TAGAR.id, Jakarta - Serangan udara Israel meratakan rumah-rumah di Gaza, sementara rentetan roket Palestina memasuki Israel selatan untuk hari kedua.
Perkembangan itu meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi besar lagi dalam konflik Timur Tengah.
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan pada Sabtu, 6 Agustus 2022, bahwa 24 orang tewas sejauh ini di kota tepi pantai itu, termasuk enam anak dan dua perempuan.
Pertempuran dimulai dengan pembunuhan seorang komandan senior kelompok militan Jihad Islami Palestina oleh Israel, dalam serangkaian serangan pada Jumat (5/8) yang kata Israel bertujuan untuk mencegah serangan.
Kelompok Hamas, yang memerintah di Jalur Gaza, saat ini belum melibatkan diri dalam konflik terbaru itu, sehingga intensitas konflik sejauh ini tetap terkendali. Dalam 15 tahun terakhir ini Israel dan Hamas telah terlibat dalam empat perang dan beberapa pertempuran kecil di wilayah yang dihuni sekitar dua juta warga Palestina itu.
Apakah Hamas akan terus menahan diri dari pertempuran itu sangat bergantung pada seberapa besar hukuman yang Israel jatuhkan di Gaza sementara gempuran roket terus berlanjut.
Militer Israel mengatakan sebuah roket yang ditembakkan oleh militan Palestina menewaskan beberapa warga sipil Sabtu (6/8) malam, termasuk anak-anak, di kota Jabaliya, Gaza utara. Militer mengatakan sedang menyelidikinya dan menyimpulkan "tanpa ragu" yang bahwa insiden itu disebabkan oleh salah tembakan dari sisi Jihad Islami.
Belum ada komentar resmi dari Palestina mengenai insiden itu. (vm/ft)/Associated Press/voaindonesia.com. []
