240 Warga Lombok Barat Terindikasi HIV AIDS, Pemda Galakkan STOP

Saat ini kasus HIV-AIDS ditemukan juga telah meluas ke kalangan ibu rumah tangga dan balita.
Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid selaku Ketua KPAI saat sosialisasi program pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di Aula Kantor Dinas Kesehatan Lombok Barat. (Foto: Tagar/Harianto Nukman)

Lombok Barat, (Tagar 10/10/2018) - Meningkatnya kasus HIV-AIDS di Lombok Barat tidak hanya terjadi pada kelompok risiko tinggi. Kelompok ini diisi oleh masyarakat Pengguna Narkoba, Penjaja Seks Komersial (PSK), waria.

Saat ini ditemukan juga telah meluas ke kalangan ibu rumah tangga dan balita.

Untuk mencegah dan menanggulangi kasus yang semakin besar lagi, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) melalui Komisi Penanggulangan AIDS  (KPAI) Lombok Barat menggelar sosialisasi program pencegahan dan penanggulangan dampak HIV dan AIDS.

Sosialisasi dihadiri oleh unsur dari SKPD,  LSM, KPAI Provinsi NTB, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Kesehatan Lombok Barat, Rabu (10/10).

Meluasnya segmentasi pada kelompok risiko rendah seperti ibu rumah tangga dan balita membuat semua pihak merasa semakin kuatir, mengingat institusi ini dianggap sebagai pertaruhan dan benteng terakhir dalam upaya mencegah meluasnya kasus HIV AIDS di Kabupaten Lombok Barat.

Langkah dan upaya pun diambil dengan mengeluarkan kebijakan dalam bentuk Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS sebagai upaya menahan laju pertumbuhan kasus.

Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid selaku Ketua KPAI Lombok Barat mengibaratkan kasus HIV AIDS sebagai fenomena gunung es di mana perkembangannya semakin membesar.

"Meski perkembangan kasus di Lobar tidak terlalu signifikan, akan tetapi upaya pencegahan dan penanggulangan harus  semakin dinamis," pintanya.

Fauzan juga mengungkapkan kekuatirannya akan perkembangan Kelompok LGBT yang telah berani menampakkan keberadaannya secara terang-terangan dan tanpa malu-malu. Kelompok ini merupakan salah satu  penyebab kasus HIV AIDS terbanyak juga.

Terakhir Fauzan meminta agar semua pihak bersama-sama mensosialisasikan program dengan cara memperkuat sosialisasinya dari rumah tangga dan sekolah, namun dengan tidak mendiskriminasi para pengidap HIV AIDS.

Dari  data kumulatif kasus HIV AIDS Kabupaten/Kota di Provinsi NTB dari Tahun 1992 sampai Mei 2018, Kabupaten Lombok Barat berada pada urutan ke-3 di bawah Kota Mataram dan Lombok Timur. Jumlah penderita di Lombok Barat untuk HIV adalah sebanyak 126 orang dan penderita AIDS sebanyak 114 orang.

"Berdasarkan data ini, kami KPAI Lombok Barat melakukan koordinasi dan merumuskan kebijakan, strategi, dan langkah-langkah melalui program nyata dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS. Tujuan program ini sendiri untuk menurunkan jumlah kasus baru HIV AIDS, menurunkan angka kematian dan menurunkan stigma dan diskriminasi," terang Sekertaris KPAI Lombok Barat, H Junaedi.

Adapun Strategi Operasional yang dilaksanakan, tambah Junaedi, yaitu dengan menggalakkan "STOP", yaitu Suluh,Temukan/Tes HIV, Obati, dan Pertahankan pengobatan. []

Berita terkait
0
Sejumlah Kota di Amerika Batalkan Pesta Kembang Api 4 Juli
Percikan kembang api berwarna merah, putih dan biru bisa memantik rasa patriotisme pada Hari Kemerdekaan AS yang tahun ini dibatalkan