24 Rumah Sakit BUMN, Siapa Akan Jadi Holding?

Menteri BUMN Erick Thohir tampaknya serius untuk kembali membentuk holding rumah sakit milik BUMN seperti yang pernah dilakukan era Rini Soemarno.
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Instagram/@erickthohir)

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir tampaknya serius untuk kembali membentuk holding BUMN rumah sakit seperti yang pernah dilakukan era Rini Soemarno. Erick mengemukakan alasan untuk kembali membentuk induk usaha atau holding BUMN rumah sakit. Menurutnya, rumah sakit memiliki potensi besar bagi BUMN apabila dikelola dengan baik.

Kata Erick lagi, defisit neraca di sektor kesehatan Indonesia saat ini masih cukup tinggi, hingga 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 84 triliun. Hal ini terjadi karena banyak orang Indonesia yang banyak memilih berobat ke luar negeri. "Industri kesehatan kita, mohon maaf, belum dipercaya," katanya di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, pekan lalu.

Holding BUMN rumah sakit akan IPO

Menurut Ercik,setelah proses holding terlaksana, rumah sakit yang menjadi holding akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu metodenyha agar tata kelola perusahaan terjaga dengan go public, sebab semua orang mengawasi.

Ia menambahkan Kementerian BUMN masih mengkaji pembentukan skema holding rumah sakit. Selain itu juga belum ada hitung-hitungan jumlah rumah sakit yang akan menjadi holding dan siapa yang akan menjadi induk usaha. "Strukturnya masih dibahas," katanya.

Erick ThohirErick Thohir. (Foto: Tagar/Nurul Yaqin)

Latar belakang rencana pembentukan holding BUMN rumah sakit dilatarbelakangi rata-rata rumah sakit milik BUMN merupakan anak dan cucu perusahaan. Dalam artian, bisnis dalam bidang pelayanan kesehatan bukan jadi fokus utama perusahaan plat merah.

Pendapatan rumah sakit milik BUMN sebesar Rp 5 triliun per tahun

Namun yang lebih penting lagi, Erick mengungkapkan cuan atau keuntungan yang diraih rumah sakit milik perusahaan BUMN terbilang positif. Rata-rata pendapatan rumah sakit milik perusahaan pelat merah itu sebesar Rp 5 triliun per tahun.

Sampai kini memang belum ada lampu rumah sakit BUMN mana yang akan ditunjuk menjadi holding. Berdasarkan riset Tagar, terdapat 24 BUMN yang memiliki bisnis rumah sakit. Berikut ini daftarnya.

1. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk: Rumah Sakit Antam Medika Pulogadung, Jakarta Timur.

2. PT Pelindo I (Persero): Rumah Sakit Prima Husada Cipta Medan, Sumatera Utara

3. PT Pelindo II (Persero): Rumah Sakit Jakarta, Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon, Rumah Sakit Pelabuhan Palembang, dan Rumah Sakit Port Medical Center Jakarta Utara

4. PT Pelindo III (Persero): Rumah Sakit PHC Surabaya, Jawa Timur

5. PT Bukit Asam (Persero) Tbk: Rumah Sakit Bukit Asam Medika Tanjung Enim, Sumatera Selatan

6. PT Pertamina (Persero): Rumah Sakit Pertamina Pusat Jakarta Selatan, Rumah Sakit Pertamina Jaya Jakarta Pusat, Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, Rumah Sakit Pertamina Cirebon, Rumah Sakit Pertamina Prabumulih, Rumah Sakit Pertamina Tanjung Kalimantan Selatan, Rumah Sakit Pertamina Pertamedika Tarakan, Rumah Sakit Pertamina Sorong, Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan, Rumah Sakit Pertamina Plaju, Rumah Sakit Pertamina Rantau Aceh, Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Lampung, Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Aceh, Rumah Sakit Baiturrahim Jambi, Rumah Sakit Pertamina Balongan, Rumah Sakit Pertamina Cilacap, Rumah Sakit Pertamina Dumai

7. PT Pelni (Persero): Rumah Sakit Pelni Jakarta Barat

8. PT Petrokimia Gresik: Rumah Sakit Petrokimia Gresik

9. PTPTN I: Rumah Sakit Meutia Aceh

10. PTPN II: Rumah Sakit Bangkatan Tanjung Selamat, Tembakau Deli

11. PTPN III (Persero): Rumah Sakit Sri Pamela Medika Medan, Sumatera Utara

12. PTPN IV: Rumah Sakit Prima Medika Nusantara Medan, Sumatera Utara

13. PTPN V: Rumah Sakit Nusalima Medika Pekanbaru, Riau

14. PTPN VIII: Rumah Sakit Argo Medika Nusantara Bandung, Jawa Barat

15. PTPN X: Rumah Sakit Nusantara Medika Utama Jember, Jawa Timur

16. PTPN XI: Rumah Sakit Nusantara Sebelas Medika Surabaya, Jawa Timur

17. PTPN XII: Rumah Sakit Rolas Medika Nusantara Surabaya, Jawa Timur

18. PTPN XIII: Rumah Sakit Kalimantan Medika Nusantara Pontianak, Kalimantan Barat

19. PT Pupuk Kujang: Rumah Sakit Pupuk Kujang Cikampek

20. PT Pupuk Sriwijaya: Rumah Sakit Pusri Palembang

21. PT Pupuk Kaltim: Rumah Sakit Pupuk Kaltim Bontang, Rumah Sakit Medika Utama Permata Balikpapan, RSPKT Prima Sangatta Kutai Timur

22. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk: Rumah Sakit Semen Gresik, Jawa Timur

23. PT Sang Hyang Seri (Persero): Rumah Sakit Sri Bhakti

24. PT Timah Tbk: Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang, Rumah Sakit Medika Stannia Bangka Belitung, RSBT Muntok Kabupaten Bangka Barat, RSBT Kabupaten Karimun Kepulauan Riau

Sebelumnya, 24 BUMN yang memiliki anak atau cucu usaha rumah sakit tersebut sudah digabungkan dalam holding rumah sakit BUMN yang dibentuk oleh Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno pada tahun 2017. Menteri Rini menunjuk anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) sebagai induknya dan diberi nama Indonesia Healthcare Corporation (IHC).[]

Baca Juga:

Berita terkait
Bersih-bersih BUMN, Erick Thohir: Boleh kan Review?
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tak perlu meributkan upaya bersih-bersih yang ia lakukan di tubuh BUMN. Sebab hal tersebut lumrah.
Erick Thohir Sinergikan BUMN dengan Dubes RI
Erick Thohir ingin sinergikan BUMN dengan duta besar RI yang ada di sejumlah negara.
Rencana Holding BUMN Harus Ada Cetak Biru yang Jelas
Direktur Indef Enny Sri Hartati mengatakan Kementerian BUMN harus menyiapkan blueprint sebelum merencanakan pembentukan holding bumn asuransi.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.