Cibinong– Kementerian Sosial pastikan program pengembangan kemampuan vokasi terhadap penyandang disabilitas tetap berlangsung meski di tengah pandemi. Untuk itu, melalui Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVBD) Cibinong, Kemensos lakukan penjangkauan dan salurkan bantuan sosial (Bansos) kepada 23.700 penyandang disabilitas di Indonesia.
Kepala BBRVBD Cibinong Manggana Lubis mengatakan masa pandemi ini tak menyurutkan komitmen Kemensos dalam mendukung kemandirian ekonomi para penyandang disabilitas, untuk itu melalui program penjangkauan dilakukan pengasahan kemampuan vokasi penyandang disabilitas juga untuk menguatkan akses terhadap dunia kerja.
“Karena pandemi, kami memang meliburkan aktifitas di balai. Namun kami melakukan penjangkauan dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kemampuan vokasional mereka. Kami juga menyalurkan bantuan untuk penyandang disabilitas di seluruh Indonesia,” ucapnya di Cibinong pada Senin, 14 Desember 2020.
Manggana pun mengatakan Kemensos salurkan bansos kepada 23.700 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia melalui Bansos ASPD (Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas).
“Nilainya Rp 2 juta/PM/tahun. Bantuan ini kebanyakan digunakan untuk mendukung biaya kebutuhan dasar mereka,” ujarnya.
Peluncuran program pemberdayaan kelompok disabilitas “This Ability” pun dilakukan pada hari yang sama dan merupakan kolaborasi antara PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), Yayasan Kumala dan BBRVBD Cibinong.
Kemitraan dengan dunia usaha dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) ini merupakan salah satu perwujudan program penjangkauan yang dilakukan BBRVBD) Cibinong.
Selain itu, disampaikan oleh Manggana kerja sama lainnya pun dilakukan seperti bersama pemerintah daerag (Pemda), balai latihan kerja (BLK), serta pebankan.
Dikatakan olehnya, kerja sama dengan Pemda BBRVBD Cibinong telah lakukan kerja sama bersama pemerintah kabupaten (Pemkab) Bogor, Pemkab Kuningan, Pemkab Cianjur, Pemkab Sukabumi, dan Pemkab Semarang.
“Secara umum, para PM diasah untuk mengembangkan kemampuan dalam mengolah bahan daur ulang kertas, kerajinan tangan (handycraft), menjahit, dan juga membatik,” jelasnya.
Pelatihan pengolahan limbah daur ulang, handycraft, dan tata boga. (Foto: Tagar/dok. Kemensos)
BBRVBD Cibinong, di Kabupaten Bogor telah lakukan kerja sama dengan balai latihan kerja milik Dinas Tenaga Kerja dalam kegiatan menjahit sebanyak 16 orang, Pemkab Cianjur ada sebanyak 75 PM yang mengikuti penjangkauan dalam mengolah bahan daur ulang seperti kertas dan hadycraft.
Lalu, pada Kabupaten Semarang BBRVBD Cibinong bekerja sama dengan Balai Berkat untuk mengadakan program penjangkauan kepada 32 PM dalam pengolahan daur ulang kertas dan batik tulis.
“Lalu dengan Balai Latihan Kerja di Kabupaten Sukabumi ada 16 PM yang mendapatkan pelatihan. Kemudian ada lagi 75 orang yang kita kerjasamakan dengan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi dimana masing-masing 25 orang pelatihan daur ulang kertas, tata boga, dan handycraft," ucapnya.
Batik tulis. (Foto: Tagar/dok.Kemensos)Baca juga:
- Kemensos Telah Salurkan BST Rp 27,5 M di Kabupaten Malang
- Kemensos Salurkan Bantuan Rp 458.4 Juta atas Tragedi Sigi
Sementara, di Kabupaten Tangerang ada sebnayak 22 orang yang mengikuti program mengelola kedai kopi Kito Rato Cofffe Shop.
Lebih lagi, PM dari BBRVBD Cibinong pun telah berhasil mengasah kemampuan dalam kelas call center sehingga dapat bekerja di bank.
“PM untuk kelas call center, diminati oleh dunia perbankan. Sebanyak 90% PM yang kami bina bekerja di bank, baik bank negara maupun bank swasta terkenal. Karena tingginya peminat, tahun 2021 rencana akan kami kembangkan dari satu kelas menjadi dua kelas,” ucap Manggana Lubis. []
