2019Ganti Presiden, Amien Rais: Dengan Senjata Doa, Salat Malam, Puasa Senin-Kamis

"Memang sebuah kekuasaan kalau sudah cenderung menjadi lupa daratan, sedikit agak zalim, dan lain-lain, maka ini waktunya untuk melihat pergantian." - Amien Rais
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat sekaligus pendiri Partai Amanat Nasional, Amien Rais. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 6/4/2018) - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat sekaligus pendiri Partai Amanat Nasional Amien Rais optimis bisa melengserkan Joko Widodo dari kursi presiden pada pemilihan presiden 2019.

Hal itu ia sampaikan dalam sebuah video berdurasi empat menit dua puluh detik, beredar pada 5 April 2018.

Berikut pernyataan lengkap Amien Rais:

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya hari-hari ini sangat berbahagia dan bersyukur pada Allah SWT, bahwa ada angin buritan yang menyapu nusantara ini. Berbagai kelompok anak bangsa sepertinya semakin lama semakin sama menyuarakan yaitu pada tahun 2019 ini insyaAllah ganti presiden.

Jadi nanti dengan senjata doa, salat malam, syukur-syukur puasa Senin-Kamis, kemudian kita menggalang kekuatan bangsa ini. Nanti kita gerakannya lewat sebuah perayaan demokrasi, yaitu Pilpres dan Pileg jadi satu. InsyaAllah kita akan melihat presiden baru.

Jadi ini legal dan sah, tidak ada sedikit pun pasal yang dilanggar apalagi jika kita bicara dari sudut pandang Alquran, memang sebuah kekuasaan kalau sudah cenderung menjadi lupa daratan, sedikit agak zalim, dan lain-lain, maka ini waktunya untuk melihat pergantian.

Pada Pak Jokowi ya, teman saya ya, selama ini Anda dengan kekuasaan itu Anda telah melakukan politics of dissection, bukan politik pengibulan, dan maaf ini kasar, tapi tegas politik penyesatan. Jadi ketika utang menggunung, tidak apa-apa kita masih oke.

Jadi pada Pak Jokowi yang tinggal satu tahun lebih sedikit, kembalilah pada politics of dedication ya, politik pengabdian, politik yang berkorban untuk rakyat. Jangan mendukung para konglomerat ya. Kalau konglomerat sudah bisa berdiri sendiri, kembalilah pada kata Anda itu, nawacita, trisakti, yang pada kenyataannya itu semua tidak dilakukan ya.

Jadi mudah-mudahan Anda tetap sehat walafiat ya. Kita bertarung secara gentle dan jangan menggunakan hukum untuk menekuk-nekuk lawan. Ini sesuatu yang akan balik ke diri Anda. Ya kalau Anda menang, kalau tidak bagaimana?

Jadi sekali lagi saya ingatkan jangan pernah menekuk-nekuk hukum untuk membenamkan lawan politik, dicari-cari kesalahan, ini tidak elok, ini aib, dan tidak bermoral.

Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, mari kita wacanakan dengan berdoa kepada Allah, ganti presiden tahun mendatang.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." (sa)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.