Padang - Sepanjang tahun 2019, wilayah Sumatera Barat (Sumbar) diterjang 746 bencana alam. Banjir, tanah longsor dan banjir bandang melanda hampir 19 kabupaten dan kota.
Hasil rekapitulasi BPBD Sumbar, 746 kejadian itu terbagi ke dalam 16 jenis bencana alam.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Rumainur, mengatakan bencana alam paling banyak dialami oleh tiga daerah yakni Kabupaten Solok Selatan, Limapuluh Kota dan Agam.
Kejadian bencana alam yang dialami di daerah rata-rata banjir dan longsor, kecuali Kabupaten Solok Selatan ada gempa dan angin puting beliung.
"Hasil rekapitulasi BPBD Sumbar, 746 kejadian itu terbagi ke dalam 16 jenis bencana alam," katanya, Selasa 31 Desember 2019.
Masing-masing dari 16 16 jenis bencana itu, angin badai 2 kali, abrasi pantai 4 kali, kekeringan 13, orang hilang 2, luapan air, 5 pergeseran tanah 2, longsor 93, dan pohon tumbang 293 kali.
Kemudian banjir 154 kali, banjir bandang 13, gempa bumi merusak 12, jembatan runtuh 8, kabut asap 6, kebakaran hutan dan lahan 99, orang tenggelam 3, dan angin puting beliung 36 kali.
Sementara itu, untuk korban jiwa tercatat sebanyak 10 orang meninggal dunia, 78 luka-luka, dan 3.026 jiwa sempat mengungsi. Bencana juga telah mengakibatkan 453 hektare sawah terendam, 703 rumah rusak, 25 rumah ibadah, 22 sekolah, dan 2 ruas jalan amblas.
"Total kerugian bencana sepanjang 2019 ditaksir sekitar Rp 166 triliun," tuturnya. []