2018 ke 2019: Suka-Duka Dalam Satu Helaan Napas

Tahun baru harapan baru disambut sukacita, namun berbagai musibah sepanjang 2018 membuat berduka.
Umat Muslim melaksanakan salat Magrib dilanjutkan dengan zikir di Anjungan Pantai Talise Palu, Sulawesi Tengah, Senin (31/12/2018). Zikir di pantai bekas terjangan tsunami itu untuk melepas akhir tahun sekaligus mendoakan kedamaian bagi korban tsunami serta memohon agar tidak ada bencana lagi. (Foto: Antara/Basri Marzuki)

Jakarta, (Tagar 1/1/2019) - Tahun baru harapan baru disambut dengan sukacita, namun pada saat bersamaan tak ada yang bisa menepis kenyataan sepanjang 2018 musibah banjir, gempa bumi, erupsi gunung berapi, hingga tsunami melanda sejumlah daerah di Indonesia. Rasanya seperti suka dan duka dalam satu helaan napas.

Duka akibat bencana-bencana yang masih saja datang hingga penghujung tahun, yang menimbulkan tidak sedikit korban jiwa dan kerusakan, membuat sebagian warga memilih menyambut Tahun Baru 2019 dengan bermunajat.

Sementara pesta dengan pertunjukan kembang api, ledakan petasan, bunyi terompet, dan aneka pertunjukan hiburan masih mewarnai malam pergantian tahun di beberapa daerah, banyak pula warga di daerah-daerah yang memilih menggelar acara doa, zikir, dan ibadah bersama untuk menyambut Tahun Baru.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sampai mengeluarkan surat edaran berisi imbauan kepada warganya untuk merayakan pergantian tahun baru secara sederhana.

Imbauan itu meliputi permintaan kepada seluruh masjid untuk menggelar acara zikir dan doa untuk perlindungan Kota Makassar dari segala bencana serta mendoakan saudara sebangsa yang terkena musibah di Lampung dan Banten, serta menggalang bantuan bagi korban tsunami di dua provinsi itu.

Wali Kota Makassar juga meminta para orangtua memantau kegiatan putra-putri saat malam pergantian tahun 2018 ke 2019.

Pemerintah Makassar pun merazia minuman beralkohol dan alat kontrasepsi yang dijual secara ilegal.

Perayaan malam tahun baru 2019 di Pantai Losari dilaksanakan secara sederhana tanpa adanya pesta kembang api, hanya mencakup acara musik, serta zikir dan doa.

Apa yang Sudah Ada Kita Syukuri

Acara doa bersama juga dilakukan di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta menyambut pergantian tahun pada Sabtu lalu (29/12), disertai penggalangan donasi Rp 250 juta untuk korban bencana di Indonesia.

Doa bersama dilakukan oleh anak-anak yatim piatu di Masjid Baiturrahman Ancol, dan persekutuan umat kristiani karyawan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.

Selain itu ada Zikir Nasional di Masjid Agung At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, yang rangkaian acaranya sudah dilaksanakan sejak 29 Desember 2018.

TNI dan anggota pegawai di Lanud Halim juga menggelar doa bersama di Masjid Shiratunnur, Halim Perdanakusuma.

"Apa yang sudah ada kita syukuri, apa yang sudah kita lakukan, kita flashback, semoga tahun depan Allah menurunkan rahmat-Nya untuk kita," kata Komandan Wing Udara 1 Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Bambang Gunarto mewakili Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI M Tonny Harjono.

Sementara Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar dan sejumlah pemimpin perusahaan negara berdoa dan zikir bersama serta memberikan santunan kepada yayasan yatim piatu dalam acara di Masjid Ar-Rayyan, Kementerian BUMN, Jakarta.

Dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyambut pergantian tahun dengan acara nikah massal di Lapangan Parkir Thamrin serta menghadirkan dai KH Abdullah Gymnastiar untuk menyampaikan tausiah dalam acara massal tersebut.

Majelis Ulama Indonesia memang mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam menyambut pergantian tahun 2018.

"Sambut Tahun Baru 2019 dengan semangat kesederhanaan, menjauhkan diri dari sikap boros, berfoya-foya dan menghambur-hamburkan uang untuk kepentingan yang tidak banyak manfaatnya (mubadzir)," kata Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Saadi dilansir kantor berita Antara.

Ia mengatakan masyarakat perlu menjadikan tahun 2019 sebagai periode menggalang solidaritas nasional untuk meringankan penderitaan korban bencana menyusul bencana yang memporak-porandakan Lombok, Nusa Tenggara Barat, beberapa bagian Sulawesi Tengah, serta Banten dan Lampung dalam bulan-bulan terakhir 2018.

Daerah Terdampak Bencana

Warga juga menggelar doa bersama di daerah yang terdampak bencana seperti Provinsi Banten dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Gubernur Banten Wahidin Halim menggelar istigasah di lokasi terdampak tsunami Selat Sunda pada malam pergantian tahun untuk memohon kepada Allah SWT perlindungan dari bencana.
Ia mengundang warga, pejabat serta ulama ikut ambil bagian dalam acara itu.

"Kita berzikir dan berdoa. Memohon terus kepada Allah SWT, agar diberikan keselamatan. Dan kita hadir bersama dengan warga yang terkena bencana," katanya.

Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar doa dan zikir bersama di halaman Kantor Gubernur.

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah telah mengarahkan warganya untuk tidak menyambut pergantian tahun 2018 ke 2019 dengan kegiatan berlebihan, termasuk menyalakan kembang api serta pesta berlebihan.

Ia juga meminta pemilik dan pengelola tempat hiburan untuk tidak menyelenggarakan pesta malam tahun baru secara berlebihan.

Sementara warga Palu melakukan doa dan zikir bersama di Pantai Talise.

Doa dan zikir bersama serta penggalangan bantuan untuk korban bencana memang terasa lebih tepat dilaksanakan untuk menyambut tahun baru kali ini, setelah bencana bertubi-tubi melanda berbagai daerah dan pemulihan dampaknya hingga kini belum tuntas. []

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.