200 Unit Gawai dari Orang Tua untuk Siswa MTsN Gowa

Untuk mewujudkan pembelajaran secara daring, orang tua murid Madrasah MTsN Gowa menyediakan 200 unit gawai bagi siswa.
Kepala MTsN Gowa saat melakukan pertemuan via zoom bersama orang tua siswa pasca penandatanganan surat pernyataan penyediaan gawai bagi anak-anak didik MTsN Gowa. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Rencana Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Gowa yang mencanangkan pembelajaran digital tahun ini akan segera terwujud. Pasalnya sebanyak 200 unit gawai telah disediakan oleh orang tua siswa sebagai fasilitas penunjang belajar anak-anaknya.

Kesiapan orang tua siswa untuk menyediakan gawai bagi anaknya ditandai dengan penandatanganan surat pernyataan bahwa siap mengadakan gawai untuk pembelajaran digital anak.

Para orang tua peserta didik baru mendukung penuh pembelajaran digital yang dicanangkan di Madrasah ini.

"Dalam meeting zoom kemarin, saya selaku kepala sekolah berterima kasih kepada orang tua siswa karena bersedia membelikan gawai bagi anaknya demi menunjang belajar mengajar secara daring," kata Kepala MTsN Gowa, Zulfikah Nur, Rabu 22 Juli 2020.

Kata Zulfikah, peran orang tua siswa untuk pembelajaran digital di tahun ajaran 2020/2021 yang dicanangkan Madrasah ini sangat luar biasa.

"Para orang tua peserta didik baru mendukung penuh pembelajaran digital yang dicanangkan di Madrasah ini. Bentuk dukungan ini tentu membuat kami menjadi haru, dan pastinya segenap stakeholder di MTsN Gowa," kata Zulfikah.

Penyediaan gawai ini kata Zulfikah memang dirancang sebenarnya bukan untuk pandemi tapi memang ketika sekolah biasa mereka diharapkan menggunakan gawai saat belajar sehari-hari. Karena buku cetak dan bahan belajar lain ada pada gawainya.

"Ini tentu merupakan sistem pembelajaran digital dengan difasilitasi peran serta orang tua dalam mendukung pembelajaran digital dengan menyiapkan 200 gawai senilai Rp 400 juta," ujarnya.

Rencana untuk menerapkan pembelajaran secara daring ini diketahui merupakan yang pertama di Indonesia Timur, setelah sebelumnya di Surabaya telah melakukan hal serupa.

"Jadi pembelajaran daring tidak ada masalah. Ini yang pertama di Indonesia Timur, sebelumnya itu di Surabaya sudah lakukan hal yang sama pada sistem pembelajarannya," ujar Zulfikah. []

Berita terkait
Pengamat Sebut Belajar Daring Belum Efektif
Penerapan pembelajaran dari rumah belum efektif dalam pembentukan karakter siswa.
Penyebab Pembelajaran Daring di Kudus Belum Maksimal
Pembelajaran daring di Kabupaten Kudus belum maksimal karena terkendala banyak hal. Apa penyebabnya?
Kegiatan Belajar Mengajar di Karawang Secara Daring
Kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ajaran baru 2020/2021 di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sudah mulai dilaksakan tapi secara daring
0
PBB Serukan Taliban Batalkan Pembatasan Hak Perempuan
Dewan Keamanan (DK) PBB juga terus menekan otoritas Taliban untuk membatalkan pembatasan pada perempuan dan untuk menstabilkan negara