Agam - Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengucurkan Rp 12 miliar yang bersumber dari APBD 2020 untuk dana percepatan penanganan virus corona (covid-19). Selain itu, juga disediakan sebanyak 20 ton stok garam untuk kebutuhan masyarakat.
Warga Agam sudah bisa memanfaatkan kebun sayur, cabai dan aneka bumbu rumahan yang ada di pekarangan.
Stok beras di gudang Bulog diproyeksikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa karantina wilayah. Pasokan sebanyak 20 ton rencananya akan dibagikan kepada warga Agam secara berkala.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Agam, Martias Wanto mengatakan dana sebesar Rp 12 miliar disisihkan melalui pergeseran APBD 2020. Nantinya, akan dipergunakan mengatasi dampak ekonomi akibat covid-19.
“Pencairannya dalam bentuk bantuan, subsidi serta pemenuhan bahan kebutuhan pokok masyarakat melalui operasi pasar,” katanya, Minggu, 29 Maret 2020.
Menurutnya, dana tersebut juga akan digunakan untuk peningkatan gizi serta insentif para petugas medis di RSUD maupun di puskesmas.
"Dokter, perawat, dan seluruh paramedis adalah garda terdepan untuk berperang menghadapi covid-19 ini. Karena itu, kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan mereka harus diutamakan,” katanya.
Bupati Agam Indra Catri juga mengimbau warganya agar tidak resah dan cemas. Ia menggaransi daerahnya surplus beras dan sayuran. Untuk menekan harga di pasaran, pihaknya akan menggelar operasi pasar khusus.
"Ini masanya menikmati gelora Agam Menyemai yang sudah dicanangkan sejak delapan tahun silam. Warga Agam sudah bisa memanfaatkan kebun sayur, cabai dan aneka bumbu rumahan yang ada di pekarangan,” katanya.
Menurut Indra, garam adalah salah satu bahan pokok yang harus ada di dapur setiap warga Agam. Karena tidak bisa diproduksi langsung oleh masyarakat, maka harus disiapkan oleh pemerintah.
"Ketika kebutuhan pangan sudah disiapkan, maka social distancing dan physical distancing dapat terlaksana secara optimal,” katanya. []