20 Tahun Partai Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat

Pelajaran berharga dari pandemi adalah pentingnya membangun kesadaran dan kemampuan kolektif untuk beradaptasi.
Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat. (Foto: Tagar/ANTARA)

Oleh: Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat



Bismillahirohmanirrahim;

Assalamualaikum wa-rahmatullahi wa-barokatuh; Selamat malam, dan salam sejahtera untuk kita semua; Syalom; Om swastiastu; Namo budaya; Salam kebajikan;

Para kader Partai Demokrat, yang saya cintai dan banggakan, serta seluruh masyarakat Indonesia, yang saya hormati dan muliakan;

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia dan keberkahan-Nya kepada kita semua, di tengah-tengah pandemi Covid-19, yang belum juga sirna dari negeri kita hari ini.

Sebagai insan yang bertakwa, kita harus tegar dan sabar. Kita harus terus bersatu, dalam doa dan ikhtiar, agar bangsa Indonesia selamat, dan kita semua segera bangkit, dari keterpurukan.

Hari ini adalah hari yang bersejarah, bagi keluarga besar Partai Demokrat.

Tepat 20 tahun yang lalu, 9 September 2001, salah seorang putra terbaik bangsa, bersama para pencinta dan pejuang demokrasi lainnya, menggagas dan mendirikan sebuah partai politik, dengan garis ideologi “Nasionalis-Religius”, yang mengusung trilogi perjuangan, yaitu demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan. Alhamdulillah, hingga dua dekade perjalanan Partai Demokrat, kami konsisten memegang teguh trilogi perjuangan tersebut.

Untuk ukuran manusia, 20 tahun adalah usia untuk mulai membuktikan diri, sebagai seseorang yang dinyatakan dewasa, baik secara fisik, kejiwaan, maupun pemikiran. Membuktikan diri kepada keluarga dan lingkungan, bahwa ia punya karakter dan kepribadian. Membuktikan diri bahwa ia punya energi, gagasan, dan kepedulian. Membuktikan diri bahwa ia punya mimpi besar, dan tujuan dalam kehidupan. Begitu pula dengan partai politik. 20 tahun bukan sekadar angka cantik. 20 tahun merupakan milestone penting bagi kita semua untuk membuktikan diri; bahwa Partai Demokrat punya karakter dan kepribadian, punya gagasan, kepedulian, dan energi, juga punya visi dan tujuan perjuangan. Semua itu untuk rakyat Indonesia yang kita cintai. Partai Demokrat didirikan, dan masih ada sampai dengan hari ini, karena kita ingin terus memperjuangkan harapan rakyat.

Lintasan sejarah Partai Demokrat memang unik dan mengesankan. Pada tahun 2004, di usianya yang baru tiga tahun, Demokrat berhasil mengusung kader terbaiknya, Bapak SBY, menjadi Presiden Indonesia pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Dan tahun 2009, pada usia delapan tahun, Demokrat berhasil menjadi pemenang Pemilu; dan kembali berhasil mengusung Bapak SBY sebagai pemimpin negeri. Alhamdulillah. Semua capaian itu terwujud atas dukungan rakyat, dan kerja keras serta perjuangan seluruh kader Partai Demokrat. Dan yang lebih penting lagi, adalah ridha dan perkenan dari Allah SWT.

Tentu, 20 tahun tidak hanya diwarnai kisah sukses dan suka cita. Banyak sekali tantangan, ujian, cobaan, dan terpaan yang menghadang. Semua itu memberikan pelajaran kepada kami, untuk senantiasa berbenah, bangkit, dan terus berjuang, menyongsong masa depan yang lebih baik. Kepada saudara-saudara kami, rakyat Indonesia di manapun berada, pada kesempatan yang baik ini, dengan rendah hati, izinkan kami memohon maaf sebesar- besarnya, jika selama 20 tahun ini, Partai Demokrat belum sepenuhnya mampu memenuhi harapan rakyat. Insya Allah, kami akan terus meluruskan niat, dan memperbaiki diri kami.

Pada kesempatan yang baik ini pula, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada segenap simpatisan, konstituen, dan masyarakat luas; yang selama 20 tahun ini, masih terus setia bersama perjuangan kami; yang tetap menaruh kepercayaan dan harapannya kepada kami. Walaupun dalam perjalanannya, kami dihantam badai, mengalami pasang surut, dan jatuh bangun. Juga kepada mereka yang senantiasa mendoakan dan mendukung kami; mengingatkan, mengoreksi, dan menyemangati kami. Untuk semua kebaikan itu, kami tentu sangat bersyukur, dan berterima kasih sedalam-dalamnya.

Para kader Partai Demokrat, serta masyarakat Indonesia yang saya muliakan,

Jika kita merefleksikan sejarah perjalanannya, Partai Demokrat lahir di saat bangsa Indonesia belum lama keluar dari krisis besar, krisis multidimensional, yang ditandai oleh gelombang gerakan reformasi nasional 1998 yang berdarah-darah. Berangkat dari panggilan sejarah untuk mengawal amanah perubahan, Manifesto Politik Partai Demokrat tahun 2001, menetapkan tiga agenda nasional untuk 10 hingga 15 tahun ke depan, yaitu: recovery, reformasi, dan rekonsiliasi. Kami bersyukur, Demokrat mendapatkan kesempatan sejarah untuk mengambil peran besar sebagai sebuah partai politik di Indonesia.

Dalam perjalanan selanjutnya, tiga agenda nasional Partai Demokrat tersebut terbukti masih relevan, tidak hanya pada era awal reformasi, tetapi juga pada masa pandemi saat ini. Dulu kita ingin bisa segera pulih dari krisis multidimensi. Sekarang, kita ingin survive, dan segera pulih dari pandemi Covid-19 dan keterpurukan ekonomi.

Kita harus membangun kesadaran kolektif untuk bersatu, dan menguatkan daya tahan bangsa dalam menghadapi krisis ganda dewasa ini.

Kita menyadari, dunia kita, termasuk Indonesia, sampai dengan hari ini masih berada dalam situasi yang sulit dan penuh dengan ketidakpastian. Seperti rollercoaster, jumlah kasus positif dan angka kematian akibat Covid-19, naik-turun; bisa landai bisa tajam, tapi seringkali mengejutkan. Bedanya, kalau rollercoaster bisa diketahui persis kapan akan berhenti; sedangkan pandemi, sangat sulit untuk diprediksi kapan akan benar-benar berakhir. Artinya, dalam kurun waktu yang tidak menentu, kita harus selalu siap dan waspada; karena pandemi Covid-19 masih akan terus mengancam kesehatan dan keselamatan manusia. Paralel dengan situasi ini, ekonomi juga masih sulit untuk bisa segera dipulihkan seperti sedia kala.

Kondisi ini menguji daya tahan kita sebagai bangsa. Karena itu, Indonesia harus kuat dan bersatu untuk bisa survive, dan bangkit dari krisis besar ini. Terutama, pasca munculnya mutasi varian baru yang telah menyebar di 36 negara, yang bernama “varian Mu”. Varian ini dinilai memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial, untuk lolos dari kekebalan vaksin. Artinya, kita semua harus tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat, meskipun kita sudah divaksin. Jangan pernah lengah. Jangan sampai terjadi gelombang ke-3 pandemi.

Sementara itu, akibat ketidakpastian situasi di tengah pandemi, ekonomi Indonesia satu setengah tahun terakhir ini mengalami tekanan yang cukup signifikan. Resesi ekonomi terjadi, ditandai oleh kontraksi pertumbuhan ekonomi selama 4 kuartal berturut-turut; mulai kuartal II 2020 hingga kuartal I 2021. Sebenarnya kita menyambut gembira pertumbuhan 7,07 persen di kuartal II 2021 ini. Namun sayangnya, pertumbuhan ini dinilai sejumlah lembaga riset sebagai pertumbuhan semu, yang dampak positifnya belum dirasakan langsung oleh masyarakat. Kita menduga, angka statistik tersebut lebih ditopang oleh kontribusi perdagangan ekspor yang tinggi, sedangkan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat masih lesu.

Angka kemiskinan juga diprediksi akan mengalami peningkatan lagi setelah diberlakukannya PPKM Darurat akibat lonjakan gelombang ke-2 pandemi, tiga bulan terakhir ini. Hampir 90 persen UMKM yang selama ini menjadi rumah bagi mayoritas tenaga kerja dan sekaligus katub penyelamat ekonomi nasional kita, terdampak serius di sisi penjualannya. Akibatnya, tingkat pengangguran terbuka terproyeksikan kembali naik. Selanjutnya, peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran ini tentu akan berkorelasi langsung terhadap meningkatnya ketimpangan sosial di masyarakat.

Melemahnya ekonomi kita juga terlihat dari menurunnya Gross National Income (GNI) Per Capita dari US$ 4,058 di tahun 2019, menjadi US$ 3,870 di tahun 2020. Indonesia dinyatakan turun kelas; dari status “upper-middle income country”, menjadi “lower-middle income country”. Pasca pandemi berakhir, kita semua harus segera mengubah keadaan ini, agar Indonesia tidak lebih lama terjebak dalam "middle income trap".

Kondisi riil saat ini seolah menegaskan begitu dahsyatnya disrupsi pandemi global. Bangsa- bangsa sedunia mengalami set-back, mundur sekian tahun ke belakang. Karena itu, sejak awal Covid masuk ke Indonesia, kita tidak pernah menyalahkan negara. Kita semua memahami bahwa pandemi ini bersifat borderless, dan sangat sulit untuk di-contain. Namun tentu setelah berjalan 1,5 tahun, rakyat Indonesia memiliki harapan yang besar kepada para pemimpin dan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk bisa bekerja secara lebih efektif dan progresif, untuk mengatasi, mengendalikan, dan pada akhirnya memutus rantai penyebaran virus di seluruh wilayah tanah air.

Karena itu, sejak awal Partai Demokrat mendukung segala upaya negara untuk memulihkan krisis kesehatan masyarakat. Bagi Demokrat, tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa manusia. Kami mendukung upaya pemerintah untuk melakukan realokasi dan refocusing anggaran, untuk bisa meningkatkan kapasitas rumah sakit beserta berbagai fasilitas pendukungnya, juga kapasitas tenaga kesehatan, serta mempercepat vaksinasi nasional untuk segera mencapai herd immunity. Secara paralel, kami juga mendorong pemerintah untuk menghadirkan kebijakan-kebijakan yang tepat dalam menyelamatkan rakyat dari keterpurukan ekonomi yang berkepanjangan, terutama melalui jaring pengaman sosial bagi saudara-saudara kita yang tergolong miskin dan kurang mampu. Mereka lemah dan rentan, butuh perhatian dan pertolongan. Tidak sedikit pula, yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Banyak yang gulung tikar, sambil meratapi masa depannya yang penuh dengan ketidakpastian.

Maka, pelajaran berharga dari pandemi adalah pentingnya membangun kesadaran dan kemampuan kolektif untuk beradaptasi. Kita sering mendengar prinsip, bahwa yang akan survive dari segala disrupsi, turbulensi, dan bencana, bukan mereka yang paling besar atau yang paling kuat, melainkan mereka yang paling adaptif. Namun tidak semua orang, juga tidak semua kelompok masyarakat, memiliki kemampuan yang sama untuk beradaptasi, apalagi bertransformasi. Dampaknya, akan terjadi ketimpangan yang semakin besar, antara si kaya dengan si miskin; antara yang memiliki akses terhadap kapital dan teknologi dengan mereka yang tidak. Ketimpangan akan menghadirkan rasa ketidakadilan, injustice, bagi mereka yang menganggap dirinya kalah dan tertinggal. Sedangkan kita tahu, injustice is the mother of all problems. Ketidakadilan merupakan sumber dari berbagai masalah, termasuk bisa mengusik rasa aman dan damai, juga persatuan dan kerukunan sebuah bangsa.

Untuk itu, Partai Demokrat tidak lelah memberikan masukan, feedback, juga kritik yang konstruktif, baik melalui parlemen, maupun di ruang-ruang publik, untuk menyuarakan aspirasi rakyat, dan melaporkan realitas sesungguhnya di lapangan. Insya Allah, itu semua Demokrat lakukan, karena kami ingin pemerintah sukses dalam menangani pandemi dan memulihkan ekonomi. Kepentingan Demokrat hanya satu, yaitu: rakyat selamat dan ekonomi negara segera bangkit dari keterpurukan. Untuk itu, kami sangat berharap negara benar-benar fokus pada kerja-kerja penanganan pandemi dan penyelamatan ekonomi.

Inilah alasan mengapa kami tegas menolak sejumlah rancangan undang-undang yang tidak relevan, atau sebenarnya tidak ada urgensinya di tengah situasi pandemi. RUU itu antara lain; RUU Minerba, yang memangkas banyak peran dan kewenangan pemerintah daerah.




Sejak awal Partai Demokrat mendukung segala upaya negara untuk memulihkan krisis kesehatan masyarakat. Bagi Demokrat, tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa manusia. Kami mendukung upaya pemerintah untuk melakukan realokasi dan refocusing anggaran, untuk bisa meningkatkan kapasitas rumah sakit beserta berbagai fasilitas pendukungnya, juga kapasitas tenaga kesehatan, serta mempercepat vaksinasi nasional untuk segera mencapai herd immunity.




RUU Haluan Ideologi Pancasila, yang justru berpotensi mereduksi nilai-nilai Pancasila itu sendiri; dan juga RUU Cipta Kerja (Omnibus Law), yang dirasa kurang adil oleh berbagai kalangan masyarakat, khususnya kaum buruh dan anak muda. Walaupun ada sebagian kalangan yang menyerang dengan tudingan, Demokrat hanya mencari perhatian dan keuntungan politik dalam situasi yang tidak normal, tapi kami tidak gentar. Kami tidak mundur, karena Demokrat berkoalisi dengan akal sehat, kebenaran, dan keadilan. Prinsipnya, Demokrat berkoalisi dengan rakyat.

Tapi, kami juga tidak hanya ingin bersuara lantang tanpa aksi nyata dan tindakan. Integritas adalah kesatuan hati, pikiran, ucapan, dan tindakan. Untuk itu, dengan segala keterbatasan yang kami miliki, Demokrat bersatu dalam solidaritas kemanusiaan. Melalui Gerakan Nasional Lawan Corona, kami membagi-bagikan perlengkapan medis kepada tenaga kesehatan, para pejuang terdepan melawan pandemi, serta masyarakat yang sangat membutuhkan. Melalui Gerakan Nasional Peduli dan Berbagi, kami juga membagi-bagikan sembako kepada masyarakat yang lapar dan dirumahkan. Kami juga membantu para pedagang kecil dan pelaku UMKM yang sangat terpukul akibat situasi pandemi. Dan melalui program wifi gratis, Demokrat turut membantu para pelajar yang kesulitan dalam mengikuti pendidikan jarak jauh.

Alhamdulillah, semua gerakan nasional tersebut, kami lanjutkan melalui “Bulan Bakti Partai Demokrat” dalam rangka menyambut peringatan 20 tahun Partai Demokrat. Kegiatan bulan bakti diisi dengan memberikan oksigen gratis, tes PCR gratis, mem-fasilitasi pelaksanaan vaksinasi, dan memberikan bantuan makanan, vitamin, serta obat-obatan bagi masyarakat yang harus melaksanakan isolasi mandiri.

Dalam pelaksanaan kegiatan itu, saya juga ikut menyapa langsung masyarakat kita, saudara-saudara kita, mulai dari Bireun Aceh, Bandung dan Karawang Jawa Barat, Rembang Jawa Tengah, Ngawi, Ponorogo, dan Bangkalan Jawa Timur; Jembrana Bali, Tarakan Kalimantan Utara, Poso Sulawesi Tengah, dan wilayah timur Indonesia lainnya.

Semua itu dijalankan dengan suka cita oleh seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat secara swadaya, dan sesuai kemampuan masing-masing. Semoga bantuan tersebut, bisa diterima dan sedikit meringankan beban masyarakat kita. Di tengah krisis, sudah sepatutnya kita menanggalkan perbedaan dan mengutamakan persatuan. Itulah komitmen dan sikap politik Partai Demokrat!

Para kader Demokrat dan masyarakat Indonesia yang saya cintai,

Selain krisis ganda yang tengah kita hadapi sebagai bangsa, dewasa ini terjadi kemunduran demokrasi di Indonesia. Ini suara rakyat, yang kami serap dari rumah-rumah aspirasi, media lokal dan nasional, civil society, forum-forum webinar dan diskusi-diskusi formal maupun informal, baik yang dilakukan secara daring, maupun pertemuan tatap muka secara terbatas.

Bagi Partai Demokrat, suara rakyat itu nyata. Demokrat juga telah menjadi korban praktik- praktik politik yang melabrak nilai dan norma demokrasi yang beretika, bermoral, dan berkeadaban. Kita masih ingat peristiwa yang kita hadapi di awal tahun ini. Sebuah insiden yang selamanya akan tercatat dalam sejarah Partai Demokrat. Yaitu munculnya upaya pengambilalihan Partai Demokrat secara paksa, melalui KLB ilegal dan inkonstitusional, yang dilakukan oleh oknum kekuasaan. Oknum tersebut tidak lagi malu-malu menggunakan kekuasaan dan sumber daya yang dimilikinya, dengan segala cara (termasuk politik fitnah, serangan hoax, dan black campaign); ingin merampas sesuatu yang bukan menjadi haknya. Mengapa ini penting untuk kembali kita ingat bersama? Karena perbuatan tercela dan melawan hukum itu, bukan hanya mengancam kedaulatan, eksistensi, dan kehormatan Partai Demokrat, tetapi juga merusak kehidupan demokrasi di Indonesia.

Kami bersyukur atas simpati dan dukungan publik yang semakin hari semakin besar, bagaikan bola salju. Ini bukti bahwa apa yang Demokrat alami, juga dirasakan oleh rakyat; mengusik akal sehat; dan pada akhirnya, rakyat berpihak pada kebenaran dan keadilan.

Kami juga bersyukur, berkat kecepatan dalam bertindak dan mengambil keputusan; keberanian melawan kedzoliman; serta kekompakan seluruh kader untuk mempertahankan kedaulatan dan kehormatan diri; Alhamdulillah, kami berhasil mematahkan mereka yang ingin menghancurkan Demokrat. Untuk itu, atas kecepatan, keberanian, dan kekompakan seluruh kader, yang didasari oleh kesetiaan dan kecintaan yang besar terhadap partai, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Selanjutnya, kami juga mengapresiasi pemerintah yang telah mendudukkan perkara tersebut secara objektif, sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku. Di atas semua itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, juga masyarakat luas, yang telah memberikan doa dan dukungannya kepada Demokrat dalam menghadapi ujian tersebut. Tetapi perjuangan belum selesai. Pada kesempatan yang baik ini, saya melaporkan kepada seluruh kader Demokrat, juga masyarakat Indonesia, bahwa sampai dengan hari ini, upaya untuk merampas Partai Demokrat masih berjalan. Pasca keputusan Kemenkumham mengenai penolakan terhadap segala hasil KLB ilegal Deli Serdang, para perusak demokrasi masih berupaya untuk menggugat dan membatalkan keputusan pemerintah melalui jalur PTUN, termasuk kemungkinan judicial review melalui Mahkamah Agung.

Meskipun kami punya segala bukti yuridis yang kuat, untuk bisa mematahkan mereka untuk kedua kalinya, tapi saya minta kepada seluruh kader untuk tetap waspada. Yang kita perjuangkan bukanlah sekedar kekuasaan, melainkan tegaknya kebenaran dan keadilan termasuk hukum di negeri ini. Mari benar-benar kita ikuti, kawal, dan awasi semua tahapan proses hukum yang tengah berjalan ini. Kami juga mohon agar masyarakat luas, termasuk media independen dan civil society, untuk turut serta mengawasi proses hukum tersebut.

Sekali lagi, apa yang mengancam Partai Demokrat, dari tangan-tangan oknum kekuasaan, bukanlah hanya ancaman untuk internal partai saja, melainkan juga ancaman serius terhadap kehidupan dan masa depan demokrasi di Indonesia.

Kejahatan politik seperti itu, tidak hanya bisa terjadi pada Partai Demokrat, tapi juga sangat mungkin terjadi pada partai-partai politik lainnya, maupun elemen-elemen bangsa lainnya.

Kita semua menaruh harapan yang besar, bahwa hukum dan keadilan tegak di negeri ini. Semoga hukum benar-benar menjadi panglima tertinggi.

Saat ini, kita seringkali tenggelam dalam tsunami disinformasi yang sangat sulit untuk dibendung. Kemudian, ini dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencapai tujuan politik tertentu. Politik fitnah memang bukan sesuatu yang baru, tapi di era yang semakin digital, politik fitnah akan semakin merajalela. Sesuai dengan namanya, Partai Demokrat akan terus menjadi yang terdepan dalam menjaga demokrasi yang sehat; termasuk dengan cara memerangi praktik-praktik hoax, black campaign, dan hate speech, yang hanya akan merusak persatuan dan kerukunan bangsa yang sangat majemuk ini.

Secara khusus, saya ingin menyampaikan pesan kepada seluruh kader Partai Demokrat dimanapun berada,

Alhamdulillah, patut kita syukuri, pada beberapa bulan terakhir ini, sejumlah lembaga survei memotret tren peningkatan elektabilitas Partai Demokrat secara konsisten dan signifikan. Tentu hasil ini membuat kita semakin bersemangat ke depan. Tapi, jangan cepat merasa puas. Ingat, bahwa politik itu sangat dinamis, begitu pula dengan hasil survei. Dan, semua itu adalah angka-angka prediktif, yang harus bisa kita buktikan pada saatnya nanti di Pemilu 2024.

Pesan saya kepada seluruh kader, teruslah mendekatkan diri kepada rakyat. Saya menginstruksikan kepada segenap pimpinan dan pengurus, baik Dewan Pimpinan Pusat, maupun Dewan Pimpinan Daerah di 34 provinsi, serta Dewan Pimpinan Cabang di 514 kabupaten dan kota, termasuk 100 kepala daerah provinsi, kabupaten /kota dan 1.878 anggota legislatif dari fraksi Partai Demokrat; juga kepada jutaan kader di seluruh tanah air; mari kita fokuskan energi dan pikiran kita untuk semakin rajin turun ke lapangan.

Sapalah dan seraplah aspirasi, dari 10 juta lebih konstituen kita. Dengarkan suara rakyat dan perjuangkanlah kepentingan mereka. Mari kita bantu saudara-saudara kita. Buktikan bahwa Partai Demokrat selalu hadir bersama rakyat. Komitmen kita, dimanapun kita berada, di dalam maupun di luar pemerintahan, Partai Demokrat terus berkontribusi, menghadirkan solusi terhadap berbagai permasalahan bangsa. Insya Allah, dengan niat yang tulus, dan ikhtiar yang serius, para kader bisa semakin sukses dalam perjuangan memenangkan hati, pikiran, dan suara rakyat. Mari kita songsong masa depan yang lebih cerah.

Karena itu, mari kita jadikan momentum peringatan 20 tahun Partai Demokrat ini, untuk semakin mengukuhkan kebersamaan dan persatuan di antara kita semua. Sejak tahun lalu, kita menggelorakan semangat “Bersama Kita Kuat, Bersatu Kita Bangkit”. Tentu ini tidak hanya berlaku dalam konteks bangsa saat menghadapi krisis pandemi, tapi juga harus menjadi spirit perjuangan kita sebagai kader dalam membesarkan dan memajukan partai. Dengan kebersamaan dan persatuan tadi, Insya Allah kita bisa menghadapi segala ujian, bahkan mampu mengubah tantangan menjadi peluang. Kita harus bersyukur, karena di tengah-tengah kondisi yang tidak menguntungkan, terkait ancaman eksternal terhadap kedaulatan Partai Demokrat, kita justru mampu mengubahnya menjadi kesempatan emas untuk memperkuat konsolidasi secara internal.

Mari kita jaga soliditas yang telah susah payah kita bangun dan pertahankan selama ini. Sekaligus, kita terus pupuk kecintaan dan kesetiaan kita terhadap Partai Demokrat, rumah besar perjuangan kita bersama. Jangan mau kita dipecah belah; jangan mau harga diri dan kehormatan kita digadaikan untuk berkhianat, atau demi keuntungan sesaat.

Akhirnya, kepada seluruh rakyat Indonesia yang kami cintai dan muliakan,

Atas nama keluarga besar Partai Demokrat, izinkan kami memohon doa restu dari Bapak, Ibu, saudara-saudara sekalian; semoga Partai Demokrat terus konsisten berkoalisi dengan rakyat. Semoga Partai Demokrat juga dapat terus memperjuangkan harapan rakyat; karena harapan rakyat adalah perjuangan Demokrat.

Terima kasih atas segala perhatiannya. Dirgahayu ke-20 Partai Demokrat. Bersama Kita Kuat, Bersatu Kita Bangkit. Tuhan bersama kita. Wassalamualaikum WR WB. []



Baca Juga :









Berita terkait
Partai Demokrat Terus Berkoalisi dengan Rakyat
Partai Demokrat melalui kader-kadernya di seluruh nusantara juga menyalurkan Bantuan Langsung Tunai senilai lebih dari 1,5 miliar rupiah.
Partai Demokrat Minta Pemerintah Mawas dan Tahan Diri
Partai Demokrat angkat suara mengenai beberapa partai politik yang mengapresiasi kinerja pemerintah.
Partai Demokrat: Rakyat Ingin Regenerasi Kepemimpinan
Kepala Balitbang DPP Partai Demokrat Tomi Satryatomo mengatakan pesan terpenting dalam survei nasional adalah rakyat ingin regenerasi kepemimpinan.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.