Jakarta - Pada tanggal 1 Januari 2002, Jerman mengganti mata uang Deutsche Mark dengan Euro. Begitu juga Prancis dan Italia menghapus mata uang Franc dan Lira. Ada 12 negara yang dulu bergabung dengan Euro.
Terutama pemimpin Prancis dan Jerman ketika itu, Jacques Chirac dan Helmut Kohl, yang paling berambisi mendorong kreasi mata uang bersama yang baru, untuk menandingi dolar AS yang dulu dianggap sebagai "mata uang dunia". Ketika akhirnya mata uang euro lahir dan benar-benar dioperasikan, Jacques Chirac dengan antusias menyebutnya sebagai pilar "identitas dan kekuatan Eropa".
Dua puluh tahun kemudian, dolar AS memang tetap menjadi mata uang acuan terpenting dunia, tetapi euro juga muncul sebagai mata uang alternatif. Sementara dolar AS diingat orang hanya sebagai mata uang dan alat bayar, mata uang euro bagi Eropa lebih dari sekedar alat bayar, melainkan juga menjadi simbol persatuan.
Bagi Jerman, meninggalkan mata uang nasional Deutsche Mark (DM) bukan tanpa masalah. Ada juga pakar yang ketika itu menentang penghapusan DM, yang bagi mereka sudah menjadi bagian dari identitas kemajuan ekonomi Jerman. Mereka juga khawatir euro akan jadi jauh lebih lemah daripada DM.
Karena kecewa suaranya tidak digubris, mereka kemudian mendirikan sebuah partai politik yang dinamakan Alternatif fuer Deutschland, AfD. Di kemudian hari, AfD disusupi tokoh-tokoh ekstrem kanan yang mengunakan partai itu sebagai corong mereka.
1. Krisis terbesar euro 10 tahun lalu
Setelah 20 tahun, Euro kini menjadi mata uang yang diperhitungkan di tataran global. Tapi tidak ada juga yang meragukan bahwa dolar AS masih tetap menjadi mata uang yang dominan. 60 persen cadangan devisa yang diparkir oleh bank sentral negara-negara dunia ada dalam bentuk Dolar AS, hanya sekitar 20 persen dalam bentuk euro.
Untuk memberlakukan mata uang euro dibentuk Bank Sentral Eropa, ECB yang berkedudukan di Frankfurt am Main. Mandat ECB juga tidak beda jauh dari mandat Bank Sentral Jerman Bundesbank: menjamin stabilitas nilai tukar dan mengendalikan inflasi.
"Ketika ECB mulai beroperasi, sangat mengikuti model Bundesbank", yang berarti pada dasarnya punya posisi independen dan lepas dari kebijakan pemerintahan, kata Guntram Wolff, direktur Bruegel, sebuah tangki pemikir ekonomi yang berbasis di Brussel.
Krisis terbesar mata uang euro muncul sepuluh tahun lalu, ketika beberapa negara euro berjuang menghadapi lilitan utang akibat terseret krisis finansial global. Yunani adalah negara yang paling parah terdampak. Beberapa kalangan lalu menuntut agar Yunani dikeluarkan saja dari zona euro, namun Kanselir Jerman Angela Merkel menolak gagasan itu secara tegas.
2. Zona euro sekarang beranggotakan 19 negara
Saat ini euro sudah menjadi mata uang yang diakui dunia. Terbukti dengan besarnya permintaan untuk obligasi berdenominasi euro. Juga ketika dunia menghadapi krisis finansial, negara-negara zona euro bisa bersandar pada mata uangnya dan pada Bank Sentral Eropa, yang siap mendukung dengan jaminan dan kredit lunak.
Tentu saja kebijakan ECB tidak bisa dibandingkan dengan kebijakan Bank Sentral AS, The Fed, yang selalu bisa cepat bereaksi menghadapi gejolak aktual. Zona euro sekarang beranggotakan 19 negara. Walaupun ECB secara resmi adalah lembaga yang "independen", lembaga itu tetap harus berkonsultasi erat dengan negara-negara anggota dalam setiap kebijakannya.
Kuat atau lemahnya mata uang euro pada akhirnya akan ditentukan oleh perkembangan dan kegiatan ekonominya. "Jika Anda memiliki ekonomi yang dinamis, investasi internasional akan datang dan itu akan memperkuat euro sebagai mata uang," kata Guntram Wolff [hp/as (afp)]/dw.com/id. []
Pengaruh Tragedi 11 September Terhadap Perekonomian AS
Bank Sentral Eropa Akan Keluarkan Uang Digital Euro
Dolar Naik Setelah Pelantikan Powell, Euro Merosot
Sejarah Euro, Mata Uang Finlandia