Pesisir Selatan - Puluhan hektare lahan pertanian terancam gagal panen akibat banjir yang melanda Nagari Binjai dan Kampung Tengah, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar).
Paling sekitar 20 hektare saja yang gagal panen. Kalau ternak aman, rumah cuma terendam dan tidak ada yang roboh.
Camat Basa Ampek Balai Tapan, Alamsyah, mengatakan tanaman gagal panen itu berada dekat luapan Batang Tapan. Sedangkan ratusan hektare lahan pertanian sawah warga yang sedikit agak jauh, terselamatkan dari terjangan banjir.
"Paling sekitar 20 hektare saja yang gagal panen. Tanamannya mulai dari padi dan jagung. Kalau ternak aman, rumah cuma terendam dan tidak ada yang roboh," katanya kepada Tagar, Selasa 19 November 2019.
Sementar itu, warga yang sempat mengungsi tadi malam, sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sebab genangan air sudah mulai surut sejak tadi pagi.
Untuk antisipasi jangka panjang, pemerintahan kecamatan telah membuat proposal ke Balai Besar Sungai Wilayah V untuk pengerjaan tanggul permanen Batang Tapan.
Saat ini, pemerintah kabupaten telah menyiapkan detail enginering design (DED) pengerjaan tanggul tersebut. "Kalau pengerjaan proyek dananya nanti dari pemerintah provinsi. Proposal kami sudah masuk," katanya.
Banjir melanda dua nagari tersebut pada Senin 18 November 2019 sore. Puluhan rumah direndam air sejak sore hingga malam hari. Selain akibat curah hujan, luapan air sampai ke pemukiman warga akibat jebolnya tanggul penahan Batang Tapan.
Ketinggian air malam itu mencapai 60 centimeter. Aliran listrik juga sempat akibat travo induk PLN di nagari itu tersambar petir. Bahkan akses menuju ke 2 nagari itu sempat terputus akibat tingginya genangan air. []