2.850 APD di Sumut Segera Didistribusikan

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara siap mendistribusikan alat pelindung diri (APD) sebanyak 2.850 unit ke kabupaten kota.
Kepala Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19, Riadil Akhir Lubis di kantor Gubernur Sumatera Utara.(Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah menerima alat pelindung diri (APD) sebanyak 2.500 unit dari pusat ditambah dengan bantuan dari Kementerian Kesehatan sebanyak 350 APD dan siap didistribusikan ke kabupaten kota.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis menyampaikan itu pada Kamis, 26 Maret 2020 di Medan.

“Saat ini APD tengah berada di kantor BPBD Sumatera Utara dan akan kita distribusikan ke beberapa kabupaten kota, juga kelengkapan lainnya. Total APD ada 2.850 unit. Kita juga membuka diri jika ada masyarakat yang ingin memberikan bantuan berupa rapid test. Alat rapid test dari pusat juga akan segera turun, kita masih menunggu," kata Riadil.

Sementara itu, untuk memastikan penanganan pasien diduga terpapar Covid-19, pihaknya sedang menyiapkan sebanyak 500-an ruang isolasi yang akan efektif dalam tiga empat hari ke depan.

Pemerintah juga sedang menyiapkan dokter dan tenaga medis yang akan menangani pasien dengan pengawasan (PDP) di tempat-tempat yang telah ditunjuk. 

Sejumlah rumah sakit di Sumatera Utara telah mendaftarkan tenaga kesehatan ke Dinas Kesehatan provinsi untuk dilatih menangani Covid-19, termasuk memastikan ketersediaan alat kerja serta keamanannya.

Jaga jarak fisik harus dilakukan di dalam dan luar rumah. Ini penting untuk mencegah penularan lewat percikan ludah

“Sampai hari ini tidak ada tenaga medis yang terpapar. Tetapi kalau mungkin ada gejala, mereka akan melakukan secara mandiri,” ungkapnya.

Physical distancing

Pemerintah kini mengeluarkan imbauan agar masyarakat bisa menjaga jarak fisik atau physical distancing.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta kepada protokol kesehatan untuk selalu menyampaikan pentingnya menjaga pola hidup sehat, masyarakat selalu diimbau, diingatkan, dan diperketat agar jumlah korban wabah pandemi ini tidak terus bertambah.

"Bapak Gubernur juga menyampaikan imbauan tentang menjaga jarak fisik (physical distancing). Jaga jarak fisik harus dilakukan di dalam dan luar rumah. Ini penting untuk mencegah penularan lewat percikan ludah," kata Riadil.

Disebutkan, jika kemarin pemerintah mengimbau untuk menjaga jarak sosial, sekarang sudah melangkah kepada antisipasi yang lebih ketat, yakni menjaga jarak fisik.

"Jadi jika yang lalu adalah menghindari keramaian di luar rumah, maka sekarang kita harus memperketat protokoler kesehatannya, supaya menjaga jarak fisik badan tubuh kita dengan orang yang ada di samping kita. Termasuk juga keluarga di rumah, sudah harus ada jarak,” kata Riadil.

Sementara data per Kamis, 26 Maret 2020 di Sumatera Utara diketahui jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 3.080 dari sebelumnya 1.976 orang.

Jumlah pasien yang positif terjangkit corona berjumlah 9 orang, 1 meninggal dan 8 dalam perawatan di rumah sakit.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan atau PDP juga mengalami kenaikan, dari 55 orang menjadi 71 orang. Untuk PDP dirawat di beberapa rumah sakit. []

Berita terkait
Di Medan, Seorang Polisi Mencuri Cokelat di Swalayan
Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Medan menangkap anggota polisi yang mencuri di swalayan.
Bunyi Surat Anies Baswedan untuk Awak Medis Covid-19
Berikut isi pesan Anies Baswedan dalam secarik kertas yang ditujukan untuk tim medis yang menangani pasien Covid-19 di Jakarta.
Kronologi Insiden Pemakaman PDP Corona di Medan
Mussadat Nasution adalah pejabat Pemko Medan, meninggal dunia diduga terjangkit virus corona atau Covid-19.
0
Listrik Nirkabel Cas Baterai Mobil Listrik dalam Perjalanan
Untuk pertahankan daya mobil listrik tetap terisi di Gotland, Swedia, SmartRoad, membantu mengecas bus ulang-alik bandara