Lhokseumawe, Aceh – Sebanyak 2.515 orang di Kabupaten Aceh Utara, mengalami gangguan jiwa. Data tersebut dihitung sejak tahun 2006 hingga tahun 2020, jumlah total penduduk kabupaten yang dikenal dengan sebutan Petro Dollar itu, sebanyak 593.492 jiwa.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTN) dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Khalid mengatakan, dari total tersebut maka ada sekitar 1.554 orang yang telah dinyatakan mandiri.
“Secara umum penyebab gilanya tidak diketahui secara pasti, bisa saja disebabkan karena faktor psikologi atau hal-hal lain. Maka penyebab pastinya tidak kita ketahui, karena banyak faktornya,” ujar Khalid, Kamis, 23 Juli 2020, ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Khalid menambahkan, setiap unit pelayanan di Puskesmas memang tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai apa penyebab menjadi gila, hanya melakukan pendataan saja.
Apabila nantinya ada kasus-kasus orang gila yang sudah termasuk kategori berat, maka langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia (RSUCM), untuk mendapatkan pelayanan medis.
- Baca juga: Banyak Orang Gila di Banda Aceh Tak Punya Identitas
- Baca juga: Miris, 597 Warga Abdya Aceh Alami Gangguan Jiwa
“Orang gila kategori berat ini maksudnya, apabila sudah menganggu kenyaman pihak-pihak lain, maka langsung kita lakukan rujukan dan dalam setiap tahunnya ada yang dirujuk ke rumah sakit tersebut,” tutur Khalid.
Khalid menyebutkan, setiap yang dirujuk tersebut memang harus ada penanganan khusus dan ada obat-obat yang diberikan. Untuk secara golongan umur bervariasi, serta tergolong dalam usia produktif.
“Kami akan terus melakukan pendataan dan memantau ke berbagai daerah, di setiap Puskesmas juga melakukan kunjungan-kunjungan ke rumah untuk memantau berbagaimana perkembangannya,” ujar Khalid. []
