2.395 Pendatang di Samosir dari Zona Merah Covid-19

Sebanyak 2.395 orang pendatang tinggal di Kabupaten Samosir. Mayoritas datang dari wilayah zona merah Covid-19.
Kadis Kesehatan Kabupaten Samosir dr Nimpan Karo-karo. (Foto: Tagar/Fernando Sitanggang)

Samosir - Selama masa Siaga Darurat Covid-19 di Kabupaten Samosir tercatat sebanyak 2.395 orang pendatang lalu tinggal di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. 

Mereka merupakan warga kelahiran Kabupaten Samosir yang selama ini bekerja atau kuliah di wilayah zona merah Covid-19, seperti Medan, Jakarta, dan Bandung. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir dr Nimpan Karo-karo mengutarakan itu kepada Tagar pada Selasa, 14 April 2020 di Pangururan.

"Per tanggal 12 April, banyak yang ke Samosir dari luar dan tinggal di Samosir. Jumlahnya 2.395 orang yang tersebar di sembilan kecamatan. Paling banyak itu dari Pulau Jawa dan Kota Medan," ungkap Nimpan.

Ada kekhawatiran para pendatang tersebut membawa virus corona ke Kabupaten Samosir. 

"Kekhawatiran kita mana tau ada yang datang itu membawa virus. Walaupun sampai saat ini dari semuanya belum ada yang menunjukkan gejala," tukasnya.

Untuk mencegah penularan virus mematikan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir melakukan pemantauan hari ke hari melalui puskesmas dan bidan desa di mana para pendatang itu tinggal saat ini.

Kita sampaikan kepada para pendatang tersebut untuk mengisolasi mandiri di rumah

Dia mengatakan, data 2.395 diperoleh dari petugas gugus tugas yang berada di seluruh pintu masuk ke Kabupaten Samosir. 

"Data dari tanggal 23 Maret 2020 sejak Gugus Tugas Covid-19 Samosir mulai bekerja di pintu masuk," katanya.

Pihaknya sudah meminta seluruh pendatang tersebut melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.

"Kita sampaikan kepada para pendatang tersebut untuk mengisolasi mandiri di rumah walaupun belum kita tetapkan ODP, kalau punya keluhan baru kita tetapkan ODP," terangnya.

Pendatang terbanyak ada di Kecamatan Nainggolan sebesar 512 orang, lalu Kecamatan Pangururan ada 444 orang, Kecamatan Simanindo 343 orang, Kecamatan Onanrunggu 268 orang, Kecamatan Palipi 259 orang, Kecamatan Sianjurmula 238 orang, Kecamatan Harian 150 orang, Kecamatan Sitiotio 133 orang, dan Kecamatan Ronggurnihuta 48 orang.

Sementara itu, salah seorang warga Kabupaten Samosir Teti Naibaho, menyayangkan masih banyaknya orang yang diduga pendatang melakukan aktivitas di luar rumah di tengah imbauan pemerintah untuk stay at home.

"Saya menyayangkan masih banyaknya orang beraktivitas di luar rumah dan bahkan masih banyak aksi balapan liar pada malam hari," tukas Teti.

Teti yang juga pekerja media di Kabupaten Samosir ini juga meminta Pemerintah Kabupaten Samosir untuk melakukan pengawasan ketat terhadap para pendatang, selain melakukan cek kesehatan dan anjuran isolasi mandiri di rumah.

"Juga ada baiknya pemkab meminta kepada pihak Aek Rangat untuk menutup dulu usaha mereka sementara atau dikasih batasan waktu operasional, pagi sampai jam 8 tutup. Terus dari jam 6 sore ke jam 8 malam saja operasinya," kata Teti memberi saran.[]

Berita terkait
ODP Covid-19 di Samosir Naik Drastis Jadi 26 Orang
Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona Virus Desease atau Covid-19 di Samosir mengalami peningkatan drastis menjadi 26 orang.
Paskah, Bupati Samosir Minta Perantau Jangan Pulang
Bupati Samosir meminta para perantau tidak pulang merayakan paskah, demi mencegah penularan Covid-19.
Cegah Corona Puluhan Orang Dilarang Masuk ke Samosir
Puluhan orang yang baru tiba di Kabupaten Samosir, dipulangkan dari Pelabuhan Tomok, Simanindo.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.