Cirebon - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melalui Satgas Covid-19 terus berupaya mengejar target tes swab massal sebanyak satu persen dari jumlah penduduk Kabupaten Cirebon atau sebanyak 22.000. Dalam pemenuhan target tersebut akan menyasar kepada seluruh guru kelas I dan kelas II Sekolah Dasar (SD) di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan pemeriksaan guru SD untuk pemberian imunisasi siswa sekolah melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang akan dilaksanakan pada bulan September mendatang.
Oleh karena itu, sebelum program BIAS dilaksanakan, pihaknya menginginkan agar guru-gurunya jalani tes swab terlebih dahulu mengingat yang melaksanakan program tersebut dipastikan akan melibatkan guru sebagai wali kelas. "Kita akan mulai pemberian imunisasi BIAS tapi gurunya harus di tes swab dulu. Tes swab ini untuk guru kelas satu dan kelas dua. Jumlahnya ada 1.069 SD. Kalau kali dua berarti ada 2.138 guru," kata Enny, 13 Agustus 2020.
Program ini dapat dilaksanakan secepatnya karena laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) Cirebon sebagai lokasi pemeriksaan sample dapat hibah alat PCR, VTM dan Reagen dari BNPB serta Dinkes Provinsi Jabar dan Labkesda Provinsi Jabar.
"Alhamdulillah laboratorium UGJ Cirebon sebagai lokasi pemeriksaan sample mendapatkan bantuan hibah PCR, VTM dan reagen dari BNPB dan Dinkes Provinsi Jawa Barat," ujar Enny.
Menurut Enny, dengan adanya hibah tersebut, pihaknya juga akan melanjutkan swab massal untuk seluruh kader Posyandu. Karena bulan Agustus ini merupakan bulan penimbangan Balita, sehingga semua kader Posyandu harus dipastikan bebas dari Covid-19. "Makanya kita ada pemeriksaan untuk seluruh kader, dimana satu posyandu lima orang, di kali jumlah Posyandu seluruh Kabupaten Cirebon," kata Enny.
Tes swab massal bagi kader Posyandu akan diprioritaskan bagi kader yang berhadapan langsung dengan balita yang ditimbang. Sebelumnya, kader Posyandu yang sudah menjalani swab test massal sebanyak 3.000.
"Kader Posyandu itu kan akan terlibat dalam program penimbangan balita, jadi biar kita pastikan dulu kader Posyandu bebas dari Covid-19. Sebelumnya kita sudah periksa 3.000 orang kader posyandu dan dalam kondisi baik dan sehat serta bebas dari Covid-19," ujar Enny. []