2 WNI Diserang di Philadelphia Terkait Antiasia di Amerika

2 WNI diserang di Philadelphia terkait antiasia di Amerika, KJRI NY tanyakan tindak lanjut penyelidikan pada Otoritas Philadelphia
Warga New York City, AS, lakukan aksi unjuk rasa, 21 Maret 2021, serukan kejahatan bermotif kebencian khususnya terhadap warga keturunan Asia dihentikan (AAPI atau Asian-American & Pacific Islander) yang sedang marak terjadi di Amerika (Foto: voaindonesia.com/Reuters).

New York City, AS – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York, Amerika Serikat (AS) telah menyampaikan keprihatinan kepada pemerintah Negara Bagian Philadelphia terkait dengan serangan yang dialami dua remaja dari komunitas Indonesia di kota itu akhir pekan lalu.

Berbicara pada VOA Jumat, 26 Maret 2021, sore, Konjen RI di New York, Arifi Saiman, mengatakan “juga menanyakan tindak lanjut penyelidikan kasus serangan,” dan menambahkan “sikap pemerintah setempat sangat baik, mereka menyikapi dengan serius dan mengungkapkan update penyelidikan.” Eva Mazrieva melaporkannya untuk voaindonesia.com.

Dua remaja Indonesia dilaporkan telah diserang secara fisik dan verbal oleh sekelompok remaja, tanpa alasan yang jelas, ketika sedang menunggu kereta api di Stasiun City Hall, Philadelphia, hari Minggu, 21 Maret 2021. KJRI New York mengatakan pada VOA bahwa keduanya telah melaporkan kasus itu pada kepolisian setempat.

Stasiun televisi NBC di Philadelphia hari Kamis, 25 Maret 2021, melaporkan bahwa polisi mengatakan telah menerima laporan tentang serangan yang terjadi terhadap kedua remaja itu dan “sedang memeriksa rekaman video di kamera-kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi.”

warga aksiWarga melakukan aksi unjuk rasa, 21 Maret 2021, menyerukan dihentikannya kejahatan bermotif kebencian khususnya terhadap warga keturunan Asia dalam aksi di kawasan Chinatown, Washington DC, AS (Foto: voaindonesia.com/Shon Simpson).

Kedua remaja ini mengatakan kepada NBC bahwa mereka sedang menunggu kereta api ketika tiba-tiba sekelompok remaja datang, bicara dengan kata-kata kasar dan menampar wajah mereka.

“Ada yang menampar bagian kanan wajah teman saya dan ia menangis. Lainnya ada yang memukuli bagian kiri kepala saya berkali-kali,” ujar gadis yang menolak disebut identitasnya tapi ingin agar kasus ini diketahui publik untuk mendorong keberanian melaporkan kasus-kasus seperti ini.

Meskipun tidak menyebut kasus kedua remaja Indonesia ini secara langsung, Komisioner Kepolisian Philadelphia Danielle M. Outlaw mencuit di Twitter bahwa pihaknya sedang menyelidiki beberapa insiden “vandalisme rasis dan penuh kebencian di Chinatown dan South Philadelphia.”

tweet danielleTweet Danielle (Foto: voaindonesia.com)

Outlaw menegaskan bahwa “peningkatan tindakan kekerasan dan retorika rasis di tingkat lokal dan nasional tidak akan ditolerir. Kami mengutuk tindakan kebencian terhadap individu dan kelompok berdasarkan ras, etnis, agama atau asal negara.” Ia juga mendorong agar warga untuk berani melaporkan kasus-kasus itu.

1. KBRI Dorong Warga Berani Melapor Jika Jadi Korban Hate Crime

Dalam pernyataan tertulis yang diterima VOA hari Jumat, KBRI di Washington DC mengatakan “menyikapi kecenderungan peningkatan tindak kekerasan dan diskriminasi bermotif rasial, khususnya terhadap masyarakat Asia di Amerika akhir-akhir ini, KBRI Washington DC dan KJRI se-Amerika telah menyampaikan himbauan kepada WNI dan masyarakat Indonesia di Amerika.” Salah satu himbauan itu adalah meminta warga “tenang namun waspada.”

KBRI juga mendorong warga Indonesia “untuk melaporkan insiden dan kekerasan bermotif rasial kepada otorita setempat.”

KBRI menegaskan bahwa bersama seluruh kantor konsulat jenderal di New York, Chicago, Houston, Los Angeles dan San Fransisco, “telah dan akan terus berkoordinasi dengan otorita setempat, dan senantiasa melakukan komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat untuk memastikan keamanan dan keselamatan WNI dan masyarakat Indonesia di Amerika.”

2. Jaksa Agung AS: Tak Ada Tempat bagi Kejahatan Bermotif Kebencian di Amerika

Departemen Kehakiman Amerika hari Jumat juga mengeluarkan pernyataan menanggapi peningkatan aksi kekerasan bermotif rasial di Amerika. Jaksa Agung Merrick Garland, dalam video yang dipasang di Twitter, mengatakan “semua orang di negara ini harus bisa hidup tanpa rasa takut diserang, atau dilecehkan, karena dari mana mereka berasal, bagaimana rupa atau penampilan mereka, siapa yang mereka cintai, atau cara mereka beribadah. Meskipun demikian komunitas Amerika keturunan Asia dan Pasifik kini semakin hidup dalam kondisi ketakutan seperti itu karena meningkatnya serangan dan pelecehan yang bias secara signifikan.”

tweet justiceTweet Justice Department (Foto: voaindonesia.com)

Garland menegaskan bahwa “tidak ada tempat bagi rasa kejahatan bermotif kebencian dalam masyarakat Amerika, dan Departemen Kehakiman akan mengerahkan seluruh sumber daya untuk mendukung komunitas AAPI (Asian-American & Pacific Islander, red.) yang diusik oleh kebencian ini.” Lebih jauh ia juga mendorong seluruh warga Amerika untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah tindakan kebencian dan mendukung mereka yang menjadi korban.”

Departemen Kehakiman, ujar Garland, telah menjadikan upaya menyelidiki kasus-kasus kejahatan bermotif kebencian seperti prioritas utama. Ada satu tim yang telah dibentuk menangani kasus-kasus ini bekerjasama dengan Biro Penyidik Federal FBI, sehingga tidak saja dapat menangani kasus di tingkat pemerintah federal tetapi hingga ke negara bagian dan pemerintah lokal (em/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Unjuk Rasa di Atlanta Dukung Komunitas Asia-Amerika
Ratusan orang berunjuk rasa di luar Gedung Capitol Georgia di Atlanta, AS, sebagai bentuk dukungan terhadap komunitas Asia-Amerika
Pasca Insiden Atlanta Ketakutan Baru Bagi Warga Asia-Amerika
Pasca penembakan yang menewaskan delapan perempuan muda Asia di Atlanta memunculkan ketakutan baru bagi warga Asia-Amerika
Pasca Penembakan Atlanta Ada Seruan Setop Serangan Rasisme
Insiden penembakan tewaskan delapan orang di Atlanta, AS, pascara penembakan ada seruan hentikan kebencian rasisme terhadap warga Asia-Amerika
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.