2 Wanita Rembang Tega Bunuh Bayinya Usai Melahirkan

Dua wanita di Rembang menghabisi nyawa bayinya masing-masing usai melahirkan. Apa alasan kedua ibu itu hingga tega membunuh bayinya?
Petugas kepolisian Rembang memperlihatkan barang bukti kasus pembunuhan dua bayi yang dilakukan dua wanita atau ibu dari masing-masing bayi usai melahirkan, Selasa 1 September 2020. (Foto: Tagar/Rendy Teguh Wibowo)

Rembang - Kasus pembunuhan bayi di Kecamatan Kragan dan Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap. Pelakunya tidak lain adalah para ibu dari kedua bayi malang itu. 

Dua wanita tersebut telah diringkus anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Rembang. Mereka adalah RS, 21 tahun, wanita asal Medan yang bekerja di Rembang, dan IK, 27, penduduk Desa Dadapan, Kecamatan Sedan.     

RS diketahui membunuh bayinya usai melahirkan di kamar mandi kontrakannya di Desa Karangharjo, Kragan, 17 Agustus 2020. Sedangkan IK melakukan hal serupa, membunuh usai melahirkan bayi di kamar mes tempatnya bekerja di Desa Trahan, Kecamatan Sluke, 18 Agustus 2020.   

Saat jumpa pers di Mapolres Rembang, Selasa, 1 September 2020, RS mengaku tega membunuh bayinya karena panik. Ia merasa selama ini tidak hamil dan hanya mengalami asam lambung tinggi. 

"Saya tidak tahu kalau saya itu hamil, karena pertengahan bulan enam (Juni) saya masih pijat, dan tukang pijat bilang saya tidak hamil," kata dia.  

RS mengklaim tidak malu punya anak meski hasil hubungan tak resmi. Hanya semata rasa kebingungan karena tiba-tiba melahirkan hingga pembunuhan itu akhirnya terjadi. Ia pun menyesal telah membunuh bayinya.  

Saya malu, karena tidak ada bapaknya. Saya juga menyesal telah melakukan itu.

Sedangkan IK mengaku terpaksa membunuh bayinya karena malu lahir tanpa seorang ayah. Dirinya menyesali perbuatan keji itu. "Saya malu, karena tidak ada bapaknya. Saya juga menyesal telah melakukan itu," ujar dia sambil menangis.

Kepala Polres Rembang Ajun Komisaris Besar Polisi Kurniawan Ronggre membeberkan RS membunuh bayinya dengan menggunakan kayu yang dipukulkan di bagian leher. Aksi itu dilakukan sesaat melahirkan dengan posisi jongkok di kloset kamar mandi kontrakannya.

"Tersangka memukulkan kayu tersebut dengan menggunakan tangan kanannya sebanyak satu kali dan mengenai leher bayi, karena posisi bayi saat itu miring," kata Kurniawan.

Setelah melakukan pemukulan sebanyak satu kali, RS lantas membuang bayinya melalui fentilasi kamar kontrakan. "Tersangka membuang bayi melalui fentilasi kamar kontrakan dari lantai dua dan bayi jatuh ke bawah," ujar dia. 

Sementara IK, membunuh bayinya dengan cara merendam bayi yang baru dilahirkannya ke dalam ember kurang lebih selama satu jam. Hingga akhirnya bayi meninggal dan mengapung. 

"Tersangka IK pada saat di kamar mandi sempat buang air besar namun mengeluarkan darah. Pada saat itu tersangka langsung berdiri setengah jongkok dan bayi keluar. Saat bayi lahir tersangka sempat membopong dengan kedua tangan kemudian bayi ditaruh di ember dengan tali pusar masih menempel di rahim," tutur Kurniawan.  

"Selanjutnya ia mulai mengguyur alat kelaminnya dengan air menggunakan gayung, hingga air masuk ke dalam ember sampai setengah ember. Dan air di dalam ember merendam bayi kurang lebih selama sejam," sambung dia.

Baca juga: 

Kurniawan menambahkan perbuatan dua ibu dilakukan sendiri atau tanpa bantuan orang lain. Keduanya ditangkap di masing-masing kediamannya beberapa waktu usai penemuan bayi.  

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti yang menguatkan terjadinya pembunuhan dua bayi itu. Di antaranya pakaian yang dikenakan saat melakukan pembunuhan, kayu dan ember. 

"Kami juga akan meminta keterangan kepada pria yang diduga merupakan ayah biologis masing-masing bayi. Identitas mereka sudah diketahui. Dalam waktu dekat akan dimintai keterangan sebagai saksi," ucapnya. 

Atas perbuatannya, RS dan IK disangka melanggar pasal 76c jo pasal 80 ayat 3 dan 4 UU Perlindungan Anak. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 3 miliar. "Dan hukuman pidana ditambah sepertiga karena yang melakukan orang tua kandung," kata Kurniawan. []

Berita terkait
Seorang Ibu di Aceh Diduga Kuburkan Bayi Hidup-hidup
Warga Kabupaten Aceh Tengah, Aceh digegerkan dengan penemuan seorang bayi yang dikubur hidup-hidup di sekitar rumahnya.
Orok Bayi Ditemukan di Tempat Sampah Makassar
Sesosok orok bayi ditemukan tergeletak di tempat pembuangan sampah di Jalan Daeng Tata 3 Kota Makassar.
Mayat Bayi Dikerumuni Lalat di Saluran Air Surabaya
Polsek Tegalsari Surabaya masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat bayi di saluran air di wilayah Kampung Malang.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.