Jakarta - Kepolisian High Point di North Carolina, Amerika Serikat (AS) mencari petunjuk dan juga tersangka dalam rentetan penembakan. Rentetan tembakan ini menewaskan dua warga dan melukai tujuh orang lainnya selama dua hari, termasuk serangan di malam Natal di depan mal, Rabu, 25 Desember 2019.
"Ledakan tembakan pada Selasa sore (24 Desember 2019), dari sebuah mobil yang melintas terhadap kerumunan sekitar belasan orang yang berada di parkiran di depan jalur perbelanjaan menyebabkan enam orang dibawa ke rumah sakit, tiga dari mereka awalnya tercatat dalam kondisi kritis," kata seorang polisi setempat.
Hingga hari Rabu, semua enam korban luka dalam kondisi stabil, tapi penyelidik masih belum mengidentifikasi tersangka atau kendaraan yang digunakan. Demikian kata Kapten Departemen Kepolisian High Point, Chris Weisner kepada Reuters, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 26 Desember 2019.
Bahkan dua orang korban di dalam mobil, sopir dan penumpang, masih belum dipastikan kondisinya.
Selain itu, menurut Weisner, penyelidik masih mendalami kemungkinan bahwa serangan pada Rabu terkait dengan penembakan lain pada malam sebelumnya yang menewaskan satu dari dua korban, pria berusia 27 tahun, tewas keesokan harinya.
"Tidak ada keterkaitan yang diketahui, tapi mereka akan melihat apakah ada hubungan antara dua penembakan tersebut," kata kapten polisi itu. Dia menambahkan bahwa tidak ada penangkapan dalam dua insiden itu.
Menurut Weisner penembakan ketiga yang menewaskan korban berusia 18 tahun pada awal Malam Natal diyakini insiden terpisah. Dia menyebutkan sejumlah penangkapan dilakukan dalam penyelidikan pada Rabu tapi pihaknya menolak memberikan informasi lebih lanjut mengenai hal itu.
Weisner mengakui bahwa maraknya kekerasan senjata tidak biasa dalam "kerangka waktu singkat" bagi High Point, sebuah kota dengan penduduk sekitar 112.000 orang yang terletak di antara Winston-Salem dan Greensboro di kawasan Piedmont Triad, North Carolina. []