2 Tahun di Penjara Iran Seorang Akademisi Balik ke Australia

Akademisi Australia keturunan Inggris, Kylie Moore-Gilbert, ditutuh Iran jadi mata-mata Israel dibebaskan setelah ditahan 2 tahun di penjara Iran
Akademisi Australia keturunan Inggris Kylie Moore-Gilbert tiba kembali di Australia, Jumat (27/11). (Foto: voaindonesia.com - Courtesy/Melbourne University)

Jakarta -Akademisi Australia keturunan Inggris, Kylie Moore-Gilbert, tiba kembali di Australia, 27 November 2020, dan akan segera berkumpul kembali dengan keluarganya setelah lebih dari dua tahun dihukum penjara di Iran.

Moore-Gilbert ditemui oleh sejumlah pejabat kesehatan masyarakat dan anggota Pasukan Pertahanan Australia setelah meninggalkan pesawatnya di Bandara Canberra, kurang dari 24 jam setelah dibebaskan dari penjara di Iran.

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, mengatakan Moore-Gilbert, 33, harus menjalani karantina terkait kekhawatiran virus corona (Covid-19).

Akademisi dari Universitas Melbourne itu dibebaskan setelah 804 hari berada di balik jeruji besi atas tuduhan mata-mata. Dia dibebaskan dengan imbalan pembebasan tiga warga Iran yang ditahan di Thailand.

Media-media Australia melaporkan, 27 November 2020, pihak berwenang Iran menahan Moore-Gilbert setelah mengetahui ia menjalin hubungan dengan seorang warga negara Israel, sehingga ia diduga mata-mata Israel.

Fairfax Media melaporkan bahwa pemerintah Australia memainkan peran penting di belakang layar dalam membawa Thailand ke meja perundingan dan mengatur pertukaran tahanan itu.

Fairfax mengatakan fakta bahwa pacar Moore-Gilbert adalah seorang warga negara Israel menyebabkan otoritas Iran menghentikannya di bandara Teheran ketika ia akan meninggalkan negara itu pada 2018 setelah menghadiri sebuah konferensi pendidikan.

Pihak berwenang menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara karena spionase. Pemerintah Australia dan Moore-Gilbert menolak tuduhan itu sebagai tidak berdasar.

Fairfax Media mengutip sumber-sumber pemerintah Australia yang dirahasiakan yang mengatakan bahwa negosiasi pertukaran tahanan dalam kasus Moore-Gilbert terkadang berlangsung rumit dan memakan waktu lebih dari enam bulan.

Di Bangkok, sejumlah pejabat Thailand mengatakan mereka memindahkan tiga warga Iran yang terlibat dalam rencana pengeboman yang gagal pada 2012 kembali ke Teheran. Sementara para pejabat itu menolak menyebutnya pertukaran tahanan dan Iran menyebut orang-orang yang dibebaskan itu sebagai aktivis ekonomi, pengaturan itu membebaskan Moore-Gilbert dan ketiga pria Iran itu [ab/uh]/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Panti Pijat di Irak Digerebek Milisi Syiah Pro-Iran
Belasan pria yang tergabung dalam milisi yang didukung Iran, gerebek panti pijat kelas atas di Ibukota Irak, Baghdad, menyerang karyawan perempuan
Imbas Pandemi Iran Tutup Bisnis dan Batasi Perjalanan
Pandemi virus corona yang menonjak di Iran membuat otoritas negara itu menutup kegiatan bisnis dan batasi perjalanan
Aktivis Antihijab Iran Terancam 12 Tahun Penjara
Seorang aktivis antihijab yang melarikan diri dari Iran setelah divonis 12 tahun penjara, menghadapi risiko deportasi dari Turki
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.