2 Remaja Diduga Mau Klitih Modal Batu Botol di Jogja

Dua remaja diamankan polisi pada dini hari karena diduga akan melakukan klitih. Setelah diperiksa keduanya membawa batu, botol dan ikat pinggang.
Kedua pelajar di Yogyakarta yang dicurigai akan berbuat kenakalan jalanan (Foto : Dok Polresta Yogyakarta/Tagar/Evi Nur Afiah)

Yogyakarta - Dua orang remaja berinisial E 15 tahun dan A 18 tahun diamankan anggota Polresta Yogyakarta saat patroli malam. E dan A dicurigai hendak melakukan klitih atau kejahatan di jalanan.

Kasubag Humas Polresta Yogyakarta Iptu Sartono mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu 29 Desember 2019 sekitar pukul 02:30 WIB. Petugas menjumpai dua orang pelajar itu di depan Phuket Resto di bilangan Jalan Hos Cokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.

"Petugas mengamankan mereka karena curiga kedua pelajar itu akan melakukan tindak kejahatan di jalanan atau klitih," kata Iptu Sartono kepada Tagar, Minggu 29 Desember 2019.

Pada Minggu dinihari itu mereka masih berkeliaran di jalan dan menggunakan sepeda motor Scoopy dengan nomor polisi AB 3509 KI. Seharusnya pada jam menjelang Subuh itu sudah tidak sepantasnya mereka berada di luar rumah.

Mereka melintasi simpang jalan Wirobrajan menuju arah Jalan Hos Cokroaminoto. Setelah sampai di simpang Pos Polisi BPK, Unit URC Polresta menghentikan laju ke dua pelajar tersebut. Petugas juga melakukan pemeriksaan kepada keduanya. Saat diperiksa oleh petugas, polisi menemukan botol sirup, sejumlah batu ukuran kecil dan ikat pinggang.

Petugas mengamankan mereka karena curiga kedua pelajar itu akan melakukan tindak kejahatan di jalanan atau klitih.

Kepada petugas batu-batu itu mereka gunakan untuk berjaga-jaga saat bepergian malam hari. "Mengakunya takut di jalan ada apa-apa jadi membawa batu," ucapnya.

Atas kasus tersebut, kedua pelajar langsung digelandang ke Polresta Yogyakarta untuk pembinaan. Mereka tidak diproses hukum melainkan diberi nasihat. "Wajib lapor dalam rangka pembinaan," kata Iptu Sartono.

Iptu Sartono mengimbau kepada orang tua dan segenap guru di sekolah agar selalu membimbing anak-anaknya untuk menjauhi perbuatan yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Pengawasan orang tua dan guru sangat mempangaruhi pertumbuhan mereka.

Para orang tua jangan membiarkan anak-anaknya pulang malam dan sering berkeliaran. Dikhawatirkan mereka akan melakukan tindak kriminal yang belakangan ini marak terjadi yang pelakunya didominasi oleh pelajar. 

"Kenakalan remaja itu bukan kabar baru. Jadi para orang tua tolong awasi terus kegiatan mereka. Beri mereka kegiatan yang positif," ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Viral Siswi Ikut Aksi Klitih Ditangkap Polisi Sleman
Polisi mengamankan tiga pelajar yang membawa pedang pada malam hari, satu di antaranya perempuan. Tiga pelajar lainnya melarikan diri.
Klitih Lagi, Pelajar SMP di Jogja Bacok Mahasiswa
Tiga pelajar di Yogyakarta ditangkap polisi usai membacok mahasiswa. Korban dicelurit dengan sadis pada bagian kepala dan tangan.
Polisi Temukan Pil Stelosi di Rumah Tersangka Klitih
Polisi menemukan pil stelosi di rumah tersangka teror klitih. Polisi menduga tersangka nekat melakukan aksinya karena terpegaruh obat tersebut.