2 Positif Corona, Banda Aceh Bakal Partial Lockdown

Pemerintah Kota Banda Aceh akan menetapkan Partial Lockdown Setelah 2 warga dinyatakan positif terpapar virus corona (Covid-19).
Suasana Simpang Lima Kota Banda Aceh, Aceh pada detik-detik menyambut tahun baru, Selasa, 31 Desember 2019. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Setelah 2 warga dinyatakan positif terpapar virus corona (Covid-19), serta puluhan lainnya sudah berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Pemerintah Kota Banda Aceh akan menetapkan Partial Lockdown.

Keputusan Partial Lockdown (mengunci atau mengisolasi sebagian) itu sepakati oleh Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar bersama Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman setelah menggelar pertemuan mendadak, Jumat, 27 Maret 2020 malam.

Partial Lockdown tersebut diutamakan untuk kawasan tempat tinggal pasien yang terpapar Covid-19, serta wilayah yang telah terdata adanya Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Artinya setiap hari ada puluhan atau mungkin ratusan ODP akan masuk ke Kota Banda Aceh atau menyebar ke seluruh Aceh.

Pertemuan mendadak antara Ketua DPRK dan Wali Kota Banda Aceh itu juga menghasilkan beberapa poin lainnya dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar mengatakan, Kota Banda Aceh akan memberlakukan 'Partial Lockdown' atau Lockdown Lokal, terutama kawasan yang tempat tinggal pasien dan terpapar Covid-19, serta kawasan yang sudah terdata ODP.

Kemudian, karena Kota Banda Aceh sebagai ibu Kota Provinsi Aceh, maka Wali Kota akan segera menyurati Pemerintah Aceh agar Banda Aceh dapat diberlakukan 'Lockdown' serta mengusulkannya juga untuk wilayah Aceh.

Pemko Banda Aceh akan meminta kepada Pemerintah Aceh untuk mendesak pihak terkait agar Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh untuk ditutup, hal itu penting mengingat setiap harinya terdapat puluhan bahkan ratusan penumpang yang datang dari Jakarta sebagai kawasan suspect Covid-19.

"Artinya setiap hari ada puluhan atau mungkin ratusan ODP akan masuk ke Kota Banda Aceh atau menyebar ke seluruh Aceh," kata Farid Nyak Umar.

Farid menyampaikan, Pemko akan meminta kepada Pemerintah Aceh untuk mendesak pihak Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kementerian Perhubungan agar terminal Type A Batoh dapat dibatasi atau ditutup, terutama untuk bus yang datang dari dan menuju ke Medan.

Bus angkutan barang akan diperiksa secara selektif dengan melibatkan pihak terkait dan pihak keamanan. Termasuk pintu masuk dari Pelabuhan Ulee Lheu, terminal L300 akan diperketat pengawasannya, terutama orang asing.

"Terkait banyaknya pintu masuk ke Banda Aceh melalui Kabupaten Aceh Besar, maka Pemko Banda Aceh akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Aceh Besar dengan melibatkan pihak TNI dan Polri," ujarnya.

Farid menuturkan, Tim Siaga Bersama Penanggulangan Covid-19 Kota Banda Aceh diminta untuk segera melakukan gerak cepat termasuk melakukan mapping (pemetaan) dampak dari pemberlakuan Lockdown Lokal dan Lockdown total nantinya, seperti dampak ekonomi, sosial, keamanan, dan lain sebagainya.

Baca juga: Tiga Lagi Pasien PDP Aceh Positif Corona

Selanjutnya, bagi sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemko Banda Aceh yaitu PAUD, TK, SD dan SMP sederajat diperpanjang masa libur dan belajar di rumah hingga tgl 1 Juni 2020.

Wali Kota, kata Farid, juga akan meminta para camat untuk segera menginstruksikan seluruh Kepala Desa di Banda Aceh mempercepat pembentukan Tim Siaga Covid-19 di setiap desa, dengan memberlakukan pagar desa, dan menyusun SOP bagi warga yang baru datang dari luar kota serta para tamu yang datang.

"Pemko melalui dinas terkait akan melakukan operasi pasar untuk memastikan ketersediaan kebutuhan warga, terutama sembako. Langkah ini penting dilakukan karena harga bahan-bahan sembako sudah mulai melonjak naik," ucapnya.

Selain itu, Farid juga mengatakan, bahwa perlu segera menyiapkan kebutuhan di RSU Meuraxa sebagai rumah sakit rujukan pasien suspek Covid-19, seperti kesiapan tenaga medis dan paramedis, sarana dan prasarana, dan alat pelindung diri (APD) yang standar.

Kemudian, lanjut Farid, juga dipandang perlu agar Pemko menyiapkan sebuah tempat khusus (seperti mess atau penginapan) yang representatif bagi para tenaga medis dan paramedis yang menjalankan misi mulia penanganan pasien Covid-19 di RSU Meuraxa Banda Aceh.

"Termasuk disediakan transportasi khusus antar jemput serta disiapkan segala kebutuhan yang diperlukan konsumsi dan lain-lain," katanya.

Lalu, terkait tempat keramaian seperti warkop, cafe yang sudah diinstruksikan tutup, tetapi masih belum maksimal penerapannya akan dilakukan upaya secara persuasif oleh pihak terkait termasuk keamanan.

"Proses sosialisasi dan edukasi terkait wabah virus corona akan digencarkan baik melalui jalur pemerintah dari kota ke kecamatan hingga desa, serta memberdayakan mobil keliling milik Pemko," tutur Farid. []

Berita terkait
Hindari Keramaian, Pasar Atjeh Banda Aceh Ditutup
Mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Aceh, pusat perbelanjaan di Kota Banda Aceh, Pasar Atjeh ditutup untuk sementara waktu.
DPRK Banda Aceh Alihkan Dana Rp 1,2 Miliar Beli APD
DPRK Banda Aceh bersepakat untuk mengalihkan dana perjalanan dinas seluruh anggota dan sekretariat dewan setempat sebesar Rp 1,263 miliar.
Warung Kopi dan Objek Wisata di Banda Aceh Ditutup
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meminta untuk segera menutup tempat-tempat keramaian di Banda Aceh guna mengantisipasi Corona.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.