2 Pelajar SMP Yogyakarta Lolos Kompetisi Sains Nasional SMA

Hebat, siswa SMP lolos kompetisi nasional tingkat SMA. Keduanya adalah siswa dari Yogyakarta.
Para siswa-siswi Sekolah Kesatuan Bangsa Yogyakarta yang akan maju dalam Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020 tingkat SMA, Oktober 2020 mendatang. (Foto: Tagar/humas Sekolah Kesatuan Bangsa)

Yogyakarta - Reyhan Adiguna P dan Muhammad Kaustsar Aryana memang masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tapi soal prestasi akademik jangan ditanyakan lagi, lantaran karena prestasinya itu lah, kedua pelajar kelas 9 pada Sekolah Kesatuan Bangsa Yogyakarta itu berhasil lolos ke putaran nasional Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020.

Tak tanggung-tanggung mereka lolos ke KSN untuk jenjang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). "Total ada 15 siswa Sekolah Kesatuan Bangsa yang akan maju ke KSN putaran nasional. Dua di antaranya masih berstatus pelajar SMP, sementara 13 lainnya merupakan siswa SMA kami," kata Humas Sekolah Kesatuan Bangsa Yogyakarta Ahmad Ihsanudin, Minggu, 20 September 2020.

Reyhan Adhiguna P sendiri akan maju untuk pelajaran Kimia bersama siswa SMA Kesatuan Bangsa lainnya Raditya Eka Putra yang duduk di kelas 12E. Sedangkan Muhammad Kautsar Aryana yang juga masih pelajar SMP akan mengampu pelajaran Komputer bersama siswa kelas 11, Ngata Parama Aptana.

Adapun sebelas siswa SMA Kesatuan Bangsa lainnya yang juga lolos KSN yakni pelajaran Matematika diwakili oleh M. Alan Maulana Ishaq (11C) dan Charisma Pramudya Rudiyanto (11D). Lalu Fisika diwakili oleh Althaaf Syaikha Nuhaad (11C). Biologi diwakili oleh Hanum Rahmawati (12B) dan Yasmina Ashfa Zahida (12B). Ekonomi diwakili Putri Dwi Lestari (12B), Geografi diwakili oleh M.Alsamtu Tita (12D) dan Aulia Davetta (12E). Geosience diwakili oleh Glady Sajidah (12A) dan Astronomi diwakili oleh M.Hazel Variansyah (11D) dan Farhan Adyansyah (12D).

Total ada 15 siswa Sekolah Kesatuan Bangsa yang akan maju ke KSN putaran nasional. Dua di antaranya masih berstatus pelajar SMP, sementara 13 lainnya merupakan siswa SMA kami.

"Ke-15 siswa kami lolos tingkat provinsi yang diselenggarakan secara online pada 10-14 Agustus 2020 lalu. Selanjutnya, mereka mewakili DIY di Kompetisi Sains Nasional tingkat SMA yang akan diselenggarakan pada Oktober 2020 mendatang," paparnya.

Ahmad menjelaskan, Sekolah Kesatuan Bangsa mengirimkan peserta KSN terbanyak untuk wilayah DIY. Hal ini membuktikan bahwa sekolah tersebut tetap konsisten memberikan kontribusi terbaiknya dalam mencetak generasi berprestasi, walaupun dimasa pandemi Covid-19 dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sekali pun.

"Sekolah kami tiap tahun ikut di olimpiade ini dan hampir setiap tahun berkontribusi besar baik peserta yang lolos ke nasional maupun yang dapat meraih medali. Bahkan pada 2015, kami menjadi peraih medali terbanyak se-indonesia yaitu meraih 12 medali yaitu 5 emas, 2 perak dan 5 medali perunggu," tutur dia.

Lantas, bagaimana proses bimbingan dan seleksi mulai dari sekolah? Ahmad menjelaskan, untuk proses seleksi dimulai diawal tahun dari siswa kelas 7 dan 10 dan juga siswa kelas 8 atau 9 yang berminat mengikuti olimpiade. Dari seleksi tersebut pihak sekolah kemudian memilih siswa yang berbakat dan punya keinginan tinggi untuk belajar serta mengembangkan diri yang akan bergabung dengan tim olimpiade yang sudah ada atau kakak kelas mereka.

"Hal ini untuk pembinaan siswa olimpiade sendiri akan secara bertahap, anggota baru akan masuk ke kelas pembinaan level pemula, dan yang senior akan masuk ke kelas lanjutan," jelasnya.

Ahmad mengungkapkan, untuk pmbinaan biasanya dilakukan di Kota Semarang bekerjasama dengan Eduversal Indonesia, sebuah lembaga khusus bimbingan Olimpiade yang sudah profesional untuk ajang tersebut. Setelah itu, para siswa terpilih biasanya mengikuti pelatihan selama 20 hari, namun karena pandemi maka pelatihan dilakukakan secara daring.

Dia tidak tak memungkiri menemukan beberapa kendala, apalagi pelatihan kemarin digelar saat pandemi. Efeknya banyak siswa yang kurang maksimal untuk pelaksanaan pembinaan olimpiade karena biasanya mereka melakukan secara bertatap muka dengan pembimbing. Selain itu juga kesulitan kami dalam hal berkomunikasi untuk mengevalusai dan pemberian motivasi secara langsung kepada mereka yang mengalami kesulitan dalam proses belajar.

"Walaupun kami sudah memberikan banyak motivasi dan webinar untuk mereka, akan tetapi kami menilai tetap berbeda penyampaian secara online dan offline untuk hal tersebut," ujar dia.

Untungnya, lanjut Ahmad, para siswa tersebut tetap termotivasi dan fokus mempersiapkan yang terbaik. "Meskipun berada di kondisi pandemi dan pelatihan daring yang tak seoptimal biasanya, namun anak-anak ini memiliki semangat tinggi untuk yang terbaik," tandas dia. []

Berita terkait
Jokowi Diminta Punya Staf Ahli Bidang Sains Bicara Corona
Dedi Kurnia Syah mengkritisi lambatnya pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menangani wabah virus Corona atau Covid-19, dia minta staf ahli sains.
Kompetisi Bintang SMA 2020 Pocari Sweat Masa Pandemi
Pocari Sweat kembali menggelar Bintang SMA 2020, satu-satunya ajang pencarian bakat daring untuk siswa SMA atau sederajat di Indonesia
Yuk Ikutan Kompetisi Desain Authenticity, Hadiah Puluhan Juta Rupiah
Yuk ikutan kompetisi desain Authenticity, 11 Mei-10 Juni 2020, hadiah puluhan juta rupiah. Berkreasi dan berdonasi pada masa pandemi Covid-19.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.