2 Lembaga Dilebur, Wishnutama: Tidak Mengecilkan Bekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengaku tidak akan mengecilkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Kenapa?
Pendiri NET TV Wishnutama memberi hormat saat meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio yakin dapat menjalankan bidang pariwisata sekaligus ekonomi kreatif sekaligus yang masuk dalam kewenangannya sebagai menteri. Dia berjanji tidak akan mengecilkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

"Jadi secara detail saya ingin mempelajari aturannya bagaimana, apakah penyelarasan dan gabungan ini. Jadi sebenernya saya harus pelajari juga teknisnya bagaimana. Intinya tidak mengecilkan bekraf," kata Wisnhutama usai hadir dalam sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka Jakarta, Kamis 24 Oktober 2019, seperti dilansir dari Antara.

Wishnutama memimpin kementerian dengan nomenklatur baru yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebelumnya kementerian ini bernama Kementerian Pariwisata dan ada juga Badan Ekonomi Kreatif yang lahir pada 2014 dipimpin oleh Triawan Munaf.

Ini soal kementerian dan Bekraf itu saya masih butuh proses pemahaman saya nanti bicara,

Dileburnya dua lembaga tersebut sempat dikritik oleh sutradara dan pelaku seni Ernest Prakasa melalui akun Twitternya, @ernestprakasa, pada Rabu 23 Oktober 2019.

"Para pelaku industri kreatif rame-rame dukung Jokowi. Hadiahnya: Badan Ekonomi Kreatif pun lenyap. Terimakasih banyak Pak @jokowi buat plot twist-nya"

Ernest berpendapat peleburan praktis membuat pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif tak berjalan maksimal. Sebab kedua sektor tersebut saat ini sama-sama masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Wishnutama KusubandioWishnutama Kusubandio (tengah) ketika diwawancarai pembawa acara talkshow Vincent (kanan) dan Desta (kiri). Wishnutama adalah pendiri sekaligus CEO NET TV (PT Net Mediatama Televisi).(Foto: Instagram/wishnutama)

"Ini soal kementerian dan Bekraf itu saya masih butuh proses pemahaman saya nanti bicara," kata Wishnutama.

Wisnutama mengaku sampai saat ini kedua lembaga tersebut masih terpisah, artinya ia memimpin dua lembaga berbeda. Lebih lanjut, dia mengatakan belum tahu mengenai rencana penggabungan dua lembaga tersebut selanjutnya. 

"Iya pas diputuskan itu saya belum sempat tanya ini bagaimana. Tapi sepemahaman saya itu demikian," tambah Wishnutama.

Wishnutama mengaku juga masih akan bekerja sama dengan kementerian desa untuk mengeksplorasi desa-desa wisata. Namun ia masih mempelajari potensi desa-dewa wisata tersebut apalagi ia baru sehari dilantik.

"Intinya kita akan bekerja sama dengan desa pariwisata tentunya dan justru jadi akan daya tarik baru premium yang sifatnya unik. Kalau desa kan punya pengalaman yang berbeda, tidak harus yang mewah jadi desa wisata adalah salah satu hal menarik juga untuk dikunjungi. Bahkan bukan karena namanya desa wisata untuk target pariwisata, tidak, justru premium," kata Wishnutama.

Sebelum menjabat sebagai menteri, Wishnutama adalah pendiri NET Mediatama Televisi. Sebelumnya, ia adalah Direktur Utama Trans 7, Trans TV serta NET dan juga Komisaris Utama NET serta komisaris Kumparan. Namun dia mengaku akan meninggalkan semua jabatannya di perusahaan tersebut karena menjabat sebagai menteri.

Berita terkait
Wishnutama, Dari Sukses Asian Games 2018 ke Tim Kreatif Kampanye Jokowi
Kesuksesan Net TV sebagai televisi swasta anyar tak terlepas dari tangan dingin Wishnutama.
Menteri Agama Fachrul Razi Respons Kekecewaan PBNU
Menag) Fachrul Razi merespons protes dari berbagai kalangan termasuk PBNU yang menyebut jabatannya kini sepatutnya diisi oleh ulama NU.
Jokowi Tegaskan Menteri Tak Berdebat di Luar Rapat
Presiden Jokowi memberikan arahan tegas tidak ada perdebatan di luar rapat lintas menteri atau bersama kepala negara.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.