2 Komisioner KPU Diperiksa KPK, Arief: Kita Terbuka

Ketua KPU RI Arief Budiman menegaskan siap memenuhi panggilan pemeriksaan KPK terkait kasus suap PAW yang menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Ketua KPU RI Arief Budiman saat meresmikan Rumah Pintar Pemilu Kota Batu, Jawa Timur, Jumat 24 Januari 2020. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang – Kasus dugaan suap penetapan Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR RI yang melibatkan mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wahyu Setiawan terus bergulir. Diketahui, dua komisioner KPU menjalani panggilan dan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat 24 Januari 2020.

Diketahui, kedua Komisioner KPU RI tersebut yaitu Hasyim Asy'ari dan Evi Novida Ginting. Keduanya mendapat surat panggilan pemeriksaan terkait kasus Wahyu Setiawan di hari yang sama.

”Iya, hari ini ada pemeriksaan di KPK. Dua orang anggota (KPU RI) yang dipanggil untuk memberikan keterangan. Hasyim dan Evi,” ungkap Ketua KPU RI, Arief Budiman saat ditemui usai meresmikan Rumah Pintar Pemilu di Kota Batu.

Meski begitu, dia menyebutkan belum mengetahui pemeriksaanya seperti apa. Karena, untuk saat ini dirinya belum bisa mengkonfirmasi kepada kedua anggotanya tersebut. Dikarenakan semua alat komunikasinya masih belum bisa dihubungi.

Iya, hari ini ada pemeriksaan di KPK. Dua orang anggota (KPU RI) yang dipanggil untuk memberikan keterangan.

”Tapi, pada prinsipnya kami sangat terbuka dan kooperatif. Apabila dibutuhkan keterangan dari komisioner, dari sekretariat kami akan datang. Apabila dibutuhkan data dan kami punya. Kamu sediakan,” jelasnya.

Dengan adanya pemeriksaan tersebut. Arief berharap dari keterangan kedua anggotanya itu kepada KPK sudah cukup. Dengan harapan, kasus ini bisa segera selesai dan KPU RI bisa fokus dalam hal lainnya.

”Ya mudah-mudahan, keterangannya cukup. Sehingga tidak perlu lagi. Tapi, sekali lagi kami sampaikan bahwa kami sangat kooperatif perihal itu (pemanggilan KPK),” tutur mantan anggota KPU Jawa Timur itu.

Disisi lain, dia menambahkan bahwa tidak ada pengaruh dengan adanya anggota KPU RI yang ditangkap KPK. Dia menegaskan bahwa semua kegiatan, pelayanan dan lain sebagainya tetap berjalan seperti sediakala.

”Kami lakukan terus (kegiatan KPU RI). Misalnya, tahapan Pilkada kemarin kami sudah terima DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan) dari Kementerian Dalam Negeri yang langsung dari Wamendagri,” terangnya.

”Itu artinya, semua tahapan berjalan seperti apa adanya. Termasuk peresmian Rumah Pintar Pemilu di Kota Batu ini. Enggak ada gangguan dan kita datang langsung,” imbuh alumnus Universitas Airlangga (Unair), Surabaya itu.

Sedangkan untuk pemeriksaan dirinya. Arief mengatakan belum menerima surat pemanggilan dari KPK hingga hari ini. Namun, dirinya akan hadir di KPK jika memang dipanggil dan dibutuhkan untuk memberikan keterangan juga.

”Pada intinya. Pokoknya saya berharap semua persoalan ini bisa segera cepat selesai. Bukan hanya kami, tapi semua komponen bangsa ini agar bisa konsentrasi lagi dan kita selesaikan penyelenggaraan Pemilu,” tegasnya.

Sebelumnya, KPK menetapkan empat tersangka terkait tindak pidana korupsi suap penetapan calon terpilih anggota DPR RI periode 2019-2024 pada Kamis 9 Januari 2020 kemarin. Mantan anggota Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan dan mantan anggota Badan Pengawas Pemilu atau orang kepercayaan Wahyu, Agustiani Tio Fridelina menerupakan penerima suap.

Sedangkan, pemberi suapnya adalah Harun Masiku dan Saeful yang merupakan dari unsur swasta atau staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Saat itu, Wahyu diketahui meminta dana operasional Rp 900 juta untuk membantu Harun menjadi anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Selatan I.

Dia nantinya yang akan menggantikan calon terpilih anggota DPR PDIP asal Dapil Sumatera Selatan I lainnya yaitu Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, Wahyu menerima Rp 600 juta. Hingga kini, kasus tersebut masih bergulir. []

Berita terkait
Warga Surabaya Minta Polisi Tangkap Penghina Risma
Polrestabes Surabaya telah menerima laporan aduan dari Pemkot Surabaya yang melaporkan akun medsos Zikria Dzatil yang diduga menghina Risma.
Rumah Pintar Pemilu, Ketua KPU: Edukasi Demokrasi
Ketua KPU RI, Arief Budiman meresmikan rumah pintar pemilu di Kota Batu yang nantinya akan menjadi wadah edukasi demokrasi bagi warga.
Dinkes Bali Sebut 3 Turis Asing Negatif Virus Corona
Kepala Dinkes Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan tiga turis asing yang sempat dikabarkan suspect virus corona telah menjalani uji lab dan perawatan.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.